Setelah 9 bulan lamanya menanti, Moms melahirkan anak yang begitu lucu dan menggemaskan. Diiringi tangis bahagia, ada kalanya Moms merasa cemas atau khawatir mengenai bagaimana merawat bayi. Melalui artikel ini, Moms bisa belajar cara merawat bayi baru lahir dengan baik dan benar.
Di awal kehidupannya bayi hanya bisa menangis, minum ASI dan buang air kecil atau besar. Moms tidak perlu khawatir dan bingung untuk mengurus bayi sendiri setelah melahirkan. Cukup pahami dan penuhi kebutuhan bayi khususnya ketika bayi menangis.
Memahami Tangisan Bayi
Bayi menangis bukan berarti sakit atau sedih melainkan sebagai tanda atau isyarat bahwa bayi membutuhkan sesuatu, misalnya:
- Lapar atau haus. Bayi akan menangis ketika lapar atau haus, segera berikan ASI atau susu.
- Buang air besar atau air kecil. Ketika bayi menggunakan popok dan telah terisi penuh oleh pipis atau kotoran pasti bayi ingin popoknya segera diganti.
- Tidak nyaman. Perhatikan kondisi lingkungan yang dapat mengganggu ketenangan bayi. Jika suhu ruangan terlalu panas, nyalakan kipas atau AC. Jika suara terlalu bising, pindahkan bayi ke ruangan yang lebih tenang.
- Ingin digendong. Ada kalanya bayi menangis tanpa henti atau rewel karena ingin digendong, Moms bisa menggendong dan mengayun-ayunkan sampai bayi tenang. Bila perlu Moms bisa membedong bayi.
Lebih lanjut, Moms bisa memahami isyarat apa saja dari tangisan sang buah hati melalui video di bawah ini:
Cara Merawat Bayi Baru Lahir
Cara merawat bayi yang benar dan sehat bukanlah hal yang sulit jika Moms tahu bagaimana caranya. Berikut 3 cara merawat bayi baru lahir yang akan memudahkan Moms dalam memberikan perawatan serta pengasuhan kepada sang buah hati.
1. Memberikan ASI atau Susu
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan serta minuman terbaik untuk bayi, seluruh kebutuhan nutrisi telah ada di ASI. Namun jika Moms belum bisa menghasilkan ASI maka dapat menggunakan susu formula untuk bayi baru lahir.
Moms tidak perlu khawatir jika ASI yang dihasilkan tidak terlalu banyak, pada umumnya kebutuhan bayi baru lahir akan ASI masih cukup sedikit.
Banyaknya ASI Dalam Sehari Untuk Bayi Sesuai Dengan Usianya
- Bayi usia 1 hari membutuhkan ASI sebanyak 7 ml dalam sehari.
- Bayi usia 2 hari membutuhkan ASI sebanyak 14 ml dalam sehari.
- Bayi usia 3 hari membutuhkan ASI sebanyak 30 ml dalam sehari.
- Bayi usia 4 hari membutuhkan ASI sebanyak 45 ml dalam sehari.
- Bayi usia 1 minggu membutuhkan ASI sebanyak 45-60 ml dalam sehari.
- Bayi usia 1 bulan membutuhkan ASI sebanyak 80-150 ml dalam sehari.
- Bayi usia 6 bulan membutuhkan ASI sebanyak 720 ml dalam sehari.
- Bayi usia 1 tahun membutuhkan ASI sebanyak 550 ml dalam sehari.
Bayi usia 0-1 bulan umumnya akan menyusu sebanyak 8-11 kali dalam sehari dan akan berkurang ketika usia bayi telah menginjak 1-2 bulan menjadi 7-9 kali dalam sehari.
Batasan Memberikan ASI Pada Bayi
Ketika bayi sudah cukup akan ASI maka bayi akan melakukan hal berikut:
- Berhenti menyusu dan melepaskan mulut dari puting payudara.
- Saat menyusu bayi akan mengeluarkan bunyi seperti menelan.
- Bayi akan lebih tenang dan kadang malah mengantuk.
- Intensitas buang air kecil pada bayi meningkat.
- Fases yang dikeluarkan bayi tidak lagi gelap melainkan berubah menjadi warna kuning dan memiliki tekstur lembut.
2. Menjaga Kebersihan Bayi
Kebersihan sangat perlu diterapkan untuk merawat bayi baru lahir, baik kebersihan si kecil (personal hygiene) atau kebersihan dari lingkungan.
Orang lain atau bahkan Moms sendiri yang hendak menyentuh bayi wajib untuk mencuci tangan terlebih dahulu untuk menghindari adanya bakteri, kuman atau virus menempel di tubuh bayi.
Hal tersebut dilakukan karena sistem kekebalan tubuh bayi masih dalam proses perkembangan, jika bayi terkontaminasi oleh mikroorganisme maka dapat berisiko terhadap kesehatannya.
Personal Hygiene pada Bayi
Dalam menjaga kebersihan tubuh bayi dapat dilakukan dengan rutin memandikan bayi setiap hari sekali dan mengganti popok bayi jika telah terisi penuh oleh air seni atau setiap bayi Buang Air Besar (BAB).
Ketika memandikan bayi sebaiknya bersihkan seluruh bagian tubuh bayi menggunakan sabun yang diformulasikan khusus bagi, pastikan pada bagian lipatan serta alat kelaimin dan dubur ikut dibersihkan.
Perawatan bayi baru lahir setelah mandi sebaiknya hindari menggunakan bedak bayi karena butiran bedak yang lembut dan kecil dapat terhirup ke saluran pernapasan bayi hingga berisiko menimbulkan masalah pernapasan. Lebih baik gunakan krim pelembab untuk memastikan kulit bayi terlindungi dari iritasi atau ruam.
