Penyebab bayi sering kentut, harus diketahui oleh setiap oran tua terutama ibu, umumnya keadaan bayi sering mengeluarkan gas memang tidak berbahaya akan tetapi dapat membuat si kecil tidak nyaman sehingga menjadi rewel.
Kentut merupakan sesuatu yang normal dan sehat, karena ini merupakan proses tubuh untuk mengeluarkan gas atau angin dari saluran pencernaan.
Fletulensi atau yang biasa disebut kentut juga hal yang sangat normal terjadi, baik bagi orang dewasa maupun bayi. Jika si buah hati masih bayi, sebagai orang tua harus memperhatikan perkembangan si Kecil, walaupun hanya hal sepele seperti bayi sering kentut.
Sebab, setiap kentut ada frekuensi batasan normalnya. Kentut dengan frekuensi yang berlebihan pada bayi bisa menjadi tanda bahwa si Kecil menyimpan banyak gas di dalam perutnya.
Apabila frekunesi kentut si bayi lebih dari batasan normal maka dapat dikatakan hal tersebut tidaklah normal dan sebagai peran orang tua tentunya mencari tahu apa penyebab si kecil mengalami gangguan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya.
Secara umum, bayi mengeluarkan gas sebanyak 3 hingga 4 kali dalam durasi 20 menit. Seringnya kentut atau buang angina pada bayi ini tidak memiliki bahaya tertentu. hanya mungkin bayi menjadi tidka nyaman sehingga rewel
Penyebab Bayi Sering Kentut
Secara umum, kentut ialah hal yang wajar dialami. Jadi ibu tidak perlu khawatir jika si Kecil mengalami kentut 13-20 kali sehari. Hal itu normal terjadi pada bayi, karena bayi banyak menelan udara sehingga perlu mengeluarkannya lewat kentut.
Nah, berikut beberapa penyebab mengapa si Kecil mengalami gangguan sering kentut, antara lain :
- Sistem pencernaan belum sempurna, Hal ini menjadi salah satu penyebabnya, seperti ketika si bayi sedang makan makanan padat atau sedang menyusui, sistem pencernaannya belum dapat memecahkan makanan dengan benar dan juga laktosa yang dikandung dalam ASI tidak berhasil diserap oleh usus halus.
Maka, gas terjebak dalam usus besar sehingga menyebabkan terjadinya fermentaasi oleh mikroorganisme di dalamnya yang kemudian akan menghasilkan gas. - Bayi Minum Susu dari Botol, ketika ibu memberikan ASI atau susu formula dengan botol suus maka memungkinkan menyebabkan bayi sering kentut. Sebab, ukuran putting dari botol berbeda dengan putting payudara ibu, sehingga menyebabkan banyak udara yang masuk ke pencernaan bayi.
Kondisi ini menyebabkan bayi mengalami perut kembung dan sendawa. Jika bay ibis kentut maka berarti perut bayi bisa merasa lebih nyaman. - Makanan Yang Dimakan Oleh Ibu, jika anda masih memberikan ASI ekslusif pada bayi, bisa ajdi makanan yang anda makan lah yang menjadi penyebab byais eirng kentut. Ibu menyusui yang mengonsumsi makanan penghasil gas bisa membuat perut bayi kembung dan bayi sering kentut.
Zat penghasil gas di dapatkan bayi dari ASI yang masuk ke tubuh dan saluran pencernaan. Hal ini dikarenakan, zat yang masuk kedalam tubuh anda akan dimakan oleh bayi anda melalui ASI. jika bayi memiliki intoleransi terhadap makanan yang anda makan, dia akan ikut bereaksi setelah meminum ASI. - Bayi menelan gelembung udara saat menyusu, bila diperhatikan jika sikecil meyusu secara terburu-buru itu dapat membahayakan si buah hati, sebab dapat menyebabkan si kecil tersedak pada saat menyusu.
Maka dari itu, pada saat proses menyusui ada baiknya secara perlahan dan langsung menyusu dari putting si ibu. Agar si kecil tidak terlalu menelan udara secara berlebihan. Kondisi gas yang berlebihan membuat bayi sering kentut.
Seringnya bayi kentut tidak membahayakan kesehatan bayi, banyaknya gas di perut bayi membuatnya merasa tidak nyaman. Maka, ibu bisa membantu si kecil untuk mengurangi tertimbunnya gas di dalam perut bayi dengan cara-cara berikut :
- Berikan minyak telon, dengan memberikan minyak telon ke bagian perut disertai dengan pijitan lembut dapat membantu memperlancar pergerakan udara melalui saluran pencernaannya.
- Bantu bayi untuk sendawa, dengan bersendawa bisa mengurangi gas yang ada di dalam perut si Kecil.
Jadi, itulah beberapa penyebab si kecil sering kentut. Seringnya bayi kentut tidak membahayakan kesehatan bayi, namun banyaknya gas di perut membuat si bayi merasa tidak nyaman. Jadi ibu bisa membantu si kecil dalam menangani hal tersebut.