Perusahaan raksasa farmasi Pfizer bermarkas di New York City bersama dengan BioNtech asal Jerman berhasil mengembangkan vaksin COVID-19 yang sangat menjanjikan dengan tingkat efektifitas mencapai 90 peresen.
Hasil ini melampaui ekspektasi yang diharapkan, dari 43.000 relawan yang terlibat dalam pengujian vaksin COVID-19, hanya terdapat 94 subjek saja yang dikonfirmasi positif COVID-19.
Dari temuan tersebut, tak salah jika perusahaan farmasi tersebut mengklaim keefektifan vaksin COVID-19 temuannya ini mencapai 90 persen.
Sebelumnya, pengujian vaksin pertama kali dilakukan pada 27 Juli 2020 yang melibatkan sebanyak 43.538 peserta. Sampai pada Minggu (8/11/2020), sebanyak 38.955 relawan telah mendapatkan vaksin COVID-19 untuk yang kedua.
Baca juga: Meski 90 Persen Efektif Cegah COVID-19, Waspadai Efek Samping Vaksin Pfizer Ini
Rencananya, uji coba vaksin COVID-19 fase 3 akan dilakukan dengan skema 42 persen secara internasional dan sebanyak 30 persen pengujian dilakukan di Amerika Serikat.
Nantinya pengujian vaksin COVID-19 di Amerika Serikat akan melibatkan relawan dari berbagai latar belakang ras atau etnis.
Meski hasilnya sangat menjanjikan, pengujian vaksin COVID-19 ini harus terus dilakukan hingga mendapatkan vaksin final yang benar-benar mampu melindungi orang dari virus Corona dalam jangka panjang.
Menurut CEO Pfizer Alber Bourla jika perusahaan yang ia pimpin tersebut selangkah lebih maju dalam memberikan terobosan untuk seluruh orang di seluruh dunia khususnya ketika kondisi krisis seperti saat ini.
Dilansir dari The Wall Street Journal, vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNtect dapat disalurkan secara luas pada bulan ini atau bulan depan. Hal ini tinggal menunggu keputusan dari regulator Kesehatan Amerika Serikat (FDA).
FDA mengharuskan vaksin COVID-19 yang dikembangkan harus memperoleh setidaknya 50 persen kemanjuran dengan waktu pemantauan minimal dua bulan.
Harga Perkiraan Vaksin Pfizer
Dikutip dari FiercePharma vaksin COVID-19 yang dikembangkan atas kolaborasi antara perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Pfizer dengan BioNtech ini nantinya akan dibandrol dengan harga $19,50 per suntikan.
Menurut SVB Leerink Analis Geoffrey Porges, menuliskan catatan jika harga tersebut layak dan akan memberikan margin sebesar 60-80 persen untuk perusahaan.
“Label hrga yang akan membuat perusahaan memiliki margin yang layak sebesar 60 persen hingga 80 persen keuntungan,” tulisnya.
Baca juga: