Isolasi Mandiri COVID-19 Direncanakan Tidak Lagi 14 Hari

Isolasi Mendiri COVID-19 Direncanakan Tidak Lagi 14 Hari

Isolasi Mendiri COVID-19 Direncanakan Tidak Lagi 14 Hari

Salah satu protokol kesehatan COVID-19 adalah isolasi mandiri, ini wajib dilakukan khususnya bagi mereka yang dinyatakan positif virus Corona melalui tes seperti rapid atau swap.

Tujuan utama dari isolasi mandiri adalah memutus penyebaran COVID-19, diketahui virus Corona sangat mudah menular dan bisa menimbulkan berbagai gejala, mulai dari yang ringan hingga kritis.

Meski demikian, ada pula beberapa kasus orang tanpa gejala (OTG), biasanya dialami oleh individu atau kelompok dengan sistem kekebalan tubuh yang baik.

Dengan melakukan karantina atau isolasi mandiri, OTG dapat meleyapkan virus Corona dari dalam tubuh sehingga kecil kemungkinan menularkan virus Corona ke orang lain.

Selama ini, protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona dengan isolasi mandiri dilakukan selama 14 hari.

Namun, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) baru saja membahas perubahan masa isolasi mandiri.

“Saya konfirmasi bahwa kami selalu mengkaji bukti dan kami mulai punya bukti bahwa karantina yang lebih pendek ditambah tes mungkin bisa memperpendek masa karantina dari 14 hari menjadi lebih pendek,” ucap pejabat CDC, dikutip dari Reuters.

Perubahan masa karantina COVID-19 ini tentu belum final, artinya masih akan ada pertimbangan lain yang dapat memengaruhi keputusan.

Direktur CDC Dr Robert Redfield dalam kesempatan lain menyinggung lamanya masa karantina yang mencapai 14 hari tanpa ada upaya atau alasan pasti.

“Jelas kami tidak mau orang dikaranina 14 hari tanpa ada perlunya,” protes Dr Robert.

Robert juga menawarkan solusi agar karantina bisa dipersingkat, yaitu dengan melakukan pengujian atau testing.

Sehingga pasien COVID-19 dalam masa karantinanya akan lebih sering menjalani serangkaian testing untuk mengetahui kondisinya terkini.

Solusi tersebut juga didukung oleh mantan kepala CDC, Dr Tom Frienden. Menurutnya masa karantina COVID-19 yang dijalani setiap orang harus dioptimalkan.

“Risiko terbesar adalah hari ke-4 hingga hari ke-7. Setelah itu, risikonya lebih rendah,” ucap Tom.

MHomecare adalah perusahaan layanan kesehatan home care satu-satu di Indonesia yang menjamin 100% seluruh tenaga kesehatan adalah perawat. Tersedia layanan home care utama seperti Perawat Lulusan S1 + STR, Perawat Pendamping Lansia serta Bidan atau Perawat Bayi. Dapatkan penawaran menarik khusus pembaca artikel ini, pesan sekarang!

Baca juga:

Pesan Perawat Home Care Profesional Tersedia 24 Jam/7 Hari

PERAWAT MEDIS, PERAWAT LANSIA, dan BIDAN

Dapatkan promo bebas biaya admin dan transportasi khusus pemesanan hari ini

Exit mobile version