Menjaga Tali Pusar Bayi
Harap perhatikan kondisi tali pusar bayi selama belum puput atau putus. Ada beberapa argumen bahwa bayi belum boleh dimandikan sebelum tali pusar bayi puput, namun ada pula yang memperbolehkannya.
Mana yang lebih baik? Moms bisa mengkonsultasikannya kepada dokter atau bidan home care dengan memperhatikan kondisi kesehatan bayi. Jika bayi diperbolehkan untuk mandi setiap hari, Moms bisa mengganti perban pada tali pusar bayi setiap setelah mandi.
Baca juga: Pusar Bayi Berdarah, Inilah Penyebab Dan Cara Menanganinya
Menggantikan popok bayi
Popok kain merupakan sebuah pilihan yang tepat untuk bayi baru lahir guna mengetahui intensitas atau seberapa sering bayi buang air kecil atau air besar.
Namun bila memilih untuk menggunakan popok sekali pakai maka Moms hanya perlu mengganti popok ketika telah terisi penuh oleh pipis atau ketika bayi Buang Ari besar (BAB).
Untuk menghindari terjadinya infeksi saluran kemih pada bayi, Moms sebaiknya membersihkan kotoran dari atas ke bawah hingga benar-benar bersih. Gunakan pula pelembab anti iritasi ruam ruam ketika setiap mengganti popok.
Membersihkan Mulut Bayi
Pada mulut atau lebih tepatnya lidah bayi akan sering terdapat warna putih-putih akibat dari ASI atau susu formula. Membersihkan mulut bayi harus sering dilakukan untuk mencegah tumbuh jamur, kuman atau bakteri.
Cara membersihkan mulut bayi dapat dilakukan menggunakan kain kasa steril atau sikat khusus mulut bayi. Berikut langkah-langkah membersihkan mulut bayi:
- Cuci tangan dengan sabun hingga bersih.
- Siapkan kain kasa steril dan air hangat bersih.
- Balut ibu jari dengan kain kasa steril, celupkan di air hangat dan masukkan ke dalam mulut bayi untuk membersihkan mulut, gusi dan lidah bayi dari bekas ASI atau susu.
- Lakukan pembersihan lidah bayi dengan menekan secara lembut lalu tarik ke arah luar. Jangan terlalu dalam memasukkan jari ke dalam mulut untuk mencegah bayi muntah.
Membersihan mulut bayi sebaiknya dilakukan 30 menit setelah bayi menyusu.
3. Menjaga Kenyamanan dan Keamanan Bayi
Segala hal yang menyangkut kenyamanan dan keamanan bayi seperti pakaian, tempat tidur dan kondisi ruangan harus diperhatikan.
Pakaian bayi
Gunakan pakaian bayi yang nyaman, lembut dan dapat menyerap keringat bayi dan hindari memilih bahan kain yang dapat membuat kulit bayi iritasi.
Selain itu, ketika bayi baru lahir akan sering dibedong. Pilihlah kain bedong yang lembut dan dapat melar untuk memudahkan tindakan pembedongan.
Membedong bayi dapat dilakukan setelah bayi mandi atau ketika bayi ingin tidur. Dalam membedong tidak boleh terlalu ketat apa lagi membedong bayi hingga bagian kaki. Biarkan kaki bayi tetap dapat bergerak meski dibedong.
Pilih Kasur Yang Tepat
Jangan menggunakan kasur bayi yang terlalu empuk karena dapat membuat bayi ‘tenggelam’ dan meningkatkan risiko bayi mengalami kematian mendadak atau SSID (Suddent Infant Death Syndrome).
Pilihlah kasur yang cukup keras untuk mencegah SSID dan membuat bayi lebih nyaman karena kasur yang keras dapat menopang tulang punggung bayi lebih baik.
Jangan Letakkan Bantal dan Mainan
Beberapa orang mengira bahwa menggunakan bantal dan meletakkan mainan sangat dibutuhkan oleh bayi, nyatanya hal tersebut tidak tepat justru membahayakan nyawa bayi.
Bayi kerap bergerak tanpa disadari, apa bila bantal, guling, selimut atau mainan menimpa bayi hal ini sangat berbahaya.
Matikan Lampu Ketika Bayi Tidur
Bayi baru lahir dapat tidur selama 16,5 jam dalam sehari yang dibagi menjadi 8 jam tidur di siang hari dan 8,5 jam tidur di malam hari. Meski begitu, bayi kerap membagi jam tidurnya secara singkat-singkat.
Selain itu, bayi juga belum bisa membedakan antara siang dan malam hari. Oleh karena itu, Moms dapat membantu bayi mengenali siang dan malam dengan mematikan lampu ketika malam hari di jam tidur bayi.
Berikan Aktivitas di Siang Hari
Kerap kali bayi menangis di malam hari, hal ini disebabkan karena bayi terlalu lama tidur siang. Moms bisa memberikan banyak aktivitas bayi di siang hari seperti mengajaknya bermain, bercanda atau kegiatan lainnya untuk membuat bayi tetap terjadi di siang hari.
Meski begitu, Moms tetap harus memastikan bayi mendapatkan jam istirahat yang cukup, baik di siang hari atau malam hari.
Membuat bayi sendawa
Setelah bayi diberi susu, ada baiknya bayi harus disendawakan untuk mencegah perut kembung. Ketika menyusu, udara akan ikut tertelah yang dapat mengakibatkan gas terperangkap diperutnya. Menyendawakan bayi bertujuan mengeluarkan gas sehingga bayi tidak rewel.
Baca juga: