Perusahaan pengembang vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech selangkah lagi akan melakukan uji klinis pada wanita hamil.
Uji coba vaksin Pfizer ini nantinya akan melibatkan sebanyak 4.000 sukarelawan dari berbagai negara.
Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Argentina, Inggris, Spanyol, Chili, Mozambil dan Afrika Selatan ikut andil dalam program ini.
Penerimaan dosis vaksin pertama akan ditujukan untuk Amerika Serikat. Informasi ini seperti yang disampaikan oleh Pfizer kepada NBC News.
Vaksinasi COVID-19 sebenarnya tidak diwajibkan untuk wanita hamil, hal ini seperti yang dikatakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Kendati begitu, wanita hamil tetap bisa mengikuti program ini dengan terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan dokter.
Selain wanita hamil, program uji coba vaksin COVID-19 ini juga diserukan untuk ibu menyusui, begitu anjuran Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat.
Pada praktiknya nanti, pemberian vaksin COVID-19 akan ditujukan untuk wanita hamil terlebih dahulu sebelum ibu menyusui.
Selain itu, pengembang vaksin harus memastikan vaksin yang dibuat aman serta efektif khususnya untuk wanita hamil dan ibu menyusui.
Amankah Wanita Hamil Menerima Vaksin COVID-19?
Sebelumnya, Pfirzer telah melakukan uji coba vaksin COVID-19 pada wanita hamil yang berusia di atas 18 tahun.
Sukarelawan diberi vaksin yang sama dalam uji klinis besar lainnya selama masa kehamilan 24-34 minggu dengan selang waktu 21 hari.
Wakil Presiden Senior Peneliti Klinis Vaksin Pfizer, Wiliam Gruber mengatakan akan terus mengumpulkan bukti keamanan dan efektifitas yang kelak dapat digunakan pada subpopulasi penting.
Ia juga mengatakan akan terus memantau efek samping negatif dari vaksin COVID-19 yang diberiknan pada wanita termasuk risiko keguguran.
Dr. Brenna Hughes spesialis pengobatan ibu dan bayi yang bekerja di Duke Health, North Carolina mendukung studi vaksin COVID-19 Pfizer pada wanita hamil tersebut.
Dari data yang dihasilkan pada studi tersebut, Hughes meyakinkan bahwa ibu hamil cukup aman menerima vaksin COVID-19.
Kendati demikian, wanita hamil yang telah terpapar virus Corona atau SARS-CoV-2 dapat berisiko mengalami komplikasi serius.
Risiko seperti kelahiran bayi prematur dan kebutuhan penggunaan ventilator dapat dialami oleh pasien COVID-19 yang menerima vaksin.
Apakah Bayi yang Lahir dari Ibu Penerima Vaksin COVID-19 Aman?
Penelitian mengenai bayi baru lahir dari ibu penerima vaksin COVID-19 terus dilakukan.
Peneliti dari Pfizer akan mencari tahu apakah antibodi dari ibu yang menerima vaksin juga akan perindah ke bayinya atau tidak.
Menurut peneliti, ibu yang mendapatkan vaksin COVID-19 akan mempunyai bayi dengan tingkat perlindungan lebih tinggi dari infeksi virus influenza selama enam bulan kelahiran.
Baca juga: