Batu empedu adalah endapan keras menyerupai batu yang dihasilkan dari cairan di dalam kantong empedu. Ukuran batu empedu bervariasi, mulai dari sebesar butiran pasir hingga sebesar bola golf.
Terbentuknya batu empedu tidak hanya terjadi di kantong empedu saja melainkan di saluran empedu juga, jika hal ini terjadi maka dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Kantong empedu mempunyai fungsi untuk menampung cairan empedu yang diproduksi oleh hati sebelum akhirnya dibuang ke usus. Cairan empedu digunakan tubuh untuk melarutkan kolesterol dan membantu dalam proses pencernaan.
Cairan empedu mengandung kolesterol dan bilirubin yang berisiko mengendap lalu membentuk batu empedu. Terdapat dua jenis batu empedu, yaitu:
- Batu Empedu Kolesterol: Seperti namanya, batu empedu ini disebabkan oleh mengendapnya kolesterol. Ukurannya cenderung besar dan berwarna kuning kehijuan.
- Batu Empedu Pigmen: Batu empedua ini disebabkan oleh mengendapnya zat bilirubin. Ukurannya cenderung kecil dengan warna cokelat atau hitam.
Kedua jenis batu empedu tersebut dapat menyumbat saluran empedu dan menyebabkan rasa sakit pada bagian kantong empedu yang terletak di bawah organ hati.
Beberapa kasus penyakit batu empedu hanya bersifat ringan dan tidak membutuhkan pengobatan atau perawatan medis. Namun jika penyakit batu empedu bersifat kronis seperti batu empedu telah menyebabkan saluran empedu tersumbat maka perlu penanganan medis seperti operasi.
Baca juga: 5 Jenis Obat Batu Empedu Dari Resep Dokter
Gejala Batu Empedu
Gejala penyakit batu empedu baru dirasakan ketika batu empedu menyumbat saluran kantong empedu. Gejala batu empedu pada wanita atau pria umumnya sama saja, yaitu:
- Timbul rasa nyeri pada bagian kantung empedu yang terletak di kanan atas perut.
- Punggung terasa nyeri khususnya di daerah tulang belikat.
- Timbul rasa sakit di bagian bahu kanan.
- Mengalami sakit perut yang diikuti dengan rasa mual atau muntah.
- Nafsu makan berkurang.
- Warna urine berubah menjadi gelap.
- Warna fases berubah menjadi seperti tanah liat.
- Mengalami maag dan diare.
Rasa sakit yang ditimbulkan dari penyakit batu empedu bisa berlangsung selama beberapa jam. Pada kondisi terburuk, penyakit batu empedu dapat menyebabkan penyakit kuning yang ditandai dengan menguningnya kulit dan mata. Segera kunjungi dokter jika gejala sering dirasakan dan berlangsung lama.
Penyebab Batu Empedu
Sejauh ini kolesterol dan bilirubin menjadi faktor utama terbentuknya batu empedu. Kolesterol dapat dihasilkan hati untuk membantu proses mencerna makanan sedangkan zat bilirubin berfungsi untuk memecah sel darah merah.
Jika kedua zat tersebut terlalu banyak dan tidak dapat dilarutkan oleh cairan empedu maka berisiko terjadi pengendapan.
Proses pengendapan dan pembentukan kristal atau batu empedu dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Pada waktunya, batu empedu dapat menyumbat saluran empedu yang kemudian menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Faktor Risiko Batu Empedu
- Gender wanita. Wanita mempunyai peluang dua kali lebih berisiko terkena penyakit batu empedu daripada pria.
- Usia 40 tahun. Baik pria atau wanita yang berusia lebih dari 40 tahun mempunyai risiko lebih tinggi menderita batu empedu.
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
- Wanita hamil. Umumnya wanita hamil akan mempunyai kadar kolesterol yang lebih tinggi karena perubahan hormon selama masa kehamilan.
- Mengkonsumsi makanan penyebab batu empedu. Beberapa jenis makanan yang banyak mengandung lemak dan kolesterol berisiko menyebabkan batu empedu.
- Penggunaan obat-obatan. Obat yang mengandung estrogen seperti pil kontrasepsi oral atau pun hormonal akan meningkatkan risiko batu empedu.
Diagnosis Batu Empedu
Penderita penyakit batu empedu akan menjalani serangkaian tahapan mulai dari wawancara mengenai gejala, durasi dan faktor risiko. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik seperti mengamati perubahan pada mata atau kulit. Jika mata atau kulit berwarna kekuningan, besar kemungkinan sebagai tanda dari penyakit batu empedu.
Dokter akan meneruskan pemeriksaan di lab dengan menggunakan alat seperti:
- Ultrasonografi atau USG pada perut.
- MRI.
- ERCP.
- CT Scan.
Pemeriksaan lainnya seperti tes darah juga akan dilakukan untuk mencari kemungkinan lain mengenai penyakit yang ditimbulkan dari batu empedu.
Pengobatan Batu Empedu
Dalam pengobatan penyakit batu empedu tergantung dari kondisinya, jika batu empedu tidak menimbulkan gejala maka tidak harus dioperasi karena batu empedu dapat keluar bersama dengan urine. Namun bila kondisi batu empedu menimbulkan gejala maka tindakan operasi batu empedu dapat dilakukan.
Operasi Batu Empedu
Operasi dilakukan dengan tujuan untuk mengeluarkan batu empedu yang menyumbat saluran empedu dengan cara:
- Kolesistektomi Laparoskopi: Dokter akan melakukan pembedahan kecil di perut lalu memasukkan selang elastis tipis (laporoskop) berkamera kemudian dilakukan sayatan kecil untuk mengeluarkan batu empedu dari kantong empedu. Proses operasi dengan metode ini hanya berlangsung beberapa jam saja dan pasien dapat langsung pulang ketika operasi batu empedu selesai.
- Kolesistektomi Terbuka: Dokter akan melakukan pembedahan di perut cukup besar untuk mengangkat kantong empedu dan membutuhkan proses yang lebih lama. Rawat inap akan diberlakukan untuk pasien yang menjalani operasi batu empedu dengan metode ini.
Tindakan operasi batu empedu hanya akan dilakukan ketika pasien tidak menderita penyakit lain. Jika tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi, maka dokter akan memberikan obat.
Obat Batu Empedu
Dokter akan meresepkan beberapa jenis obat batu empedu khususnya chenodiol dan ursodeoxycholic acid yang bekerja untuk melarutkan batu empedu.
Penggunaan obat jenis ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan bila pasien berhenti mengkonsumsi obat ini maka batu empedu dapat kembali terbentuk.
Komplikasi Batu Empedu
Komplikasi penyakit batu empedu dapat terjadi apa bila pasien tidak segera mendapatkan penanganan atau pengobatan yang tepat. Berikut beberapa risiko komplikasi akibat penyakit batu empedu.
- Peradangan pada saluran empedu (kolesistitis akut).
- Infeksi saluran empedu yang tersumbat sehingga bakteri dapat menyebar ke dalam aliran darah (sepsis).
- Penyumbatan batu empedu dapat menyebabkan penyakit kuning.
- Terjadinya peradangan pada pankreas (pankreatitis).
Pencegahan Batu Empedu
Pencegahan batu empedu dapat dilakukan dengan cara mengubah atau menerapkan gaya hidup sehat untuk menurunkan risiko batu empedu seperti:
- Jaga cairan tubuh. Konsumsi air putih minimal 8 gelas sehari.
- Hindari mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan kolesterol seperti makanan bersantan atau berminyak.
- Konsumsi makanan sehat yang mengandung serat dan lemak baik.
- Rutin berolahraga. Lakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari.
- Hindari mengkonsumsi minuman beralkohol.
- Jangan melakukan diet secara instan karena dapat menyebabkan risiko batu empedu.
Khusus bagi wanita yang mempunyai risiko batu empedu karena faktor genetik atau kondisi medis tertentu maka wajib melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan khususnya ketika hendak menggunakan pil kontrasepsi.
Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Penyakit Batu Empedu
Q: Batu empedu disebabkan oleh apa?
A: Penyakit batu empedu disebabkan oleh endapan cairan empedu yang mengandung kolesterol dan bilirubin. Endapan tersebut lambat laun akan berubah menjadi kristal dan akhirnya menjadi batu yang berisiko menyebabkan penyumbatan pada saluran empedu.
Q: Apa ciri-ciri penderita batu empedu?
A: Ciri-ciri atau gejala yang dirasakan oleh penderita penyakit batu empedu bermacam-maca, di antaranya: Sering merasakan sakit atau nyeri pada bahu, perut bagian kanan atas dan punggu bagian kanan. Selain itu, ciri-ciri penderita batu empedu yang paling mencolok adalah berubahnya warna kulit dan mata menjadi kekuningan.
Q: Apa obat penghancur batu empedu?
A: Penggunaan obat penghancur batu empedu harus melalui resep dokter. Biasanya dokter akan meresepkan obat chenodiol dan ursodeoxycholic acid. Kedua obat tersebut mempunyai efek samping diare ringan dan penggunaannya pun dapat berlangsung selama bertahun-tahun, jika dihentikan maka batu empedu dapat kembali muncul.
Q: Apakah batu emepdu itu berbahaya?
A: Jika konidisi batu empedu tidak menimbulkan gejala maka penyakit ini tidak berbahaya karena kristal empedu dapat dibuang bersama dengan urine. Namun jika batu empedu telah menyebabkan penyumbatan pada saluran empedu maka sangat berbahaya dan berisiko menimbulkan komplikasi.
Baca juga:
- 7 Makanan Penyebab Batu Empedu, Nomor 5 Ternyata Sering Dikonsumsi
- Pengobatan Batu Empedu Secara Alami Tanpa Harus Operasi
- Pencegahan Penyakit Batu Empedu Agar Tidak Kambuh Lagi
Referensi:
https://www.webmd.com/digestive-disorders/gallstones
https://www.healthline.com/health/gallstones