Kehadiran virus corona memang membuat banyak pihak mengalami kerugian. Namun, selain dampak negatif, ada dampak positif virus corona pada bumi.
Virus berbahaya tersebut saat ini sudah memakan ribuan korban jiwa di seluruh dunia.
Tentu hal tersebut membuat kehadiran virus corona ini sebagai salah satu virus yang cukup mematikan dan membuat aktivitas masyarakat dan perusahaan menjadi sangat terganggu.
Namun ternyata wabah virus corona ini juga memiliki pengaruh yang positif. Baru-baru ini media Ars Technica melaporkan bahwa kehadiran virus corona ini membuat level CO2 di Bumi berkurang sebanyak 100 juta ton dan mengalami penurunan emisi global sebesar 6%.
Hal tersebut disebabkan karena banyak aktivitas penerbangan dan pengapalan yang harus dibatalkan karena virus corona, sehingga CO2 yang dihasilkan dari kendaraan seperti pesawat dan kapal berkurang.
Kemudian warga di beberapa negara juga tidak diperbolehkan keluar rumah sehingga penggunaan kendaraan pribadi dan kendaraan umum sangat berkurang selama beberapa hari.
Selain itu, perusahaan besar di Tiongkok juga sempat berhenti beroperasi selama beberapa hari akibat virus corona tersebut.
Saat China menyatakan lockdown karena penyebaran virus corona yang semakin liar, citra satelit menunjukkan tingkat polusi yang menurun drastis di langit Negeri Tirai Bambu itu.
Dilansir Science Alert, Selasa (17/3/2020), para astronom menunjukkan penurunan emisi nitrogen dioksida di langit Eropa.
Menggunakan instrumen Tropomi pada satelit Copernicus Sentinel-5P, astronom mengambil gambar permukaan Bumi yang diambil dari 1 Januari hingga 11 Maret 2020.
Gambar tersebut menunjukkan penurunan nitrogen dioksida, yakni emisi gas buang dari kendaraan bermotor dan asap industri, yang turun secara drastis. akibat minimnya penggunaan kendaraan bermotor dan aktifitas pabrik imbas lockdown karena virus corona.
Claus Zehner, manajer misi Badan Antariksa Eropa ( ESA) Copernicus Sentinel-5P, mengatakan meski mungkin ada variasi dalam data karena tutupan awan dan perubahan cuaca, namun dia meyakini pengurangan emisi terjadi bersamaan dengan lockdown di Italia.
Pada 8 Maret lalu, peneliti sumber daya lingkungan dari Standford University, Marshall Burke melakukan beberapa perhitungan baik tentang penurunan polusi udara baru-baru ini di beberapa wilayah di China.
Hasilnya dapat disimpulkan bahwa dengan memberlakukan tindakan karantina yang ketat, telah menunjukkan penurunan besar dalam polusi udara.
Khususnya penurunan nitrogen dioksida, gas yang sebagian besar dikeluarkan oleh mobil, truk dan beberapa industri.
Maka dari itulah kadar CO2 di Bumi sempat berkurang cukup besar dan membuat kehadiran virus corona ini setidaknya memiliki dampak positif bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup di Bumi.