Pikun adalah kondisi seseorang sulit mengingat informasi yang telah tersimpan di dalam otak. Hal ini dapat disebabkan oleh masalah medis seperti Demensia. Faktor usia sangat memengaruhi daya ingat seseorang terhadap sesuatu hal.
Tidak heran jika orang tua atau lansia kerap mengalami pikun atau mudah lupa. Namun penyakit penurunan daya ingat ini tidak hanya terjadi pada lansia saja, orang dewasa atau orang yang lebih muda pun dapat mengalami pikun dini.
Penyebab Pikun
Penyebab pikun secara umum dikarenakan kondisi medis tertentu yang mana hal ini membutuhkan perawatan serta pengobatan khusus, di antaranya:
- Mengalami cidera pada kepala.
- Menderita penyakit degeneratif.
- Mengalami infeksi pada otak.
- Menderita tumor atau kanker otak.
- Menderita penyakit autoimun.
- Menderita penyakit Huntington.
- Menderita penyakit langka.
Selain penyakit, pikun juga disebabkan oleh kekurangan nutrisi seperti vtiamin B1 atau B12. Kekurangan vitamin jenis ini dapat menyebabkan penyakit demensia yang ditandai dengan munculnya gejala pikun sejak dini.
Tidak hanya demensia, kekurangan vitamin B khususnya B1 juga berisiko meningkatkan risiko sindrom Wernicke-Korsakoff yang ditandai dengan munculnya gejala seperti ataksia, bingung, gangguan penglihatan hingga koma.
Gejala Pikun
Orang yang mengalami pikun akan menunjukkan gejala atau ciri-ciri sebagai berikut:
- Susah mengingat informasi.
- Sering lupa.
- Perubahan perilaku.
- Perubahan emosi.
- Tidak mempunyai inisitaif.
Jika hal tersebut kerap terjadi dan merugikan diri sendiri atau orang lain, sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui penyebab pikun dan segera mendapatkan pengobatan atau perawatan yang tepat.
Penyebab Pikun Dini
Penurunan daya ingat atau pikun dapat terjadi pada usia muda karena mempunyai gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Berikut 3 penyebab pikun dini:
1. Stres atau Depresi
Meski kedua kondisi tersebut berbeda namun keduanya mempunyai efek yang merugikan kesehatan fisik atau pun mental. Ketika seseorang mengalami stres atau depresi maka akan mengubah pola hidup, yang tadinya hidup normal menjadi lebih murung hingga tidak peduli dengan lingkungan.
Hal tersebut juga berakibat terhadap pola makan. Kekurangan mengkonsumsi makanan sehat dapat berdampak pada menurunnya kekuatan atau energi. Sedangkan energi dibutuhkan oleh tubuh untuk menguatkan fungsi otak dalam menyimpan dan memproses suatu informasi.
2. Jarang Olahraga atau Beraktivitas Fisik
Olahraga sangat penting untuk menunjang kesehatan jasmani dan rohani. Seperti sebuah pepatah mengatakan “Di dalam raga yang kuat terdapat jiwa yang sehat”.
Memulai mendisiplikan diri dengan rutin olahraga setiap hari minimal 30 menit baik di pagi hari atau siang hari mampu mencegah pikun dini dan mengurangi risiko berbagai penyakit berbahaya seperti obesitas, hipertensi dan sejenisnya.
3. Sering Melakukan Multitasking
Melakukan berbagai pekerjaan secara bersamaan memang terlihat hebat namun hal ini justru berbahaya bagi kesehatan otak, melakukan multitasking dalam jangka panjang dapat merusak memori otak sehingga penyakit pikun di usia dini pun tidak dapat dihindari.
Selain merusak memori otak, melakukan multitasking juga berisiko menurunkan kecerdasan otak atau IQ hingga 15 poin. Lebih baik melakukan pekerjaan satu persatu daripada melakukan berbagai pekerjaan dalam satu waktu.