Penyakit Alzheimer diawali dengan gejala menurunnya daya ingat, seperti melupakan apa yang baru saja dibicarakan atau kejadian-kejadian yang baru dilalui. Penyakit ini lebih sering ditemukan oleh para lansia atau orang-orang dengan usia 65 tahun keatas.
Alzheimer adalah penyakit kelainan otak yang menyebabkan penurunan kemampuan pada memori daya ingat seseorang. Secara umum penyakit menyerang fungsi otak dan kemampuan mental lainnya, yang disebabkan oleh penumpukan amyloid di dalam otak sehingga merusak fungsi sel-sel otak.
Penyakit Alzheimer bersifat progresif yang terkait dengan adanya perubahan pada sel-sel saraf sehingga menyebabkan kematian pada sel otak. Kondisi ini terjadi secara bertahap serta bukan bagian dari proses penuaan normal.
Penyakit progresif ini ditandai dengan menurunnya kemampuan dalam berfikir, menalar, hingga perubahan perilaku. Alzheimer termasuk jenis demensia yang paling umum terjadi. Demensia sendiri merupakan sindrom yang tekait dengan penurunan fungsi otak yang memengaruhi keterampilan berfikir, kehilangan fungsi intelektual hingga perubahan mental.
Penyakit gangguan otak ini tidak boleh disepelekan begitu saja. Meski pun penyakit ini bukan bagian normal dari penuaan dan tidak hanya menyerang di usia tua akan tetapi juga ada kemungkinan untuk menyerang mereka yang lebih mudah dengan usia 30-50 tahun.
Seseorang dengan Alzheimer akan hidup empat hingga delapan tahun setelah didiagnosis, namun juga dapat hidup lama sekitar 20 tahun tergantung pada faktor-faktor lainnya.
Baca juga: Hati-Hati Jika Sering Mengalami Gejala Alzheimer di Usia Muda Berikut Ini
Penyebab Penyakit Alzheimer
Penyebab dari penyakit Alzheimer masih belum diketahui persisnya. Namun, seorang pengidap gangguan ingatan ini akan mengalami perubahan pada otaknya. Di mana pengidap akan memiliki lebih sedikit sel sehat dan seiring waktu akan semakin kecil.
Salah satu penyebab yang paling popular adalah berkurangnya produksi asetilkolin, neurotransmitter serta adanya penumpukan protein atau plak beta-amiloid di antara sel-sel saraf yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak, sehingga sel tersebut rusak dan otak mengalami penyusutan.
Perubahan ini yang menyebabkan gejala awal muncul, seperti kehilangan ingatan, kebingunan hingga perubahan suasana hati yang mendadak.
Ada beberapa faktor lainnya yang penyebab dari penyakit Alzheimer, adalah:
- Genetik. Orang yang memiliki orang tua dengan riwayat penderita Alzheimer akan memungkinkan keturunan mengalami penyakit yang sama.
- Usia. Faktor bertambah usia ini juga berperan dalam meningkatkan penyakit gangguan otak ini pada diri.
- Sindrom Down. Seorang dengan penyakit sindrom down memiliki plak beta-amiloid bersama dengan endapan protein lainnya yang menyebabkan masalah dengan fungsi sel otak dan meningkatkan risiko resiko mengalami Alzheimer.
- Kondisi medis tertentu seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.
Gejala Penyakit Alzheimer
Baca juga: Orang Tua Sudah Mengalami Gejala Ini? Kenali 3 Tahap Alzheimer Berikut
Penyakit Alzheimer akan samakin memburuk dari waktu ke waktu, seperti gejala demensia secara bertahap akan memburuk. Akan tetapi, setiap perkembangan gejala akan berbeda untuk setiap individunya. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan gejala yang semakin parah.
Pada awal penyakit Alzheimer, ingatan jangka panjang biasanya tetap utuh sementara ingatan jangka pendek menjadi samar.
Seperti tahap awal gejala, akan mengalami kehilangan ingatan ringan dan pada tahap akhir pengidap penyakit Alzheimer akan kehilangan kemampaun untuk melakukan percakapan dan merespon lingkungan sekitar. Penyakit ini juga mengganggu kemampuan bicara, jadi penderita mungkin kesulitan untuk mengingat kata-kata umum.
Penderita penyakit Alzheimer yang merasa gejalanya semakin buruk dari waktu ke waktu maka disarankan segera memeriksakan diri ke dokter agar dapat ditangani dengan penanganan yang tepat.
Pengobatan Alzheimer
Penyakit Alzheimer tidak dapat di sembuhkan, pengobatan tidak dapat menghentikan perkembangan penyakit ini. Hanya saja pengobatan ini untuk membantu penderita dalam memperlambat memburuknya gejala, membantu mempertahankan fungsi mental hingga mengelola gejala perilaku.
Obat-obatan dapat memperlambat seberapa cepat penyakit menjadi lebih buruk dalam seiring waktu dan membantu otak bekerja lebih baik dalam jangka yang lebih lama. Sangat penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter tentang pengobatan mana yang paling cocok untuk keparahan penyakit.
Berikut beberapa obat yang dapat membantu mencegah kerusakan asetilkolin (zat kimia pada otak yang penting dalam daya ingat) meliputi:
- Razadyne (galantamine). Mencegah kerusakan asetilkolin dan merangsang reseptor nikotinik untuk melepaskan lebih banyak asetilkolin di otak.
- Exelon (rivastigmine). Mencegah kerusakan asetilkolin dan butirilkolin (zat kimia otak yang mirip dengan asetilkolin) di otak.
- Aricept (donepezil). Mencegah kerusakan asetilkolin di otak.
- Memantine (nameda). Memblokir efek toksik yang terkait dengan kelebihan glutamat dan mengatur aktivasi glutamat.
Obat-obatan tersebut untuk mengobati gejala kognitif, seperti kehilangan ingatan, kebingungan, dan masalah dengan pemikiran dan penalaran pada penyakit gangguan otak ini.
Saat Alzheimer berkembang, sel-sel otak mati hingga rusak dan koneksi antar sel terputus dan menyebabkan gejala kognitif yang semakin memburuk.
Meski pun obat-obatan saat ini tidak dapat menghentikan kerusakan penyebab Alzheimer pada sel-sel otak, namun pengobatan ini dapat membantu mengurangi atau menstabilkan gejala untuk waktu yang terbatas dengan memengaruhi bahan kimia tertentu yang terlibat dalam membawa pesan di antara sel-sel saraf otak.
Biasanya dokter akan meresepkan kedua jenis obat tersebut secara bersamaan. Semua resep obat yang saat ini disetujui untuk mengobati gejala gangguan otak pada tahap awal hingga sedang guna penghambat kolinesterase.
Penghambat kolinesterase diresepkan untuk mengobati gejala yang berkaitan dengan memori, pemikiran, bahasa, penilaian, dan proses berpikir lainnya.
Selain dengan pengobatan ini, penderita juga harus selalu berkonsultasi dengan dokter agar mengetahui bagaimana penyakit ini berlangsung dan berkembang.
Pencegahan Alzheimer
Penting untuk mencegah penyakit ini terutama pada usia dini. Pastikan selalu mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, lakukan aktivitas fisik secara teratur, memastikan tekanan darah normal dan disarankan untuk rutin melakukan tes kesehatan rutin serta jika penderita diabetes maka pastikan menjalankan diet sehat.
Baca juga: