Alzheimer adalah penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi otak dalam berpikir, mengingat dan berkomunikasi hingga berperilaku. Penderita penyakit Alzheimer mayoritas dialami oleh orang tua atau lansia yang berusia di atas 65 tahun.
Penyakit Alzheimer terjadi secara bertahap tanpa disadari oleh penderitanya. Secara umum, penyakit Alzheimer terjadi dalam 3 tahapan, yaitu tahap awal, tahap menengah dan tahap akhir.
Masing-masing tahapan mempunyai gejala yang berbeda-beda. Gejala Alzheimer pada tahap awal akan menyebabkan penderitanya sulit mengingat nama benda atau tempat dan bingung dalam menggunakan kata-kata.
Gejala Alzheimer pada tahap menengah akan lebih buruk lagi karena fungsi otak mulai mengalami gangguan seperti mudah lupa terhadap sesuatu yang baru saja terjadi, bahkan lupa nama anggota keluarga.
Pada tahap akhir, penderita Alzheimer akan benar-benar kehilangan ingatan atau kemampuan dalam besosial dan beraktivitas seperti berdiri dan berjalan.
Dibutuhkan seorang pendampingan dari anggota keluarga atau bisa juga dengan menggunakan jasa layanan kesehatan home care perawat lansia.
Selain itu, penderita Alzheimer juga harus mengkonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Meski penggunaan obat-obatan tidak dapat mengobati penyakit Alzheimer, mengkonsumsi obat Alzheimer bertujuan untuk menghambat perkembangan penyakit dan meringankan gejala.
Baca juga: 5 Vitamin Untuk Mencegah Demensia dan Alzheimer
5 Jenis Obat Alzheimer Terbaik
Penggunaan obat Alzheimer harus berdasarkan resep dari dokter. Obat-obatan yang ada sekarang telah disetujui oleh Badan POM Indonesia, sehingga aman untuk dikonsumsi.
1. Rivastigmin
Obat Alzheimer Rivastigmin ini dikenal juga dengan nama Exelon yang mempunyai bentuk kapsul dan dapat dikonsumsi sebanyak dua kali dalam sehari.
Selain dalam bentuk kapsul, tersedia juga dalam bentuk plester (transdermal), penggunaan obat jenis ini adalah dengan cara ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
Harap diingat bahwa penggunaan obat Alzheimer Rivastigmin mempunyai efek samping seperti:
- Mual dan muntah.
- Alergi.
- Gangguan pencernaan seperti diare.
- Mengganggu kerja jantung.
- Mengganggu koordinasi bagian tubuh dari otak.
Selain itu tidak boleh digunakan pada lansia dengan berat badan kurang dari 50 kg. Khusus untuk obat Rivastigmin plester tidak boleh ditempelkan pada bagian yang sama selama 14 hari berturut-turut.
2. Donepezil
Obat Donepezil dapat digunakan untuk mengatasi penyakit Alzheimer tahap sedang, menengah dan berat. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk meringankan gejala Parkinson sekaligus mengobati cidera pada otak.
Dibalik kemampuan obat ini yang dapat digunakan untuk mengatasi seluruh tahapan penyakit Alzheimer, ternyatta mempunyai efek samping yang serius.
Dibutuhkan resep dari dokter untuk menggunakan obat Alzheimer donepezil ini, beberapa efek sampingnya adalah:
- Gangguan tidur (insomnia).
- Gangguan pencernaan atau diare.
- Infeksi.
- Kerusakan otot (rhabdomyolysis).
- Gangguan neurologis atau neuroleptic malignant sydnrome (NMS).
3. Galantamin
Obat Alzheimer Galantamin dapat diperoleh di apotek dan tergolong lebih aman daripada kedua obat sebelumnya. Tersedia dalam dua jenis obat, yaitu bentuk kapsul dan tablet.
Meski lebih aman, pastikan untuk selalu mengkonsultasikan kepada dokter atau apoteker saat membeli obat jenis ini.
Obat Galatamin tidak dapat digunakan bersamaan dengan obat Alzheimer lainnya seperti Rivastigmin dan Donepezil atau obat yang tergolong ke dalam obat kolinesterase.
Setidaknya harus mengunggu hiangga 7 hari setelah menggunakan obat golongan kolineseterase termasuk Rivastigmin dan Donepezil untuk menghindari efek samping yang lebih buruk.
Efek samping dari penggunaan obat Alzheimer Galatamin adalah reaksi kulit atau ruam kemerahan.
4. Memantin
Obat Alzheimer Memantin digkanal juga dengan nama Abixa tersedia dalam bentuk tablet dan dapat dikonsumsi setelah sarapan. Penggunaan obat jenis ini harus berdasarkan resep dari dokter.
Beberapa efek samping dari obat Memantin ini dapat terjadi pada kulit dan paling buruk adalah masalah pada mata seperti kornea.
5. Namzaric
Obat Alzheimer ini merupakan gabungan dari obat memantine dan donepezil. Kombinasi dari kedua obat tersebut dapat meningkatkan kesadaran, daya ingat, dan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Namzaric mengandung memantine yang berfungsi untuk mencegah zat glutamat yang ada di otak sehingga penyakit Alzheimer tidak berkembang lebih buruk.
Obat Namzaric dapat digunakan untuk mengobati Alzheimer tahap sedang hingga tahap akhir. Efek samping dari obat Namzaric adalah gangguan pencernaan seperti diare, mual, muntah hingga sakit kepala atau pusing.
Baca juga: