Sampai saat ini total kasus COVID-19 secara global telah lebih dari 52 juta dan menyebabkan sebanyak 1,29 juta orang meninggal dunia. Para pakar kesehatan dunia menyebut pandemi COVID-19 bukan lagi pandemi tapi telah berubah jadi ‘Sindemi’.
Sejak kemunculannya pada Desember 2019, virus Corona belum juga dapat diatasi, banyak pihak seperti perusahaan farmasi berlomba-lomba untuk menciptakan vaksin COVID-19 agar pandemi ini segera berakhir.
Pemimpin redaksi jurnal ilmiah The Lancet Richard Horton dalam wawancaranya menyebutkan bahwa virus corona SARS-CoV-2 atau COVID-19 bukan lagi pandemi melainkan ‘sindemi’.
Istilah baru ini menggambarkan betapa buruknya kondisi saat ini akibat COVID-19, Horton berharap semua orang khususnya para pemimpin atau pemangku keijakan agar dapat mengambil tindakan yang lebih serius.
Sindemi adalah upaya untuk menyatukan sinergi dengan pandemi, dalam pengertian lain sindemi disebut juga sebagai istilah untuk menggambarkan terdapat lebih dari dua penyakit yang terjadi.
Banyaknya orang yang meninggal dunia akibat COVID-19 juga dipengaruhi oleh adanya penyakit lain seperti diabetes, pneumonia, penyakit jantung, atau bahkan kanker.
Perbedaan Endemi, Epidemi, Pandemi, dan Sindemi
Munculnya istilah baru ini mendapatkan perhatian media dan juga masyarakat awam. Lantas, apa yang membedakan dari istilah-istilah sebelumnya? Berikut penjelasannya:
- Endemi. Penyakit yang hanya terjadi terhadap populasi geografis di suatu wilayah dan hanya terjadi pada beberapa orang saja dengan sifat yang terbatas.
- Epidemi. Istilah ini digunakan saat penyakit yang terjadi di suatu wilayah (endemi) terjadi ke lebih banyak orangdi wilayah tersebut.
- Pandemi. Ketika penyakit telah menyebar lebih luas dengan cakupan antar negara atau bisa dikatakan penyakit telah terjadi di seluruh dunia.
- Sindemi. Istilah ini diambil dari kata sinergi dan epidemi saat terjadinya lebih dari dua penyakit yang terjadi secara bersamaan. Tidak hanya mengenai penyakit tapi juga keadaan sosial yang sedang dialami masyarakat.
Sebenarnya istilah sindemi telah ada sejak tahun 1990-an, kala itu seorang antropologi medis Amerika Serikat bernama Merill Singer menuliskan kata ‘sindemi’ dalam buku yang ia tulis dengan judul Introduction to Syndemics 2009.
Baca juga: