Bupati Sleman Sri Purnomo dinyatakan terinfeksi virus Corona setelah dirinya disuntik vaksin COVID-19 pada Kamis, 14 Januari 2021 yang lalu.
Informasi tersebut secara langsung disampaikan oleh Sri Purnomo melalui akun Twitter pribadinya.
Pada awalnya pasca vaksinasi COVID-19, dirinya menjalani isolasi mandiri di rumah dan tidak mengalami gejala apaun.
Namun selang beberapa hari, gejala COVID-19 seperti demam disertai batuk-batuk kecil mulai Sri Purnomo rasakan.
Mengalami hal tersebut, orang nomor satu di Sleman ini mengingatkan jika vaksin bukanlah obat.
Baca juga: Miris, Negara Ini Hanya Mendapatkan 25 Dosis Vaksin COVID-19
Penjelasan dari Pakar Kenapa Setelah Vaksinasi Tetap Bisa Positif COVID-19
Menurut ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof Dr Sri Rezeki S Hadinegoro mengatakan jika vaksinasi tidak bisa secara langsung membentuk antibodi untuk melawan infeksi virus Corona di kemudian hari.
Dibutuhkan setidaknya dua kali vaksinasi dan waktu antara 14 hari sampai 1 bulan agar sistem kekebalan tubuh atau antibodi bisa bekerja secara maksimal.
Hal itu menegaskan jika siapa saja yang telah mendapatkan vaksin COVID-19 tidak serta bisa terbebas atau kebal dari infeksi virus Corona.
Apa yang dikatakan oleh Sri Rezeki senada dengan penjelasan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Tubuh membutuhkan waktu hingga sekian minggu setelah vaksinasi agar bisa mengenali dan mengembangkan sistem imun.
Pakar penyakit menular dan kepala epidemiologi di rumah sakit University of Florida Health Nocle Lovine menyampaikan butuh 10 sampai 14 hari tubuh membangun antibodi untuk melawan infeksi.
Lovine juga mengatakan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan tubuh yang berbeda-beda untuk membangun sejumlah antibodi tersebut.
Kembali ke kasus Bupati Sleman Sri Purnomo, sulit untuk menentukan waktu terjadinya infeksi.
Bisa saja terjadinya infeksi sebelum atau setelah mendapatkan vaksin COVID-19. Hal ini seperti yang dituliskan oleh CDC di laman resminya.
Seseorang berkemungkinan mengalami infeksi COVID-19 pada saat sebelum atau setelah vaksinasi.
Baca juga: