Pikun: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan

Penyakit Pikun

Pikun: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan (img: Free Press Journal)

Orang lanjut usia (lansia) identik dengan salah satu penyakit penurunan fungsi otak atau kognitif, mulai dari menerima, menyimpan dan mengolah informasi.

Kondisi seperti ini sering disebut dengan pikun, orang pikun akan kesulitan menyimpan informasi atau mudah lupa tentang apa pun. Tidak hanya terjadi pada lansia, pikun juga dapat dialami oleh orang yang lebih muda.

Kebanyakan kasus pikun menandakan awal mula dari penyakit demensia atau alzheimer. Kedua penyakit tersebut erat kaitannya dengan fungsi otak, penderita demensia dan alzheimer akan kesulitan dalam mengingat sebuah informasi.

Penyebab Pikun

Penyakit pikun dapat terjadi akibat kerusakan struktur sistem sinyal otak atau sistem yang mengendalikan emosi dan ingatan. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan otak atau penyakit saraf.

Berikut ini gangguan otak yang bisa menjadi penyebab pikun:

Selain itu, kekurangan beberapa jenis vitamin juga dapat menjadi penyebab kepikunan. Solusinya dapat dengan mengkonsumsi makanan seperti buah atau sayur yang banyak mengandung Vitamin B, vitamin B1, dan vitamin B2.

Gejala Pikun

Gejala dari penyakit pikun berbeda-beda pada setiap orang. Namun, ada beberapa gejala yang khas dari penyakit ini, yaitu:

Pengobatan Pikun

Penyakit pikun merupakan kondisi yang tidak boleh dibiarkan dan perlu diperiksakan ke dokter, terlebih lagi jika sudah cukup parah dan mengarah pada gejala demensia.

Pengobatan pikun umumnya bersifat meringankan gejala agar tidak semakin parah dan tidak membutuhkan obat khusus. Mulailah untuk menerapkan gaya hidup sehat, makan makanan bergizi dan sering melatih otak untuk berpikir kritis.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk melatih cara berpikir adalah membaca buku atau surat kabar, memainkan permainan yang merangsang ketangkasan otak seperti catur, menyusun kubus rubik atau puzzle dan sejenisnya.

Tidak kalah penting untuk dilakukan adalah olahraga secara rutin. Aktivitas yang menyehatkan fisik ini juga akan memengaruhi performa otak dalam menyimpan dan mengolah informasi.

Metode Pengobatan Pikun

Pada kondisi tertentu mungkin dokter akan meresepkan obat untuk mencegah kondisi pikun semakin memburuk. Konsultasikan dengan dokter mengenai kondisi kesehatan secara berkala.

Pencegahan Pikun

Mencegah penyakit dengeratif ini dapat dilakukan sejak dini mengingat pikun dapat terjadi di usia muda. Beberapa upaya dalam pencegahan pikun dapat dilakukan dengan cara:

1. Stimulasi Otak

Stimulasi otak untuk tetap aktif dengan cara melakukan aktivitas menyehatkan otak seperti membaca, menulis, melukis, mengisi Teka Teki Silang (TTS), bermain catur atau kartu, menyusun puzzel atau rubik dan lain sebagainya.

Mulailah untuk rajin membaca buku atau surat kabar karena hal ini paling mudah untuk dilakukan dan memberikan efek luar biasa bagi kesehatan otak.

2. Rutin Berolahraga

Olahraga bukan hanya baik untuk kesehatan, tetapi bisa juga meningkatkan aliran darah dan sirkulasi oskigen ke otak. Lakukan olahraga setidaknya 30 menit sehari.

Beberapa jenis olahraga seperti jalan sehat, berlari, bersepeda, berenang, senam dan lain sebagainya dapat menjadi olahraga rutin setiap hari.

3. Bersosialisasi

Beberapa jenis kegiatan yang banyak melibatkan orang seperti berkumpul dengan keluarga, kerabat, teman atau sahabat dapat dilakukan secara berkala guna saling memberi kabar atau saling menyemangati satu sama lainnya, agar hidup semakin berwarna dan bermakna.

4. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Bergizi

Pilihlah makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, ikan, daging ayam, dan kacang-kacangan. Kurangi dan hindari makanan atau minuman yang mengandung banyak gula, alkohol, dan karbohidrat karena dapat meningkatkan risiko pikun dan berbagai jenis penyakit lainnya.

5. Kelola Stres

Stres dapat terjadi pada siapa saja, tidak perlu dilawan cukup kelola dengan baik. Mulailah untuk lebih santai dan tidak terlalu ambil pusing terhadap sesuatu hal. Bicarakan dengan orang terdekat mengenai hal apa saja yang dapat membuat stres lalu carilah solusi terbaiknya.

6. Cek Kondisi Kesehatan

Beberapa orang dengan kondisi medis tertentu seperti diabetes, hipertensi, dan sejenisnya mempunyai risiko lebih besar mengalami pikun. Buatlah jadwal rutin untuk melakukan medical checkup atau jadwal bertemu dengan dokter guna membicarakan masalah kesehatan secara keseluruhan.

7. Hindari Cidera Pada Kepala

Kepala adalah pelindung otak paling utama dan paling penting untuk dilindungi, mengingat jika terjadi cidera pada kepala dapat menyebabkan masalah serius, tidak hanya pikun namun juga fungsi otak secara keseluruhan. Selalu gunakan helm saat berkendara atau saat berada di tempat khusus seperti proyek pembangunan.

Pertanyaan Mengenai Penyakit Pikun

Q: Bagaimana cara menghilangkan pikun?
A: Melakukan aktivitas yang dapat melatih otak, seperti bermain catur, mengisi TTS, berhitung, membaca buku, menghafal atau bermain puzzle.

Q: Pikun umur berapa?
A: Penyakit pikun sebenarnya biasa terjadi pada lansia di atas usia 65 tahun. Namun, tak jarang juga usia muda mengalaminya.

Q: Mengapa lansia banyak mengalami pikun?
A: Efek penuaan yang terjadi pada lansia berdampak pada melemahnya fungsi otak. Hal ini akan menimbulkan gangguan memori ringan.

Q: Obat pelupa itu apa?
A:  Perbanyak mengkonsumsi kacang, buah, sayur, ikan (salmon dan sarden), dan dark chocolate.

Q: Apakah pikun termasuk gangguan pada saraf?
A: Pikun adalah penurunan fungsi pada otak dan bisa saja masalah pada saraf otak memengaruhi fungsi otak dalam menyimpan dan mengelola informasi.

Pesan Perawat Home Care Profesional Tersedia 24 Jam/7 Hari

PERAWAT MEDIS, PERAWAT LANSIA, dan BIDAN

Dapatkan promo bebas biaya admin dan transportasi khusus pemesanan hari ini

Exit mobile version