Merebaknya wabah corona atau Covid-19 yang menyebar ke berbagai Negara, hingga ke Indonesia. Akibat masuknya virus tersebut sudah menginfeksi beberapa warga dan juga membuat sebagian masyrakat lainnya khawatir.
Saat ini media Indonesia masih ramai dengan pemberintaan virus corona, oleh karena itu pemerintah jangan anggap enteng virus Covid-19 yang secara grafis terus meningkat. Pemerintah Indonesia harus segera membuat tim taktis pencegahan virus Corona ini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar warga tidak menganggap enteng gejala batuk, pilek dan demam. Anies meminta supaya warga segera melapor atau memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan, seperti rumah sakit ataupun puskesmas jika mengalami gejala tersebut. dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan penularan virus corona.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk rutin dan memperbanyak mencuci tangan demi mencegah Covid-19. Selain itu, juga meminta bagi orang yang batuk atau pilek untuk menjaga etika dengan menggunakan masker. Karena etika ini menjadi penting sekali untuk menjaga potensi penularan.
Setelah diketahui bahwa Indonesia dinyatakan positif virus corona, tak heran bila banyak warga berbondong-bondong membeli masker, hand sanitizer hingga menyebbakan kelangkaan. Hingga terjadinya panic buying di beberapa supermarket dimana warga membeli banyak kebutuhan pokok. Lantas, bagaimana tanggapan warga Indonesia mengenai virus corona yang masuk ke Indonesia?
Pandangan warga Indonesia tentang fenomena Covid-19
Semenjak virus Covid-19 mewabah, rakyat Indonesia tidak mendengar informasi bagaimana jika virus tersebut masuk ke Indonesia. Apabila pemerintah mempersiapkan semua hal dalam mengahadapi virus corona atau Covid-19 ini, lalu disampaikan ke masyarakat bagaimana cara penanganan atau pencegahan terhadap virus tersebut secara otomatis akan ada ketenangan dalam diri masing-masing warga Indonesia.
Namun jika tidak, dan apabila ada satu orang Indonesia yang sudah positif terkena virus corona maka berdasarkan teori psikologi masyarakat akan lebih mudah menjadi ketakutan massal. Akibatnya bisa pada instabilitas kondisi negaa, ancaman keamanan dan berpotensi menyebabkan kekacauan sosial dan ekonomi. Maka pemerintah harus menyampaikan segala kemungkinan yang akan terjadi dan bagaimana rencana penangan pemerintah.
Lalu, setelah mengetahui bahwa Indonesia telah berpositif coronavirus maka ada sebagian warga Indonesia yang menganggap bawah fenomena yang terjadi ini hanya hal biasa. Namun, sebagian yang lainnya mengaku takut, was-was serta khawatir dengan kondisi sekarang ini.
Bagi mereka yang menganggap tidak serius terhadap coronavirus, beranggapan bahwa semua ini kuasa Tuhan jadi tinggal pasrah saja. Yang penting harus tetap menjaga kesehatan dan kebersihan, ada atau tidak adanya wabah Covid-19 ini. Jadi mereka merasa tidak takut mengenai adanya virus corona yang sedang merebak.
Tidak hanya itu, sebagian masyarakat lainnya, juga mengaku tidak takut dan panik dengan yang sedang terjadi saat ini. Karena baginya virus Covid-19 ini efeknya tidak begitu berbahaya dari virus yang ada lebih dulu sebelum coronavirus, seperti SARS.
Jadi, sebaiknya pemerintah agar terus bersikap terbuka kepada rakyatnya agar masyarakat dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya. Dengan begitu dapat menghapus rasa khawatir serta panik yang sedang melada sebagian masyarakat.