Somniphobia menyebabkan kecemasan dan ketakutan yang ekstrem di sekitar pikiran akan tidur. Fobia tidur ini juga dikenal sebagai hipnofobia, klinophobia, kecemasan tidur, atau takut tidur. Gangguan tidur dapat menyebabkan beberapa kecemasan di sekitar tidur.
Jika kamu menderita insomnia, misalnya, kamu mungkin khawatir sepanjang hari tentang bisa tidur malam itu.
Sering mengalami mimpi buruk atau kelumpuhan tidur juga berkontribusi pada kekhawatiran terkait tidur.
Apa itu somniphobia? Seperti halnya semua fobia, ketakutan yang ditimbulkan fobia ini umumnya cukup kuat untuk memengaruhi kehidupan sehari-hari, aktivitas yang biasa, dan kesejahteraan kamu secara keseluruhan.
Penyebab Somniphobia
Pada umumnya, fobia bisa didapatkan dari beberapa faktor seperti genetika, pengalaman hidup, atau hal lain yang dapat memengaruhi perkembangan otak dalam menilai sesuatu. Beberapa penyebab somniphobia meliputi:
- Mimpi buruk. Mimpi buruk yang terjadi adalah mimpi yang sangat menyeramkan dan terasa seperti nyata. Sehingga orang-orang somniphobia tidak mau tidur karena takut akan mendapatkan mimpi yang serupa.
- Gangguan kecemasan. Dikabarkan orang-orang yang memiliki gangguan akan kecemasan juga rentan memiliki fobia ini. Ketika cemas, orang memang cenderung memikirkan skenario terburuk yang akan terjadi dan hal ini dapat berujung pada ketakutan akan beberapa hal.
- Takut akan kematian. Seperti yang sudah disebutkan, beberapa orang tak mau jatuh tertidur karena mereka takut akan mati dan tidak bisa bangun lagi.
- Pengalaman traumatis. Ketakutan ini juga bisa dihasilkan dari pengalaman melihat atau mendengar orang terdekat yang meninggal saat sedang tidur.
- Gangguan tidur ini bisa membuat orang melakukan hal-hal yang tak diinginkan saat mereka tidur. Orang-orang somniphobia mungkin takut akan melakukan hal yang berbahaya saat tidur.
- Film atau buku bergenre horor. Biasanya penyebab ini banyak ditemui pada anak-anak. Mereka takut makhluk-makhluk yang menyeramkan di dalam film yang mereka tonton atau buku yang mereka baca akan menghantui mereka.
Baca juga : Penyebab Mimpi Buruk Yang Terus Mengganggu Saat Tidur
Gejala Somniphobia
Ada beberapa gejala somniphobia yang dapat dirasakan secara fisik, seperti:
- Mual atau masalah perut lainnya yang berhubungan dengan kegelisahan yang persisten saat tidur
- Sesak di dada dan peningkatan detak jantung saat memikirkan tentang tidur
- Berkeringat, menggigil, dan hiperventilasi atau kesulitan bernafas lainnya ketika kamu berpikir tentang tidur
- Pada anak-anak, menangis, clinginess, dan penolakan lain terhadap waktu tidur, termasuk tidak ingin pengasuh meninggalkan mereka sendirian
Tanda tanda lain dari somniphobia berkisar pada teknik koping. Beberapa orang memilih untuk meninggalkan lampu, televisi, atau musik untuk gangguan.
Orang lain mungkin beralih ke zat, termasuk alkohol, untuk mengurangi perasaan takut saat tidur.
Ada beberapa cara menangani somniphobia yang dapat dilakukan Selain penanganan dari ahli, pasien tentu juga harus melakukan upaya dengan menerapkan sleep hygiene.
Istilah ini mengacu kepada serangkaian kebiasaan sehat yang dapat membantu Anda lebih cepat tertidur.
Praktik sleep hygiene juga termasuk bagian dari terapi CBT dan telah menjadi pengobatan jangka panjang yang efektif pada orang-orang dengan insomnia kritis.
Baca juga : Mengapa Tidur Berkualitas Itu Penting? Berikut Penjelasannya