Perubahan psikologi ibu hamil sangat normal jika terjadi, maka orang sekitar ibu hamil terutama suami harus memahami perubahan psikologi yang terjadi pada ibu hamil. nah, untuk para suami jangan shock ya bila terjadi pada istri anda.
Selama kehamilan sebagian calon ibu mengalami perubahan psikologis dan emosional. Sering kali kita mendengar wanita mengatakan betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan sudah menyiapi sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya.
namun, tidak jarang juga ada sebagian wanita lainnya yang merasa khawatir jika terjadi masalah dalam kehamilannya. Seperti khawatir jika ada kemungkinan ia akan ada perubahan fisik sehingga tidak cantik lagi atau kemungkinan si janinnya tidak dalam keadaan normal.
Setiap ibu yang mengalami kehamilan pasti ada perubahan perilaku pada ibu. Ini semua di pengaruhi oleh perubahan hormonal. Saat memutuskan untuk hamil suami dan istri harus benar-benar siap dengan segala perubahan yang akan tejadi nanti pada si bumil baik perubahan fisik maupun perilaku, agar suami maupun istri siap menghadapinya.
Nah, jangan sampai perubahan psikologis ibu hamil ini membuat pasangan jadi tidak harmonis, lho ya!
Penyebab Perubahan Psikis Ibu Hamil
Perubahan perilaku pada ibu hamil merupakan hal wajar karena produksi hormone progesteronnya sedang tinggi. hal inilah yang mempengaruhi banyak hal, termasuk psikis ibu.
Perubahan hormonal yang terjadi pada ibu hamil sebenarnya sama persis dengan perubahan hormone pada wanita yang sedang mengalami siklus haid, perubahan hormone yang terjadi tidak selamanya akan mempengaruhi psikis ibu hamil.
Perubahan Psikologi Calon Ibu
Nah, untuk para calon ayah wajib menjadi orang pertama yang memahami sifat perubahan si bumil, ya. Seperti apa saja sifat bumil yang wajib diketahui suami ? berikut ini beberapa perubahan psikologis bumil yang perlu diketahui sang suami :
- Lebih sensitive
Biasanya, wanita yang hamil juga berubah jadi lebih sensitive. Sedikit-sedikit tersinggung lalu marah. Apapun perilaku ibu hamil yang dianggap kurang menyenangkan, hadapi saja dengan santai. Ingatlah, bahwa dampak perubahan psikis ini nantinya akan hilang. Jika suami membalas kembali dengan rasa emosional atau kemarahan, bisa-bisa istri semakin tertekan sehingga mempengaruhi pertumbuhan janinnya.
- Minta perhatian lebih
Perilaku lain yang kerap “mengganggu” adalah ketika istri tiba-tiba lebih manja dan selalu ingin diperhatikan. Meskipun suami baru pulang kerja dan sangat letih, usahakan ya untuk menanyakan keadaan saat itu.
Akibat perubahan sifat ibu hamil, suasana hati, sikap dan emosi yang terjadi membuat ibu hamil merasa ingin diperhatikan lebih oleh pasangannya. Perhatian yang diberikan suami, walaupun sedikit bisa memcu tumbuhnya rasa aman yang baik untuk pertumbuhan janin.
- Cenderung malas
Para suami perlu memahami bahwa kemalasan ini bukan timbul begitu saja, melainkan pengaruh perubahan hormonal yang sedang dialami istrinya. Jadi tidak ada salahnya bila suami menggantikan peran istri untuk beberapa waktu. Seperti dengan menggantikannya membereskan tempat tidur atau membuat kopi sendiri.
- Cemas dengan berat badan
Nah, tidak kalah dengan sifat yang sebelumnya sifat satu ini juga harus dimengerti suami. Ingat, seiring pertumbuhan si Janin dalam kandungan, maka mempengaruhi berat badan bumil yang juga terus meningkat. Kecemasan akan kenaikan berat badan ini menjadi sifat baru ibu hamil.
sifat ibu hamil yang satu ini juga harus dimengerti suami. Ingat, seiring pertumbuhan bayi di dalam kandungan, maka berat badan ibu hamil juga terus meningkat. Kecemasan akan kenaikan berat badan ini menjadi sifat baru ibu hamil.
dikonsi ini, banyak ibu hamil yang cemas dan takut bila berat badannya tidak bisa kembali normal dengan cepat meski sudah melahirkan. oleh karena itu, suami harus memahami si bumil dan membantunya mengontrol kenaikan berat badan agar tidak berlebihan. Pelru diingat yang ibu hamil butuhkan ialah nilai gizi yang lebih banyak dalam makanan bukan jumlah atau porsi.
Perubahan perilaku pada bumil jika kadarnya masih normal tidak akan mengganggu proses tumbuh kembang janin. Namun, ada batasan yang harus diwaspadai, yaitu saat perlaku ibu sudah “berlebihan”.
Jika ibu dilanda kecemasan berlebihan atau stress sehingga perilakunya bisa “membahayakan” janin. Terlebih lagi pada trimester pertama merupakan masa kritis menyangkut pembentukan organ tubuh janin.
Oleh karena itu, perubahan pesikologis yang muncul pada ibu hamil para suami harus menjadi orang yang memahami perubahan tersebut. Jika perubahan ini ditanggapi secara positif, baik ibu maupun janin akan lebih sehat kondisinya. Inilah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan munculnya dampak psikis yang negative.