Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) baru saja memperbarui pedoman penggunanaan jenis masker untuk mencegah penularan virus Corona.
Penggunaan masker tidak hanya berfungsi untuk melindungi diri sendiri saja melainkan juga orang lain dari infeksi COVID-19.
CDC sebelumnya juga telah mengeluarkan pedoman atau aturan mengenai jenis masker yang tidak direkomendasikan khususnya untuk digunakan setiap hari.
Kini, aturan tersebut diperbaru dan terdapat dua jenis masker yang tidak untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
2 Jenis Masker yang Tidak Direkomendasikan CDC untuk Cegah COVID-19
1. Masker N95
Masker N95 sebenarnya adalah salah satu jenis masker yang paling efektif untuk mencegah COVID-19, namun penggunaannya hanya disarankan untuk tenaga kesehatan saja.
Dalam penggunaannya, masker N95 tidak sembarangan pakai saja. Ada cara atau trik khusus agar masker N95 terpasang sempurna di wajah penggunanya.
Sedangkan masyarakat bisa saja tidak mengetahui cara menggunakan masker N95 yang baik dan benar.
Dari situlah CDC dalam pembaruan pedoman yang baru ini tidak merekomendasikan masker N95 untuk digunakan masyarakat umum dalam kehidupan sehari-hari.
“Jangan membeli masker N95 untuk penggunaan pribadi. Selain itu, masker N95 harus dipasang agar sesuai dengan kontur unik wajah setiap tenaga kesehatan (dokter dan perawat). Anda dan orang lain mungkin tidak mengetahui keahlian seperti itu,” kata Joseph Gardner Allen peneliti kesehatan lingkungan Harvard, dikutip dari CNN Internasional.
Selain itu, masker N95 yang dijual dipasaran saat ini belum tentu original dan tidak menjamin keefektifan dalam mencegah atau melindungi dari virus Corona.
“Berhati-hatilah dengan masker mirip dengan N95 yanang dijual di distributor ritel” penging Dr Marybeth Sexton, asisten profesor kedokteran divisi penyakit menular di Emory Universitas Atlanta dikutip dari CNN.
2. Masker “Exhaust”
Masker exhaust memang tidak dianjurkan untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari selain di dunia industri atau kegiatan yang berkaitan dengan bahan-bahan berbahaya.
Masker exhoust mempunyai katup atau ventilasi satu arah yang mana justru berbahaya karena udara yang dihembuskan dapat memercikkan droplet dan mengenai orang lain.
Kalau orang terkofirmasi sakit COVID-19 kemudian pakai masker ini, sama saja nggak pakai masker. Dia terlindungi dari ancaman luar, tapi justru mengancam orang di luar,” ucap dr Erlangga Samoedro, SpP ahli paru di RS Persahabatan dikutip dari detikcom.
Memilih Masker yang Tepat untuk Cegah Covid-19
Penggunaan masker sangat terbukti ampun untuk mencegah penularan virus Corona, namun jenis masker apa saja yang harus digunakan?
Menurut CDC, masker berbahan kain dengan bahan katun dan jumlah benang yang banyak bisa menjadi pilihan terbaik untuk mencegah COVID-19.
Untuk mengetahui apakah masker kain yang digunakan benar-benar efektif untuk mencegah COVID-19 dapat menggunakan uji cahaya pada kain masker.
Kain masker yang tidak efektif melindungi diri dari virus corona akan terlihat garis-garis besar saat masker didekatkan ke sumber cahaya.
Sedangkan masker kain yang efektif mempunyai kerapatan lebih bagus dan dapat menyaring hingga 50 persen partikel halus bahkan kurang dari 1 mikron.
Menurut CDC, dalam beberapa penelitian mengenai masker kain yang bagus setara dengan masker bedah.
Baca juga: