Bukan hanya orang dewasa saja yang mengalami cegukan, bayi pun juga sangat mungkin mengalami cegukan. Hal ini mungkin membuat Moms bertanya-tanya, kenapa bayi sering cegukan?
Seperti pada orang dewasa, cegukan terjadi akibat kontraksi diafragma bayi yang masih dalam tahap perkembangan. Belum diketahui penyebab pasti mengapa terjadi cegukan. Akan tetapi, kontraksi tersebut dapat distimulasi oleh banyak hal.
Penyebab Bayi Sering Cegukan
Pada bayi baru lahir, cegukan sering disebabkan karena bayi minum susu terlalu banyak, terlalu cepat atau menelan banyak udara. Hal tersebut dapat mengakibatkan distensi lambung. Adanya distensi lambung dapat mendorong diafragma sehingga menyebabkan kontraksi diafragma, dan terjadilah cegukan. Biasanya cegukan terjadi pada bayi baru lahir, setelah atau saat sedang menyusu.
Selain itu, penyebab lain bayi cegukan juga dapat disebabkan oleh refluks gastroesofagus. Refluks gastroesofagus merupakan suatu kondisi yang dialami bayi akibat katup antara lambung dan esofagus belum berfungsi secara sempurna. Katup tersebut berfungsi untuk mencegah makanan yang sudah masuk ke lambung tidak kembali naik ke esofagus.
Pada bayi terutama bayi prematur, katup tersebut belum berfungsi secara sempurna sehingga makanan dapat kembali naik ke esofagus dan dapat menyebabkan refluks gastroesofagus yang mencetuskan terjadinya cegukan. Selain cegukan, bayi yang mengalami refluks gastroesofagus menjadi lebih sering menangis dan mengalami gumoh (spitting up) lebih sering.
Bayi dapat mengalami cegukan beberapa kali dalam satu hari. Pada bayi baru lahir, cegukan dapat bertahan hingga lebih dari 10 menit. Jika bayi terlihat tenang dan baik-baik saja, Anda tidak perlu khawatir. Coba tunggu sebentar sampai cegukannya menghilang dengan sendirinya.
Cara Mengatasi
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan ketika bayi mengalami cegukan:
- Gendong bayi dalam keadaan tegak selama kurang lebih 20 menit. Kemudian goyang badannya perlahan atau gosok dadanya dengan lembut.
- Ketika menyusui usahakan untuk memiringkan botol dengan sudut 45 derajat sehingga udara naik ke bagian bawah botol. Susui bayi perlahan atau sedikit saja, namun usahakan dalam porsi yang cukup sering.
- Pangku bayi dalam posisi tegak saat memberinya makan. Hal ini akan mencegah/mengurangi jumlah udara yang masuk ke dalam perut.
Tetap pangku atau gendong bayi dalam posisi tegak selama 20 menit setelah menyusui, agar udara naik ke atas perut dan mengurangi tekanan pada diagfragma sehingga bayi bisa bersendawa.