Hidung tersumbat pada bayi, menjadi salah satu kondisi yang bisa membuat orangtua panik dan cemas. Karena bayi yang terkena pilek ia akan merasakan ketidak nyamanan. Namun, orang tua harus tetap tenang dalam menanganinya.
Karena pilek hidung menjadi tersumbat dan tidak semata-mata terjadi karena adanya penumpukan cairan hidung atau ingus di dalam hidung bayi. Ini terjadi juga dikarenakan pada saat pilek di bagian hidung, pembuluh darah dan jaringan hidung yang berdekatan mengalami pembengkakan.
Kondisi ini akhirnya membuat bayi menjadi lebih rewel karena merasa tidak nyaman. Bayi dengan kondisi seperti ini akan kesulitan bernafas sehingga bayi akan sering rewel dan menagis.
Pada umumnya, bayi akan lebih mudah terkana pilek dan flu pada tahun pertamanya. Hal tersebut dikarenakan sistem daya tahan tubuh pada bayi belum terbentuk dengan baik, sehingga bayi mudah terkena infeksi virus yang menyerang tenggorokan dan hidung.
Selain karena infeksi hal ini bisa terjadi disebabkan oleh paparan polusi dan asap rokok. Perlu orangtua ketahui asap rokok dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada bayi dan anak-anak dengan salah satu keluhannya, yaitu hidung menjadi tersumbat.
Mengatasi hidung tersumbat pada bayi dengan cara alami
Banyak cara yang dapat dilakukan orangtua untuk mengatasi kondisi seperti ini, salah satunya konsultasi ke dokter. Akan tetapi bayi yang berusia dibawah setahun masih rentan dalam pemberian obat-obatan.
Nah, ada beberapa tips yang bisa mums coba untuk mengatasinya secara alami pada si buah hati. Cobalah melakukan beberapa cara ini yang bisa mums praktikan untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan bayi ketika pilek, antaranya :
- Atur posisi tidur si kecil
Ketika bayi sedang tidur, mums harus meletakkan kepala bayi lebih tinggi dari badannya. Buat si kecil lebih nyaman ketika kondisi pilek dengan cara meninggikan posisi kepalanya, posisi kepala yang lebih tinggi membuat si kecil lebih mudah untuk menghirup udara.
Dengan cara ini akan membuat lendir yang berada di saluran pernafasan tidak menggumpal pada bagian hidung sehingga bayi bisa bernafas dengan baik. Posisi seperti ini juga dapat membantu semua lendir bisa keluar secara alami dari hidung, karena posisi yang nyaman untuk pernafasan.
- Gunakan Humidifier
Metode ini juga bisa untuk mengatasi hidung tersumbat pada bayi, dengan menggunakan mesin pelembab udara atau bisa disebut dengan humidifier akan membantu udara di ruangan menjadi hangat dan lembab. Sehingga lendir tidak mengeras di dalam hidung.
Kelembapan yang buruk pada suatu ruangan bisa membuat kondisi si bayi lebih parah. Tidak hanya itu suatu ruangan yang terlalu lembap pada dapat menyebabkan pertumbuhan jamur sehingga tidak baik untuk paru-paru bayi.
- Jemur di bawah sinar matahari pada pagi hari
Hidung yang tersumbat disebabkan karena lendir yang menggumpal dalam saluran pernafasan seperti hidung. Lendir yang terus mengental dan jika tidak dikeluarkan bisa menyebabkan infeksi yang buruk pada sistem pernafasan. Maka dari itu mums bisa mencoba untuk menjemur bayi di pagi hari saat sinar matahari masih hangat.
Hadapkan bagian dada dan wajah bayi ke sinar matahari, jangan lupa ya mums tutup mata si bayi dengan penutup. Kemudian tepuk sebentar pada bagian punggung bayi dengan lembut. Cara ini sangat baik karena akan banyak lendir yang keluar dari hidung bayi.
- Lakukan penguapan
Hidung yang tersumbat membuat si kecil kesulitan bernapas. Nah untuk memudahkan si kecil bernafas, si bayi memerlukan udara yang hangat. Mums bisa membantunyan dengan menguap si kecil.
Caranya mums bisa menyiapkan air hangat sebaskom, juga bisa dengan ditambahkan beberapa tetesan minyak kayu putih. Gendong bayi dengan sebaik mungkin agar si kecil bisa menghirup uap tersebut dengan nyaman.
- Cukupi kebutuhan cairan
Pada saat hidung bayi tersumbat, si kecil pasti sangat membutuhkan cairan. Jika usia si bayi masih dibawah 6 bulan maka cukup berikan ASI atau susu formula untuk memenuhi cairannya. Namun, jika si bayi sudah memiliki cukup usia untuk diberikan makanan seperti sup, berikanlah ia sup hangat untuk membuatnya merasa lebih baik.
Jika, kondisi seperti ini terjadi secara jangka panjang pada si buah hati, maka disarankan untuk para orangtua untuk segera memeriksanya ke dokter. Untuk mencegah risiko seperti pneumonia yang mungkin saja terjadi.