MHomecare Blog
  • News
  • Lansia
  • Mom & Baby
  • Kesehatan Umum
  • Info Nakes
  • Promo
No Result
View All Result
MHomecare Blog
  • News
  • Lansia
  • Mom & Baby
  • Kesehatan Umum
  • Info Nakes
  • Promo
No Result
View All Result
MHomecare Blog
No Result
View All Result
Home Penyakit

Penjelasan dan Perbedaan Dari Setiap Jenis Diabetes Melitus

Dr. Ivan Sebastian by Dr. Ivan Sebastian
23 October 2020
in Penyakit
4 Tipe Diabetes Beserta Penjelasannya Lengkap

Penjelasan dan Perbedaan Dari Setiap Jenis Diabetes Melitus. (Img: drparimaltayde.com)

Share on FacebookShare on TwitterShare on WA

Diabetes melitus atau yang populer disebut dengan nama penyakit diabetes saja adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat memproduksi insulin untuk mengubah gula darah (glukosa) menjadi energi.

Pada kondisi normal, setiap makanan atau minuman yang dikonsumsi akan diubah menjadi energi menggunakan insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh organ pankreas.

Hormon insulin bertugas memindahkan glukosa dari darah ke dalam setiap sel. Jika insulin tidak dapat melakukan tugas tersebut maka sel akan mencari makanannya sendiri dari lemak dan otot.

Maka tak heran jika orang yang terkena penyakit diabetes akan mengalami penurunan berat badan secara esktrem. Selain penurunan berat badan, diabetes juga berisiko menyebabkan komplikasi seperti:

  • Penyakit jantung.
  • Stroke.
  • Mudah luka dan terinfeksi khususnya pada bagian kaki atau kulit.
  • Gagal hingga kerusakan pada ginjal.
  • Gangguan hingga kerusakan saraf.
  • Disfungsi seksual.
  • Gangguan penglihatan.
  • Gangguan sistem pencernaan.

Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, penyakit diabetes dapat menyebabkan kerugian besar terhadap kesehatan hingga risiko kematian.

Semua orang berisiko menderita penyakit diabetes khususnya jika mempunyai orang tua yang menderita penyakit ini. Mengetahui faktor risiko dan gejala diabetes sejak dini dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi.

Jenis-Jenis Diabetes

Setiap jenis atau tipe diabetes tergantung dari penyebabnya, berikut penjelasan masing-masing tipe diabetes:

1. Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 adalah kondisi di mana sistem imun menyerang organ tubuh khususnya pankreas. Pankreas adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan hormon insulin.

Jika hal tersebut terjadi maka produksi insulin akan terganggu hingga akhirnya berisiko tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh untuk menjaga kadar gula darah.

Diabetes tipe 1 ini kerap terjadi pada anak-anak, remaja atau orang dewasa muda dan disebabkan oleh penyakit autoimun kronis. Meski begitu, penyakit diabetes tipe 1 dapat terjadi kepada siapa saja tanpa mengenal golongan usia.

Komplikasi Diabetes Tipe 1

Penderita diabetes melitus tipe satu akan lebih berisiko mengalami komplikasi penyakit seperti:

  • Gangguan penglihatan (retinopati diabetik).
  • Gangguan saraf (neuropati diabetik).
  • Penyakit jantung.
  • Penyakit stroke.

Penyakit autoimun yang menyebabkan diabetes tipe 1 dipengaruhi oleh genetik dan virus. Orang tua yang menderita diabetes tipe berapa saja lebih berisiko menurunkan penyakitnya ini kepada anak-anaknya.

Perawatan Diabetes Tipe 1

Orang-orang yang menderita diabetes melitus tipe 1 akan menjalani terapi menggunakan insulin seumur hidup dengan cara menyuntikkan insulin ke dalam tubuh agar kadar gula darah tetap normal.

Selain itu, penderita diabetes melitus tipe 1 juga harus menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat seperti:

  • Rutin melakukan cek kadar gula darah.
  • Mengatur pola makan.
  • Rutin olahraga.
  • Menggunakan insulin atau obat lainnya sesuai dengan kebutuhan.

Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui secara pasti mengenai tindakan apa saja yang harus dilakukan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda saat ini.

2. Diabetes tipe 2

Berbeda dengan diabetes tipe 1 yang mana pankreas tidak dapat menghasilkan hormon insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap normal, pada diabetes tipe 2 justru tidak ada masalah dengan pankreas.

Masalahnya adalah tubuh tidak dapat menggunakan insulin (resistensi insulin) sehingga proses mengelola gula darah (glukosa) menjadi energi untuk sel-sel di dalam tubuh akan terganggu.

Penderita diabetes melitus tipe 2 ini banyak dialami oleh orang dewasa atau lansia, namun orang yang lebih muda pun juga dapat berisiko menderita diabetes tipe 2.

Hal ini dikarenakan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Banyak anak-anak, remaja dan orang dewasa muda dengan berat badan berlebih atau obesitas.

Obesitas adalah kondisi di mana lemak terlalu banyak atau tidak normal sehingga menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya memicu penyakit diabetes.

Komplikasi Diabetes Tipe 2

Secara umum, diabetes melitus tipe 2 lebih ringan daripada diabetes tipe 1, namun risiko komplikasi tetap besar seperti:

  • Gangguan penglihatan.
  • Gangguan saraf.
  • Penyakit jantung.
  • Stroke.

Ketika tubuh mengalami resistensi insulin maka pankreas akan lebih banyak lagi memproduksi insulin, jika angka produksi tidak dapat mencapai terget yang dibutuhkan maka gula darah (glukosa) akan mengendap di dalam darah.

Perawatan Diabetes Tipe 2

Untuk mengendalikan kadar gula darah pada diabetes tipe 2 tidak dapat dilakukan dengan terapi insulin, cara yang harus dilakukan dalam perawatan diabetes tipe 2adalah:

  • Menjaga berat badan ideal.
  • Rutin olahraga.
  • Konsumsi makanan sehat.
  • Konsumsi obat diabetes yang diresepkan oleh dokter.

Lakukan konsultasi kepada dokter untuk mengetahui perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan.

Dokter mungkin akan melakukan tes A1C sebanyak beberapa kali dalam setahun untuk melihat perkembangan tubuh dalam mengendalikan gula darah.

3. Diabetes Tipe 3

Diabetes tipe 3 erat kaitannya dengan penyakit Alzheimer yang mana otak akan mengalami resistensi insulin sehingga mengakibatkan kinerja dan regenerasi sel otak mengalami gangguan.

Penyakit neurodegeneratif atau penurunan fungsi otak ini dapat memengaruhi penderitanya baik secara perilaku atau pun cara berpikir.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology menunjukkan jika orang dengan penyakit Alzheimer dan Demensia lebih banyak terjadi pada penderita diabetes daripada orang tanpa diabetes di masa lalunya.

Tingginya kadar gula darah di dalam otak dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan sel-sel otak. Tidak hanya itu, ketidakseimbangan zat kimiawi di dalam otak juga menjadi pemicu penyakit Alzheimer.

4. Diabetes Gestasional

Jenis atau tipe diabetes gestasional banyak terjadi pada wanita hamil meski tanpa ada riwayat diabetes. Kondisi diabetes pada ibu hamil disebabkan oleh naiknya kadar gula darah.

Tidak hanya ibu yang berisiko mengalami diabetes gestasional ini namun juga bayi. Bahkan bayi lebih berisiko menderita diabetes atau obesitas di kemudian hari karena gula darah pada ibu yang mengalir melalui plasenta bayi.

Di Amerika Serikat, kasus diabetes gestasional berkisar antara 2-10 persen pada ibu hamil.

Meski setelah melahirkan risiko diabetes jenis ini hilang, sebanyak 10 persen wanita yang pernah menderita diabetes gestasional lebih berisiko menderita diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Perawatan Diabetes Gestasional

Selama masa kehamilan, ibu harus benar-benar memperhatikan kondisi kesehatan ibu dan bayi dengan cara:

  • Mengonsumsi makanan sehat kaya akan nutrisi, serat serta gizi seimbang.
  • Kurangi makanan berlemak dan berkalori.
  • Lakukan olahraga secara rutin.
  • Menjaga berat badan ideal sesuai masa kehamilan.

Lakukan konsultasi dengan dokter untuk mengatasi diabetes tipe ini, mungkin dokter akan memberikan insulin tambahan untuk membantu mengontrol kadar gula darah.

Girl in a jacket

Pesan Perawat Home Care Profesional Tersedia 24 Jam/7 Hari

PERAWAT MEDIS, PERAWAT LANSIA, dan BIDAN

Dapatkan promo bebas biaya admin dan transportasi khusus pemesanan hari ini

Share193Tweet121Send

Related Posts

Penyebab Utama Penyakit Emfisema

3 Penyebab Utama Emfisema dan Cara Mengobatinya

3 January 2022
1.5k
Minuman penurun darah tinggi

7 Jenis Minuman Yang Terbukti Ampuh Menurunkan Darah Tinggi

19 October 2021
4.7k
5 Komplikasi stroke

5 Komplikasi yang Wajib Diwaspadai Oleh Penderita Stroke

19 October 2021
1.2k
Stroke Hemoragik: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Stroke Hemoragik: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

19 October 2021
3k
Makanan pantangan pada penderita stroke

Penderita Stroke Wajib Hindari 5 Makanan Berikut Ini

19 October 2021
2.8k
Memahami dan menghibur orang sakit stroke

Memahami dan Memberikan Hiburan untuk Penderita Stroke

19 October 2021
2.1k

TRENDING POSTS

  • Obat Luka Diabetes di Apotek

    10 Obat Luka Diabetes di Apotek Paling Ampuh Beserta Harganya

    106327 shares
    Share 42531 Tweet 26582
  • 5 Obat Bisul Paling Mujarab di Apotek Beserta Harganya

    68528 shares
    Share 27411 Tweet 17132
  • Strategi Promosi Kesehatan Menurut WHO dan Piagam Ottawa

    67014 shares
    Share 26806 Tweet 16754
  • Jenis dan Merk Susu untuk Penderita Stroke Beserta Harganya

    64796 shares
    Share 25918 Tweet 16199
  • Personal Hygiene: Pengertian, Usaha, Jenis, dan Tujuan

    63770 shares
    Share 25508 Tweet 15943
  • Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan yang Ada di Indonesia

    55111 shares
    Share 22044 Tweet 13778
  • Penjelasan Fungsi dari Berbagai Macam Jenis Cairan Infus

    52943 shares
    Share 21177 Tweet 13236
  • 8 Etika Keperawatan Yang Wajib Diketahui Perawat

    43489 shares
    Share 17396 Tweet 10872
MHomecare Blog

© 2021 MHomecare - Jasa Home Care Terbaik di Indonesia

Pesan Layanan Jasa Home Care Profesional Terbaik dari Genggaman

  • Jasa Home Care Medis
  • Jasa Perawat Bayi
  • Jasa Perawat Lansia

Ikuti kami

No Result
View All Result
  • Jasa Home Care Medis
  • Jasa Perawat Bayi
  • Jasa Perawat Lansia

© 2021 MHomecare - Jasa Home Care Terbaik di Indonesia

Chat WhatsApp
Pesan Perawat Home Care?
WhatsApp
Booking Perawat Home Care Profesional dan Berlisensi: Perawat Lansia, Perawat Medis, dan Bidan untuk Ibu atau Anak di rumah.

Pesan sekarang, online 24 jam tanpa biaya admin dan transportasi.