Vaksin COVID-19 Sinovac baru saja tiba sebanyak 1,2 juta pada Minggu kemarin, rencananya pada bulan ini masih akan ada jutaan dosis lagi yang tiba di tanah air.
Kendati begitu, bukan berarti vaksin COVID-19 yang didatangkan dari China bisa langsung digunakan di Indonesia.
Seluruh vaksin COVID-19 harus menjalani pengujian yang ketat. Indonesia dipilih menjadi salah satu negara untuk menyelenggarakan pengujian klinis fase tiga vaksin COVID-19 Sinovac.
Pengujian tersebut akan langsung dilakukan serta diawasi oleh pemerintah, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.
Bio Farma dipilih sebagai pengembang vaksin COVID-19 Sinovac di tenah air namun bukan sebagai pengembang murni, hanya sebagai peracik dari bahan baku curah yang didapatkan dari Sinovac.
Baca juga: 5 Negara yang Gratiskan Vaksinasi COVID-19, Bagaimana dengan Indonesia?
Bagaimana Vaksin COVID-19 Dapat Digunakan di Indonesia?
Perintah telah mengupayakan vaksinasi dapat dilakukan secepatnya, namun harus melewati berbagai syarat baik administratif ataupun kelayakan hingga kehalalan.
1. Virus Corona Dilemahkan (Inactivated)
Secara sederhana, vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech menggunakan virus Corona yang telah dilemahkan atau inactivated.
“Vaksin yang tiba ini adalah vaksin yang inactivated, vaksin yang mati,” tutur dr Julitasari yang disiarkan di kanal Youtube Forum Merdeka Barat 9 pada hari Senin (7/12/2020).
Virus Corona yang telah dilemahkan tersebut hanya akan menimbulkan efek samping ringan seperti nyeri lokal, pegal-pegal, dan demam ringan.
“Jadi efek sampingnya itu jauh lebih kecil dari vaksin-vaksin yang live attenuated atau vaksin-vaksin hidup,” tambah dr Julitasari.
2. Uji Klinis
Menurut laporan yang diterbitkan dalam bentuk jurnal ilmiah di The Lancet pada 17 November 2020 yang lalu, vaksin COVID-19 Sinovac telah melalui uji klinis sejak April hingga Mei 2020 dengan hasil bisa dilanjutkan ke pengujian klinis fase III.
Salah satu negara yang akan melakukan uji klinis fase III terhadap vaksin COVID-19 Sinovac adalah Indonesia.
Menurut Profesor Kusnandi Rusmil sebagai ketua tim peneliti dari Universitas Padjadjaran mengatakan bahwa pengujian vaksin COVID-19 Sinovac sejauh ini tidak ada kendala.
Dari 1.620 relawan yang berpartisipasi dalam pengujian vaksin COVID-19 Sinovac ini tidak ada satupun melaporkan efek samping serius.
“Paling panas dan demam dalam 2 hari hilang” tutur Prof Kusnandi yang juga menyebutkan jika membutuhkan waktu hingga enam bulan untuk mengetahui efek kemanjuran vaksin.
3. Izin Emergency Use Authorization (EUA)
Vaksin COVID-19 Sinovac yang telah tiba di Indonesia harus mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA). Izin ini dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Meski EUA dapat digunakan dalam keadaan mendesak, BPOM harus melakukan pengecekan dan pemeriksaan yang mendalam untuk memastikan standar dan keamanan dari vaksin.
Penny K Lukito kepala BPOM mengatakan jika EUA vaksin COVID-19 Sinovac tidak dapat diterbitkan pada akhir tahun ini, bahkan ia menyebutkan izin baru bisa dikeluarkan pada tahun depan.
“Berdasarkan data yang ada tentu kami tidak bisa memberikan emergency use authorization pada Desember 2020,” terang Penny.
4. Harga Vaksin COVID-19 Sinovac
Dalam rapat antara pemerintah dan Komisi IX DPR RI beberapa waktu yang lalu, diungkapkan kisaran harga vaksin COVID-19 Sinovac.
Menurut Menteri Kesehatan RI Terawan Putranto, harga per dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech sekitar Rp200 ribuan lebih tepatnya adalah Rp211.282 untuk program murni.
“Rp211.282 per sosis. Ini untuk program murni, bukan vaksinasi pribadi, ini untuk 3 juta vaksin pertama,” kata Terawan.
5. Peran Bio Farma
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma akan berperan untuk mengamankan vaksin dari kerusakan dengan menyiapkan tempat khusus.
Seperti yang diketahui, vaksin COVID-19 Sinovac dibawah ke Indonesia menggunakan kontainer khusus yaitu jenis Envirotainer RAP e2.
Bio Farma sendiri juga telah menyiapkan ruangan khusus yaitu cool room yang mempunyai suhu antara 2-8 derajat celcius serta telah disterilisasi.
Baca juga:
- Masyarakat Selama Ini Salah, COVID-19 Tidak dari China. Ini Jawabannya
- Sensasi Aneh di Hidung dan Mulut? Waspadai Gejala Utama COVID-19
- Waspada! WHO Prediksi Akan Ada Gelombang Ketiga COVID-19
Referensi:
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5286004/kupas-tuntas-vaksin-covid-19-sinovac-biotech-vaksin-corona-pertama-ri (Diakses 8 Desember 2020)