Bab berdarah saat hamil memicu kekhawatiran bagi ibu hamil, namun kondisi tersebut jangan diabaikan. Secara umum, tidak selamanya bab berdarah bagi ibu hamil itu berbahaya, namun tetap harus diperhatikan dan ditangani dengan tepat.
Buang air besar (BAB) berdarah ialah kondisi ketika terdapat darah dalam feses. Kondisi ini merupakan gejala adanya pendarahan di saluran pencernaan.
BAB berdarah saat hamil dapat mengakibatkan kondisi medis yang serius dan dapat berakibat fatal. Nah, oleh karena itu sangat penting untuk memeriksakan diri ke dokte bila terlihat ada darah dalam feses.
BAB Berdarah saat Hamil
BAB berdarah cukup sering terjadi dan banyak dialami oleh ibu hamil, terutama selama trimester pertama dan ketiga kehamilan.
Ibu hamil dapat mengalami sembelit, diare atau bahkan ada beberapa tetes darah dalam tinjanya. Meskipun kondisi tersebut umum terjadi dalam kehamilan, hanya saja keadaan tersebut memicu kepanikan calon ibu dan membuat tidak nyaman serta bisa sangat mengganggu.
Penyebab BAB Berdarah Saat Hamil
Memastikan apakah kondisi bab yang disertai dengan darah tersebut, merupakan keadaan yang normal atau tidak, dapat dilihat dari penyebabnya.
Selama kehamilan, darah dapat muncul dalam tinja karena beberapa alasan. Adapun beberapa penyebab BAB berdarah saat hamil adalah:
- Sembelit, penyebab paling umum dari darah dalam tinja selama kehamilan. sembelit yang dialami apa sebagian besar ibu hamil itu bisa ringan atau bahkan bisa menjadi sangat parah.
Penyebab ibu hamil mengalami sembelit ialah tidak memiliki cukup serat dalam makanan sehari-hari, kurang asupan air dan cairan lain, asupan suplemen zat besi dosis tinggi.
Hormone progesterone kehamilan bersama dengan ototl lain akan mengendurkan otot perut dan usus. Pergerakan otot yang bergelombang terganggu dan makanan bergerak relative lebih lambat. Ini, bila ditambah dengan asupan air dan serat yang rendah, dapat menyebabkan konstipasi.
- Wasir, wasir bengkak dan meradang di rectum dan anus yang menyebabkan distress dan pendarahan. Wasir saat hamil sebenarnya cukup umum terjadi, khususnya pada trimester ketiga.
Ukuran wasir bervariasi dari ukuran kacang hingga seukuran anggur. Mungkin tetap di dalam rectum atau bisa diproyeksikan melalui anus. Ini dapat menyebabkan pendarahan dubur, terutama selama buang air besar yang mengakibatkan tinja berdarah.
Wasir disebabkan karena mengejan saat buang air besar, karen sembelit yang biasa terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan atau memperburuk wasir. Selain itu, tekanan yang diberikan oleh rahim pada pembuluh darah dari bagian bawah tubuh. ini memperlambataliran darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.
Hal ini menghasilkan peningkatan tekanan pada vena di bawah rahim sehingga melebar dan bengkak yang mengakibatkan wasir.
- Anal Fistula, fistula ialah jalur antara area rectum ke kulit di sekitar anus. Keluarnya nanah atau darah melalui lubang di kulit anus adalah salah satu gejala fistula anus yang signifikan.
- Fisura anal, keadaan yang sangat menyakitkan dan parah dimana terdapat luka di daerah anus, seperti robekan dinding anus. Fisura dapat menimbulkan keluhan nyeri pada anus.
Bahkan terdapat ketegangan di daerah anus selama melewati tinda dapat menyebabkan retaknya feses yang mengakibatkan darah dalam tinja. Fisura anus ini berkembang karena kotoran besar dank eras karena sembelit serta infeksi sekunder di daerah anus.
- Polip dan Kanker, pendarahan dari daerah dubur juga bisa karena kanekr. Polip adalah pertumbuhan jinak yang terjadi di usus besar dan ketika polip ini menjadi besar, mereka dapat menyebabkan perdarahan. Beberapa polip ini dapat berubah menjadi kanker.
Untuk itu, alangkah baiknya ibu hamil harus menjaga kesehatan agar tidak mengalami konstipasi. Yaitu dengan mengonsumsi makanan kaya serat, hindari mengabaikan menunda-nunda untuk BAB juga hindari mengejan terlalu kuat ketika BAB.
Tidak hanya itu, ibu hamil dianjurkan untuk menghindari duduk atau berdiri terlalu lama dan juga tidur dalam posisi menyamping untuk mengurangi tekanan pada pembuluh darah di anus.
Nah, demikianlah terkait bab berdarah saat hamil. ingat, hal ini harus diperhatikan oleh ibu hamil jangan sampai diabaikan. Jika ibu hamil mengalami hal tersebut bahkan semakin parah maka segera konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.