Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah (glukosa) akibat kurangnya produksi insulin atau karena tubuh mengalami resistensi insulin.
Penyakit diabetes dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu diabates tipe 1 dan diabetes tipe 2. Selain kedua tipe tersebut, ada juga diabetes gestasional yang sangat berisiko terjadi pada wanita hamil.
Seluruh tipe diabetes berisiko menyebabkan berbagai penyakit komplikasi. Sehingga sangat penting untuk melakukan pencegahan diabetes sejak dini atau selalu rutin mengonsumsi obat diabetes untuk mengendalikan kadar gula darah.
Pencegahan pada salah satu tipe diabetes yaitu diabetes tipe 1 tidak bisa dilakukan, hanya saja penderita diabetes tipe ini dapat mengendalikan agar penyakit tidak menyebabkan komplikasi.
Baca juga: 8 Makanan Penyebab Diabetes, Nomor 7 Sering Dianggap Menyehatkan
Komplikasi Diabetes Melitus
Komplikasi pada penderita diabetes akan terjadi secara bertahap dan kadang tidak disadari. Penderita diabetes yang tidak menjaga gula darah dengan baik mempunyai risiko komplikasi lebih tinggi hingga mengancam jiwa.
1. Penyakit Kardiovaskular
Penderita diabetes sangat berisiko mengalami penyakit kardiovaskular yang erat kaitannya dengan saluran peredaran darah, seperti serangan jantung, stroke, dan penyempitan arteri (aterosklerosis).
Tidak hanya itu saja, penyakit seperti jantung koroner atau nyeri dada (angina) juga dapat terjadi secara tiba-tiba.
2. Kerusakan Saraf.
Tingginya kadar gula darah yang tidak dapat diolah menjadi energi dapat menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah kecil (kapiler) di tubuh.
Bagian tubuh yang paling berisiko akibat komplikasi ini adalah bagian kaki. Pada awalnya kaki akan mengalami kesemutan, mati rasa atau muncul rasa panas dan nyeri.
Seiring berjalannya waktu, kondisi ini akan menyebar lebih luas ke bagian tubuh lainnya. Bahkan jika tidak segera diobati dapat menyebabkan kerusakan saraf yang lebih buruk hingga harus dilakukan tindakan amputasi pada bagian tubuh tertentu.
Jika kerusakan saraf terjadi pada sistem penceranaan maka dapat menyebabkan mual, muntah, diare atau sembelit hingga risiko disfungsi ereksi (impotensi) pada pria.
3. Kerusakan Ginjal
Organ kecil ini mempunyai fungsi yang sangat penting untuk tubuh, di dalam ginjal terdapat jutaan gugus kecil untuk menyaring darah dari limbah yang tidak dibutuhkan.
Penyakit diabetes berisiko menyebabkan kerusakan pada sistem penyaringan pada ginjal ini. Pada kondisi terburuk, gagal ginjal atau penyakit ginjal lainnya tidak dapat disembuhkan bahkan dibutuhkan transplantasi ginjal.
4. Gangguan Penglihatan
Gangguan penglihatan atau retinopati dapat terjadi pada penderita diabetes tipe 1 atau pun diabetes tipe 2. Pada awalnya, diabetes akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina (retinopati diabetik) hingga terjadinya kebutaan total.
Gangguan penglihatan lainnya seperti katarak dan glaukoma pada penderita diabetes juga mempunyai risiko cukup tinggi.
5. Luka Pada Kaki
Matinya saraf pada bagian kaki yang diakibatkan terganggunya aliran darah menuju kaki karena penyakit diabetes bisa menyebabkan luka pada kaki.
Luka diabetes pada kaki yang tidak segera diobati dapat menyebabkan infeksi serius bahkan tindakan amputasi dapat dilakukan untuk menyelamatkan bagian tubuh lainnya.
6. Penyakit Kulit
Penyakit diabetes dapat menyebabkan berbagai masalah pada kulit seperti kering, gatal, dan mudah mengalami infeksi akibat jamur atau bakteri.
Penting untuk menjaga kebersihan kulit untuk menjaganya dari berbagai cidera yang berisiko menyebabkan infeksi kulit.
7. Penyakit Alzheimer
Penyakit yang paling sering terjadi pada lansia berusia di atas 65 tahun ini akan semakin tinggi terjadi pada orang dengan penyakit diabetes.
Kadar gula darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel di otak. Meski begitu, risiko penyakit Alzheimer pada penderita diabetes harus diteliti lebih jauh lagi untuk mengetahui keterikatannya.
8. Depresi
Penderita penyakit diabetes sangat riskan mengalami gangguan psikologi yang berujung pada kondisi depresi. Risiko ini dapat terjadi pada seluruh penderita diabetes tipe berapa saja.
Gangguan psikologi ini sangat memengaruhi dalam proses pengobatan serta perawatan pada penyakit diabetes.
9. Gangguan Pendengaran
Tidak hanya menyebabkan gangguan penglihatan, penyakit diabetes juga berisiko menyebabkan gangguan pendengaran. Belum diketahui secara pasti kenapa hal ini bisa terjadi.
Namun melihat dari banyaknya penderita diabetes kronis juga mengalami gangguan pendengaran.
10. Komplikasi Pada Ibu dan Bayi
Wanita hamil mempunyai risiko menderita diabetes gestasional akibat perubahan hormon selama masa kehamilan. Tingginya kadar gula darah dapat menyebabkan masalah pada ibu dan bayi seperti:
- Obesitas pada bayi.
- Gula darah rendah pada ibu dan bayi.
- Risiko diabetes tipe 2 pada ibu dan bayi.
- Kematian sebelum atau setelah melahirkan.
Selalu periksakan kepada dokter mengenai kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan. Diabetes gestasional tidak menunjukkan gejala, sehingga membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
Baca juga: