Vaksin AstraZeneca sempat diterjang kabar tak sedap perihal efek samping yang ditimbulkan pasca vaksinasi. Efek samping yang paling mengkhawatirkan adalah pembekuan darah dan pendarahan otak (cerebral haemorrhage).
Kasus tersebut terjadi pada dua orang staf rumah sakit asal Denmark setelah menerima suntikan vaksin AstraZeneca. Dilaporkan, satu di antaranya meninggal dunia.
Kabar buruk terhadap vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford juga diketahui mengandung unsur babi atau lebih tepatnya tripsin babi.
Hal tersebut dilaporkan berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Alhasil vaksin COVID-19 itu difatwa haram oleh MUI. Kendati demikian, vaksin AstraZeneca tetap boleh digunakan dalam rangka vaksinasi nasional karena asas darurat.
Baca juga: Vaksin AstraZeneca Mengandung Tripsin Babi? Ini Tanggapan AstraZeneca
Total Vaksin AstraZeneca di Indonesia
Vaksin AstraZeneca termasuk ke dalam Covax/GAVI atau program percepatan distribusi vaksin COVID-19 yang diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia bersama para pengembang vaksin untuk negara berkembang dan miskin.
Indonesia termasuk negara yang mendapatkan alokasi distribusi vaksin COVID-19 dalam program Covax/GAVI. Total vaksin yang telah didapatkan sampai saat ini ada sekitar 1.113.600 vaksin AstraZeneca.
Vaksin tersebut telah tiba di Indonesia sejak 8 Maret 2021 yang lalu dan akan didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia berdasarkan arahan dari Kementerian Kesehatan.
Pendistribusian vaksin AstraZeneca nantinya dilakukan dengan kerja sama antara pemerintah dan PT Bio Farma.
7 Provinsi yang Menerima Distribusi Vaksin AstraZeneca
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber terpercaya, hanya ada tujuh provinsi saja yang akan menerima distribusi vaksin AstraZeneca, yaitu:
- Kepulauan Riau. (5.000 vial vaksin AstraZeneca).
- DKI Jakarta. (5.000 vial vaksin AstraZeneca).
- Jawa Timur. (45.000 vial vaksin AstraZeneca).
- Bali. (5.000 vial vaksin AstraZeneca).
- Nusa Tenggara Timur (NTT). (5.000 vial vaksin AstraZeneca).
- Sulawesi Utara. (5.000 vial vaksin AstraZeneca)
- Maluku. (5.000 vial vaksin AstraZeneca)
Banyaknya vaksin yang didistribusikan keenam provinsi tersebut disesuaikan dengan masa kadaluwarsa dosis vaksin AstraZeneca sebanyak 1,1 juta dosis pada Akhir Mei 2021.
Penyuntikan dosis kedua nantinya dilakukan setelah mendapatkan vaksin AstraZeneca yang akan datang pada April 2021.
Provinsi yang Telah Melakukan Vaksinasi
Provinsi Jawa Timur telah melakukan vaksinasi masal di sejumlah daerah pada Senin (22/03/2021).
Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang telah melakukan vaksinasi COVID-19 secara masal.
Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekalian memerintahkan Menteri Keehatan untuk segera mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: