Caregiver atau perawat lansia adalah profesi dengan miminal pendidikan SMK Kesehatan yang bertugas memberikan tindakan keperawatan sederhana, pengasuhan, dan pendampingan kepada orang tua (lansia).
Tindakan keperawatan tersebut dapat dilakukan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, panti jompo (panti werdha), atau bahkan rumah klien. Layanan kesehatan yang dilakukan di rumah disebut juga dengan home care.
Baru-baru ini Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan informasi bahwa akan ada kerja sama antara Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk menyalurkan tenaga kerja lulusan SMK Kesehatan ke Jepang.
Nantinya para lulusan SMK Kesehatan dapat bekerja di Jepang sebagai caregiver atau perawat lansia menggunakan visa kerja Tukutegino/Spesifieid Skill Workker (SSW).
Peluang ini sangat terbuka untuk seluruh SMK Kesehatan yang berada di enam provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, DKI Jakarta dan Lampung.
Baca juga: 8 Etika Keperawatan Yang Wajib Diketahui Perawat
Daftar 10 SMK Kesehatan yang akan berkontribusi dalam program ini adalah:
- SMKS Plus NU Sidoarjo.
- SMK Citra Medika Sragen.
- SMK 2 Malang.
- SMK Citra Semesta Indonesia Kulonprogro.
- SMKN 8 Semarang.
- SMKN 28 Jakarta.
- SMK Annisa 3 Bogor.
- SMK Taruna Terpadu 1 Bogor.
- SMK Sari Farma Depok.
- SMK Muhammadiyah 3 Metro.
Jepang dipilih karena banyaknya populasi pensiunan daripada angkatan kerja muda. Hal ini sama seperti yang terjadi di negara tetangga Jepang, yaitu Korea Selatan dan Taiwan.
Selain itu, di masa pandemi Covid-19 seperti ini tenaga kesehatan caregiver sangat dibutuhkan kehadirannya untuk memberikan pendampingan kepada para lansia.
Sebelumnya, setiap lulusan SMK Kesehatan dengan kompetisi Keahlian Perawat Kesehatan, Perawat Sosial, dan Pekerja Sosial dari 6 provinsi tersebut akan menjalani program pelatihan melalui bantuan penguatan SMK atau pusat keunggulan.
Salah satu pelatihan yang akan diberikan adalah kemampuan Bahasa Jepang setara dengan N5. Program ini nantinya diselenggarakan oleh masing-masing sekolah hingga akhirnya akan mendapatkan sertifikat dari Japan Foundation.
Dalam proses memperoleh sertifikat Bahasa Jepang level JLPT N4 atau setara dengan JFT Basic A2 dapat dengan mengikuti pelatihan selama 4-6 bulan.
Pelatihan selama 4-6 bulan tersebut tidak hanya berfokus terhadap pembekalan bahasa Jepang saja, melainkan juga Skill Exam Careworker dari Pometric guna mendapatkan sertifikat yang dapat digunakan untuk bekerja sebagai caregiver di Jepang.
Baca juga: