WHO Anjurkan Pasien COVID-19 Miliki Oximeter Saat Isolasi Mandiri, Ini Alasannya

Apa Itu Oximeter yang Diwajibkan WHO untuk Pasien COVID-19?

WHO Anjurkan Pasien COVID-19 Miliki Oximeter Saat Isolasi Mandiri, Ini Alasannya

Virus Corona atau COVID-19 dapat menyebabkan seseorang mengalami berbagai gejala, seperti sesak napas, demam, nyeri dan lain sebagainya.

Selain itu, kadar oksigen di dalam tubuh juga dapat berkurang. Penggunaan pulse oximeter atau alat untuk mengukur kadar oksigen dapat menjadi solusinya.

Kendati begitu, tidak semua orang yang mempunyai kadar oksigen rendah dapat dipastikan terinfeksi COVID-19. Pun begitu sebaliknya, kadar oksigen normal belum tentu bebas dari COVID-19.

Kadar oksgien normal berkisar antara 95 hingga 100 persen, jika di bawah 90 persen maka dapat diindikasikan memiliki kadar oksigen yang rendah.

Bahkan pada kondisi tertentu, seseorang yang mempunyai kadar oksigen di bawah 90 persen memerlukan bantuan medis.

Selain karena infeksi COVID-19, kurangnya kadar oksigen dalam darah juga dapat pengaruhi oleh faktor lain seperti keracunan karbon monoksida atau kondisi medis tertentu.

Baca juga: Belum Usai COVID-19, Dunia Terancam dengan Pandemi Baru Virus Nipah

Penggunaan Pulse Oximeter yang Direkomendasikan WHO untuk Pasien COVID-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (26/1/2021) kemarin mengeluarkan pedoman baru mengenai perawatan pasien COVID-19 baik pasien dengan gejala maupun yang sedang menjalani pemulihan.

Pasien COVID-19 yang mengalami gejala ringan dan sedang menjalani isolasi mandiri sangat direkomendasikan WHO untuk menyediakan pulse oximeter.

Selain itu, WHO juga merekomendasikan alat oksimetri nadi. Kedua alat tersebut dapat digunakan untuk mengecek kadar oksigen secara berkala.

Salah satu gejala yang dapat dialami oleh pasien COVID-19 adalah happy hypoxia, kondisi ini dapat menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dan risiko sesak napas.

Mengetahui kadar oksigen menggunakan pulse oximeter atau alat oksimetri nadi secara berkala dapat mencegah keterlambatan penanganan pada pasien COVID-19.

Cara Menggunakan Pulse Oximeter

Terdapat dua jenis oximeter yang dapat digunakan untuk mendeteksi kadar oksigen, yaitu melalui jari tangan dan telinga.

Penggunaan oximeter pada jari tangan harus dimasukkan di antara capit alat oximeter dengan tepat atau dalam kata lain tidak terlalu kecil atau terlalu besar.

Agar hal tersebut dapat terjadi, gunakanlah jari yang pas sesuai dengan ruang pada alat oximeter.

Posisikan jari setepat mungkin sesuai dengan ukuran space oximeter agar sinar bisa bekerja secara maksimal dalam mengukur kadar oksigen.

Sementara jika ingin menggunakan oximeter pada telinga, pastikan menempatkan alat pengukur kadar oksigen ini tepat di tengah daun telinga.

MHomecare adalah perusahaan layanan kesehatan home care satu-satu di Indonesia yang menjamin 100% seluruh tenaga kesehatan adalah perawat. Tersedia layanan home care utama seperti Perawat Lulusan S1 + STR, Perawat Pendamping Lansia serta Bidan atau Perawat Bayi. Dapatkan penawaran menarik khusus pembaca artikel ini, pesan sekarang!

Baca juga:

Pesan Perawat Home Care Profesional Tersedia 24 Jam/7 Hari

PERAWAT MEDIS, PERAWAT LANSIA, dan BIDAN

Dapatkan promo bebas biaya admin dan transportasi khusus pemesanan hari ini

Exit mobile version