Pola makan tidak teratur dan kurang sehat adalah salah satu faktor yang dapat memicu penyakit jantung.
Makanan seperti makanan cepat saji yang tinggi akan lemak jenuh dan berkalori tinggi bila dikonsumsi secara terus menerus akan mengakibatkan penimbunan lemak dalam tumbuh dan lambat laun akan berpengaruh buruk bagi kesehatan jantung.
Jenis-jenis makanan tersebut akan berpotensi meningkatkan kadar kolestrol dalam darah yang menyebabkan plak pada darah serta dapat memicu penyakit jantung koroner atau serangan stroke.
Maka dari itu, sebaiknya anda menjauhi makanan yang berpotensi memicu penyakit jantung dan hindar pola makan tidak teratur. Berikut adalah 5 makanan yang harus dihindari.
- Makanan yang digoreng
Mengonsumsi makanan yang digoreng seperti memang terasa nikmat. Namun, makanan tersebut adalah makanan yang banyak akan lemak dan minyak. Lemak dalam makanan gorengan dapat menghalangi aliran darah menuju jantung dan otak. Hal itu dapat menyebabkan gumpalan yang memicu penyakit jantung. - Makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans
Lemak jenuh terdapat pada makanan seperti fast food, produk susu, dan daging merah. Sedangkan, lemak trans adalah lemak yang dihasilkan dari proses industri pada makanan yang menambahkan hidrogen pada makanan, seperti makanan ringan, margarin, makanan beku olahan siap pakai. Kedua lemak tersebut banyak ditemukan di makanan cepat saji. - Minuman alkohol
Sering mengonsumsi minuman alkohol dalam porsi yang tidak wajar dapat memicu kerusakan jantung. Hal itu dapat mengakibatkan kardiomiopati, yakni dimana kondisi otot jantung melemah. - Minuman bersoda
Menurut American Heart Association menunjukan bahwa mengonsumsi minuman bersoda dapat memicu penyakit jantung. Hal tersebut dipicu oleh kandungan asam yang terdapat dalam minuman bersoda. - Makanan olahan yang mengandung karbohidrat
Makanan olahan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti dan sereal adalah makanan- makanan yang telah melewati proses pengolahan yang berlebihan.
Kandungan fruktosa atau gula yang terkandung setelah proses pengolahan memang tidak baik bagi jantung. Minuman bersoda juga meningkatkan risiko sindrom metabolik, yakni istilah medis untuk kombinasi diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas.
Sindrom tersebut menempatkan penderita pada risiko lebih besar terkena penyakit jantung. Untuk meminimalisir risiko penyakit jantung, sebaiknya membatasi minum minuman bersoda.