Vaskulitis adalah peradangan pada pembuluh darah akibat penebalan dinding pembuluh darah sehingga sirkulasi darah ke jaringan atau organ tubuh terganggu. Kondisi ini bisa sangat berbahaya karena berisiko mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan vaskulitis, namun beberapa faktor risiko seperti efek samping obat-obatan, infeksi, penyakit tertentu seperti hepatitis B dan hepatitis C serta kelainan genetik dapat menjadi penyebab utamanya.
Terdapat banyak jenis vaskulitis yang mempunyai ciri-ciri atau gejala berbeda-beda. Beberapa di antaranya menyebabkan gangguan atau kerusakan pada satu atau beberapa organ sekaligus.
Penyakit ini dapat bersifat akut atau jangka pendek dan jangka panjang atau kronis. Penanganan yang tepat dapat mempercepat proses penyembuhan sekaligus mencegah komplikasi vaskulitis.
Baca juga: Pembuluh Darah Bengkak, Waspadai 5 Pemicu Vaskulitis Berikut
12 Jenis Vaskulitis dengan Gejalanya Masing-Masing
Tanda-tanda atau gejala yang dirasakan oleh orang dengan vaskulitis dapat berbeda-beda tergantung dari jenisnya. Terdapat setidaknya 12 jenis vaskulitis yang dapat menyerang siapa saja.
Berikut gejala vaskulitis berdasarkan jenisnya masing-masing:
1. Vaskulitis – Penyakit Behcet
Vaskuitis jenis behcet dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah arteri dan vena. Kondisi ini menyebabkan beberapa bagian organ tubuh seperti mulut, mata, dan kelamin menjadi meradang serta muncul bintik seperti jerawat atau lesi.
2. Vaskulitis – Penyakit Buerger
Jenis vaskulitis ini menyebabkan peradangan sekaligus penggumpalan darah pada bagian tangan dan kaki. Gejala yang dirasakan bisa berupa nyeri hingga borok di tangan dan kaki.
3. Vaskulitis – Sindrom Chrug-Strauss
Sindrom Chrug-Straus atau disebut juga dengan Eosinophilic Granulomatosis with Polyangiitis adalah kondisi yang menyebabkan gangguan pada paru-paru, jantung, ginjal kulit, dan saraf tungkai. Gejalanya pun cukup berat, seperti asma, perubahan warna kulit, nyeri pada saraf dan alergi hidung.
4. Vaskulitis – Cryoglobulinemia
Vaskulitis jenis Cyroglobulinemia menyebabkan protein di dalam darah menjadi abnormal sehingga menyebabkan beberapa gejala seperti nyeri sendi, mati rasa, kesemutan, ruam, dan lemas.
5. Vaskulitis – Giant Cell Arteritis
Gejala yang ditimbulkan dari vaskulitis jenis giant cell arteritis berpusat pada area kepala khususnya bagian pelipis. Dari kondisi ini, penderita dapat mengalami keluhan seperti sakit kepala, nyeri pada kulit kepala, nyeri rahang, gangguan penglihatan seperti pandangan kabur atau ganda hingga risiko kebutaan.
6. Vaskulitis – Granulomatosis with Polyangiitis
Granulomatosis sangat memengaruhi kondisi kesehatan pada organ seperti hidung, sinus, tenggorokan, ginjal, dan paru-paru. Gejalanya akan dirasakan pada area yang terkena vaskulits seperti hidung tersumbat, mimisan, batuk berdarah, dan infeksi sinus. Beberapa kasus, vaskulitis jenis ini tidak menimbulkan gejala yang pasti sampai kondisi terburuk terjadi.
7. Vaskulitis – Henoch-Schonlein Purpura
Golongan usia anak-anak lebih berisiko mengalami vaskulitis jenis ini daripada orang dewasa. Gejala yang ditimbulkan dari Henoch-Schonlein Purpura disebabkan oleh peradangan pada pembuluh darah kapiler di kulit, persendian, usus hingga organ ginjal. Kondisi ini menimbulkan keluhan seperti sakit perut, kencing berdarah, nyeri sendi, muncul ruam di kaki bagian bawah dan bokong.
8. Vaskulitis Hipersensitif
Vaskulitis jenis ini disebut juga dengan vaskulitis alergi karena dapat dipicu oleh reaksi obat-obatan dan infeksi. Gejala utama dari vaskulitis hipersensitif berupa muncul bintik-bintik kemerahan di area kaki bagian bawah.
9. Vaskulitis – Penyakit Kawasaki
Vaskulitis penyakit kawasaki paling banyak terjadi pada anak-anak dengan gejala seperti demam, ruam, dan mata merah. Kondisi ini disebut juga dengan sindrom kelenjar getah bening mukokutan.
10. Vaskulitis – Microscopic Polyangiitis
Organ dalam seperti ginjal, paru-paru, dan saraf sangat berisiko terkena vaskulitis jenis poliangiitis mikroskopik dengan gejala seperti sakit perut, ruam, demam, nyeri otot, penurunan berat badan hingga batuk darah.
11. Vaskulitis – Poliarteritis Nodosa
Organ tubuh yang paling berisiko terserang vaskulitis jenis poliarteritis nodosa melingkupi organ ginjal, saluran pencernaan, saraf, dan kulit. Gejala yang ditimbulkan pun beragam, mulai dari ruam, malaise umum, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri perut khususnya setelah makan, tekanan darah tinggi, masalah ginjal, dan penurunan berat badan.
12. Vaskulitis – Arteritis Takayasu
Vskulitis jenis Arteritis Takayasu menyerang pada pembuluh darah arteri yang lebih besar termasuk aorta. Gejala yang ditimbulkan sangat beragam, mulai dari nyeri sendi, hipertensi atau tekanan darah tinggi, demam, tidak enak badan, dunyut nadi melemah, tidak nafsu makan, sakit kepala, dan gangguan penglihatan.
Segera Temui Dokter
Meski beberapa jenis vaskulitis dapat sembuh dengan sendirinya, namun sebagian lainnya dapat berkembang dengan sangat cepat dengan gejala yang buruk. Jangan pernah menunda untuk bertemu dengan dokter.
Semakin cepat didiagnosis oleh dokter maka pengobatan akan menjadi lebih efektif sekaligus mencegah komplikasi vaskulitis.

Baca juga:
- Hanya Ada 3 Pengobatan Vaskulitis yang Paling Tepat, Yaitu…
- Ciri-ciri Gejala Awal Diabetes Pada Pria dan Cara Pencegahannya
- 5 Gejala Diabetes Pada Wanita dan Cara Mencegahnya
Referensi: