Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada pasien diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.
Asuhan Keperawatan Pasien COVID-19
COVID-19 telah dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pandemi di mana dilaporkan bahwa lebih dari 100.000 orang terkena dampak di seluruh dunia. Manajemen perawatan untuk pasien dengan infeksi COVID-19 meliputi:
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian pasien yang diduga COVID-19 harus mencakup:
Sejarah perjalanan. Penyedia layanan kesehatan harus mendapatkan riwayat perjalanan yang terperinci untuk pasien yang dievaluasi dengan demam dan penyakit pernapasan akut.
Pemeriksaan fisik. Pasien yang mengalami demam, batuk, dan sesak napas dan yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan, Cina baru-baru ini harus ditempatkan di bawah isolasi segera.
2. Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan data penilaian, diagnosis keperawatan utama untuk pasien dengan COVID-19 adalah:
- Infeksi yang berhubungan dengan kegagalan untuk menghindari patogen akibat paparan COVID-19.
- Pengetahuan yang kurang terkait dengan ketidaktahuan dengan informasi penularan penyakit.
- Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme.
- Gangguan pola pernapasan terkait dengan sesak napas.
- Kecemasan terkait dengan etiologi penyakit yang tidak diketahui.
3. Perencanaan dan Tujuan Perawatan
Berikut ini adalah tujuan perencanaan perawatan utama untuk COVID-19:
- Cegah penyebaran infeksi.
- Pelajari lebih lanjut tentang penyakit dan penatalaksanaannya.
- Tingkatkan suhu tubuh adekuat
- Kembalikan pola pernapasannya kembali normal.
- Kurangi kecemasan.
4. Intervensi Keperawatan
Di bawah ini adalah intervensi keperawatan untuk pasien yang didiagnosis dengan COVID-19:
- Pantau tanda-tanda vital. Pantau suhu pasien; infeksi biasanya dimulai dengan suhu tinggi; pantau juga laju pernapasan pasien karena sesak napas adalah gejala umum lainnya.
- Pantau saturasi O2. Pantau saturasi O2 pasien karena gangguan pernapasan dapat menyebabkan hipoksia.
- Pertahankan isolasi pernafasan. Simpan tisu di samping tempat tidur pasien; buang sekresi dengan benar; mengintruksikan pasien untuk menutup mulut saat batuk atau bersin; menggunakan masker, dan menyarankan mereka yang memasuki ruangan untuk memakai masker juga; letakkan stiker pernapasan pada bagan, linen, dan sebagainya.
- Terapkan kebersihan tangan yang ketat. Ajari pasien dan orang-orang untuk mencuci tangan setelah batuk untuk mengurangi atau mencegah penularan virus.
- Kelola hipertermia. Gunakan terapi yang tepat untuk suhu tinggi untuk mempertahankan normotermia dan mengurangi kebutuhan metabolisme.
- Berikan penkes pada pasien dan keluarga. Berikan informasi tentang penularan penyakit, pengujian diagnostik, proses penyakit, komplikasi, dan perlindungan dari virus.
5. Evaluasi
Tujuan keperawatan terpenuhi sebagaimana dibuktikan oleh:
- Pasien dapat mencegah penyebaran infeksi yang dibuktikan dengan PHBS dan isolasi pernafasan adekuat.
- Pasien dapat belajar lebih banyak tentang penyakit dan penatalaksanaannya.
- Pasien mampu meningkatkan level suhu tubuh yang adekuat.
- Pasien mampu mengembalikan pola pernapasannya kembali normal.
- Pasien tidak terlihat cemas.
6. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi untuk pasien dengan COVID-19 meliputi:
- Temuan individu, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi, interaksi, sifat pertukaran sosial, spesifik perilaku individu.
- Keyakinan budaya dan agama, dan harapan.
- Paket perawatan.
- Rencana pengajaran.
- Tanggapan terhadap intervensi, pengajaran, dan tindakan yang dilakukan.
- Pencapaian atau kemajuan menuju hasil yang diinginkan.
Semua elemen proses diatas satu sama lain saling berhubungan. Tidak bisa dilakukan secara acak atau hanya satu elemen saja. Perawat mitra MHomecare demi memastikan proses keperawatan yang berkualitas, maka diperlukan sebuah optimalisasi yang meliputi kesemua elemen dalam proses keperawatan. Yuk bergabung bersama MHomecare.
Baca juga:
- Apa Itu Asuhan Keperawatan?
- Asuhan Keperawatan Pasien Hipertensi
- Sikap Caring Tenaga Kesehatan Untuk Kesembuhan Klien
Referensi:
- https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/risk-communication-for-healthcare-facility.pdf