Selama ini deteksi virus Corona (COVID-19) hanya bisa menggunakan Rapid Test Antibodi, Rapid Test Antigen, dan Tes PCR. Dari ketiga tes tersebut membutuhkan biaya yang tidak murah untuk sekali tesnya.
Selain biaya, ketiga test tersebut juga membutuhkan waktu yang lumayan lama. Paling cepat berkisar mulai 15 menit untuk mengetahui hasil tes.
Dari kondisi tersebut, banyak pihak mulai berinovasi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Salah satunya adalah para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berhasil mengembangkan alat deteksi COVID-19.
Kabar tersebut menjadi angin segar untuk semua pihak khususnya masyarakat Indonesia.
Baca juga: Pengertian Rapid Test Antibodi, Rapid Test Antigen, dan Tes PCR Beserta Biayanya
5 Fakta Alat Deteksi COVID-19 GeNose
Alat deteksi virus Corona (COVID-19) yang dikembangkan oleh UGM tersebut diberi nama GeNose. Berikut 5 fakta mengenai alat deteksi COVID-19 GeNose:
1. Telah Mendapatkan Izin Edar dari Kemenkes
GeNose atau alat pendeteksi virus Corona (COVID-19) yang dikembangkan oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Izin edar GeNose tersebut diperoleh pada hari Kamis, 24 Desember 2020 yang lalu. Meski begitu, GeNose harus melalui pengujian terlebih dahulu agar dapat digunakan untuk mendiagnosis COVID-19.
“Izin edar sudah ya, terkait penggunaan sebagai screening ataukah diagnosis masih harus dibahas dulu tentunya dengan para ahli,” ucap Siti Nadia Tarmizi Direktur Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML).
2. Telah Diproduksi dan Siap Didistribusikan
Ketua tim pengembang GeNose Prof Dr Eng Kuwat Triyana mengatakan jika alat deteksi COVID-19 yang mereka kembangkan telah memasuki tahap produksi.
Saat ini setidaknya telah tersedia sebanyak 100 unit GeNose dan siap untuk didistribusikan secara luas.
Meski belum banyak, Kuwat menyebut 100 unit GeNose yang telah jadi tersebut bisa menyelesaikan sekitar 12 ribu tes COVID-19.
Selain itu, Kuwat berharap agar GeNose bisa diproduksi setidaknya sebanyak 10 ribu unit sampai akhir bulan Februari 2021, dengan begitu maka Indonesia bisa melakukan tes kepada setidaknya 1,2 juta orang per hari.
3. Akurasi Tinggi dengan Harga Rendah
Menurut informasi yang disampaikan oleh Menristek Bambang Brodjonegoro, GeNose mempunyai akurasi untuk mendeteksi virus Corona (COVID-19) hingga 97 persen.
Hasil tersebut diperoleh setelah melakukan uji profilling menggunakan 600 sampel data valid dari beberapa rumah sakit di Yogyakarta seperti RS Bhayangkara dan RS Lapangan Khusus COVID-19 Bambanglipuro.
Selain akurasi yang tinggi, biaya untuk melakukan tes COVID-19 menggunakan GeNose juga jauh lebih terjangkau daripada tes usap atau PCR.
Satu unit alat deteksi COVID-19 GeNose seharga kurang lebih Rp40 juta dapat digunakan sebanyak 100 ribu pengetesan atau pemeriksaan.
4. Hasil Pemeriksaan Cepat
Tidak hanya akurasi tinggi dan harga yang terjangkau, GeNose diklaim mampu mengeluarkan hasil pengetesan kurang dari 2 menit saja.
Hasil tersebut jauh lebih cepat daripada saat pengujian oleh Badan Intelejen Negara (BIN) yang membutuhkan waktu kurang lebih 3 menit.
“Kalau sebelumnya butuh waktu sekitar 3 menit, kemarin saat uji di BIN sudah bisa turun mencapai 80 detik sehingga lebih cepat lagi,” kata Kuwat.
5. Pengecekan Menggunakan Napas
Jika selama ini alat pendeteksi virus Corona (COVID-19) seperti Rapid Test Antibodi, Rapid Test Antigen, dan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan darah atau lendir dari pernapasan, GeNose hanya menggunakan hembusan napas saja.
Seseorang yang hendak mengetahui dirinya terinfeksi COVID-19 atau tidak, cukup dengan bernapas di dalam kantong khusus.
Selanjutnya sensor-sendor pada alat GeNose akan melakan deteksi virus dengan mengolah data menggunakan bantuan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Baca juga:
- 5 Ribu Kantong Jenazah Telah Disiapkan untuk Pasien COVID-19
- Peneliti Temukan Varian Baru Virus Corona, Disinyalir Lebih Menular dan Ganas?
- Masyarakat Selama Ini Salah, COVID-19 Tidak dari China. Ini Jawabannya
Referensi:
https://ugm.ac.id/id/berita/20120-genose-ugm-bisa-deteksi-covid-19-hanya-dalam-80-detik (Diakses 28 Desember 2020)
https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/26/192900765/c (Diakses 28 Desember 2020)
https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/27/120500465/mengenal-apa-itu-genose-alat-pendeteksi-covid-19-ugm-yang-akurasinya?page=allara-kerja-genose-alat-deteksi-covid-19-buatan-ugm-yang-dapat-izin-edar?page=all (Diakses 28 Desember 2020)
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201227070249-20-586596/genose-deteksi-covid-19-dapat-izin-edar-dibanderol-rp25-ribu (Diakses 28 Desember 2020)
https://health.detik.com/detiktv/d-5311603/seputar-alat-deteksi-corona-ugm-genose-yang-sudah-kantongi-izin-edar (Diakses 28 Desember 2020)