Semua orang berisiko mengalami sakit dan sebagian besar harus menjalani perawatan di rumah sakit, tidak terkecuali anak-anak. Tindakan perawatan di rumah sakit tentu akan melibatkan alat-alat medis yang terlihat mengerikan dan menyakitkan.
Jika pasiennya adalah anak-anak, bagaimana memberikan tindakan keperawatan yang tepat agar anak-anak tidak merasa takut, cemas, stres, dan kesakitan?
Prosedur penerapan atraumatic care pada anak dapat menjadi solusi terbaik agar tindakan keperawatan tidak menimbulkan masalah. Apa itu atraumatic care? Berikut penjelasannya.
Baca juga: 8 Etika Keperawatan Yang Wajib Diketahui Perawat
Pengertian Atraumatic Care pada Anak
Atraumatic care atau asuhan atraumatik adalah tindakan terapeutik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan menggunakan intervensi untuk mengurangi distres baik psikologis ataupun fisik pada keluarga khususnya anak-anak saat menerima pelayanan kesehatan.
Prosedur perawatan yang diberikan kepada anak-anak tentu berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak belum terlalu kuat untuk menahan rasa sakit dari setiap tindakan keperawatan yang diterima.
Oleh sebab itu, perlu adanya perawatan atau asuhan khusus pada anak-anak agar mereka tidak merasakan rasa sakit yang bisa menyebabkan trauma.
Atraumatic care pada anak fokus untuk mencegah timbulnya trauma dari tindakan keperawatan yang diterima agar tidak berdampak terhadap tumbuh kembang anak.
Prinsip Atraumatic Care
Pemberian perawatan pada anak yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah serius, seperti cemas, marah, dan kesakitan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan dampak psikologis yang bisa memengaruhi perkembangan anak.
Agar perawatan pada anak dapat tercapai dengan baik maka perlu memperhatikan beberapa prinsip atraumatic care berikut ini:
1. Jangan Memisahkan Anak dari Keluarga
Anak-anak harus didampingi oleh orang tua atau keluarga saat hendak menjalani perawatan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, atau klinik.
Memisahkan anak dari orang tua atau keluarga dapat menyebabkan anak merasa tidak tenang dan timbullah rasa cemas, takut, atau khawatir yang dapat berdampak secara psikologis.
Kehadiran orang tua atau keluarga di samping anak akan memberikan kasih sayang dan membantu proses penyembuhan dari sakit jauh lebih cepat.
2. Orang Tua Dapat Meningkatkan Kemandirian Anak
Orang tua mempunyai peran penting untuk membantu meningkatkan kemandirian sang anak yang akan berdampak terhadap kehidupan sehari-hari.
Dengan begitu, anak akan lebih terkontrol, berhati-hati dan selalu waspada ketika melakukan berbagai aktifitas sehingga dapat menghindari risiko yang lebih buruk.
Hadirnya orang tua atau keluarga pada saat perawatan anak juga dapat membantu meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam merawat sang anak.
3. Menghindari Cedera dan Rasa Sakit
Hal yang paling penting dalam memberikan perawatan khususnya pada anak adalah menghindari cidera (injury) dan nyeri atau rasa sakit. Dua kondisi tersebut dapat menyebabkan dampak psikologis pada anak.
Meski pada kenyataanya rasa sakit tidak bisa dihindari, namun dengan perawatan yang tepat maka rasa sakit dapat dikurangi menggunakan berbagai teknik seperti distraksi, imaginary, atau relaksasi.
Teknik perawatan tersebut sangat penting dilakukan agar anak tidak merasakan rasa sakit yang dapat menganggu tumbuh kembang sang anak.
4. Jangan Melakukan Kekerasan
Merawat anak-anak sangat berbeda dengan merawat orang dewasa atau orang tua, sebab anak-anak kerap rewel dan sulit dikendalikan pada saat hendak diberikan tindakan keperawatan.
Jangan pernah melakukan pemaksaan atau kekerasan pada saat merawat anak karena dapat menimbulkan gangguan psikologis. Gangguan ini dapat bertahan lama diingatan sang anak dan berisiko menganggu perkembangan anak.
5. Buat Suasana dan Lingkungan Bersahabat
Anak-anak sangat menyukai suasana dan lingkungan ceria serta bersahabat. Membuat ruangan yang bernuansa anak-anak dapat membuat anak menjadi lebih cerian, nyaman, dan aman meski sedang menjalani perawatan.
Baca juga:
- Filosofi, Prinsip, Peran, dan Ruang Lingkup Keperawatan Anak
- Peran dan Fungsi Perawat dalam Menjalankan Tindakan Keperawatan
- 6 Jenis Model Dokumentasi Keperawatan Beserta dengan Komponennya
Referensi:
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Keperawatan-Anak-Komprehensif.pdf (Diakses pada 17 November 2020)