Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan penelitian dan penyelidikan guna mencari tahu asal usul virus Corona atau COVID-19 di China.
Virus COVID-19 pertama kali muncul pada November 2019 dan telah berubah menjadi pandemi global di berbagai negara.
Hingga saat ini, total kasus COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai 121 juta kasus, di mana sebanya 68,7 juta orang sembuh dan 2,68 juta orang meninggal dunia.
Pengembangan vaksin COVID-19 yang terus dilakukan menjadi harapan untuk mempercepat proses berakhirnya pandemi ini.
Selain pengembangan vaksin, WHO juga berusaha untuk melaporkan asal muasal virus Corona.
Baca juga: Indonesia Siapkan 4 Jenis Vaksin COVID-19 untuk Vaksin Mandiri
WHO Kunjungi Chian Guna Ungkap Asal Usul Virus Corona
Dilansir dari Live Science, WHO diprediksi baru akan mengungkap laporannya pada minggu depan.
Adanya laporan resmi dari WHO tersebut dapat mematahkan teori konspirasi yang selama ini berkembang di masyarakat luas.
Teori konspirasi yang dimaksud adalah penciptaan virus Corona di laboratorium Wuhan, China.
Hewan yang Menularkan Virus Corona ke Manusia
Menurut beberapa ilmuwan, virus Corona menyebar melalui kelelawar ke manusia atau dalam kata lain melalui spesies perantara hewan liar.
Hal ini diperkuat dengan adanya proyek peternakan hewan liar yang dijalankan oleh pemerintah China sejak 20 tahun terakhir.
Beberapa satwa liar yang dibiakan di penangkaran meliputi trenggiling, landak, musang, tikus bambu, dan anjing rakun.
Provinsi Yunna, China Selatan menjadi lokasi peternakan hewan liar. Tidak sekadar penangkaran saja, melainkan juga penjualan hewan ke pedangan yang ada di pasar pasah Huanan, Wuhan.
Di provinsi Yunna pula para ilmuwan pertama kali menemukan virus kelelawar yang mempunyai kemiripan dengan SARS-CoV-2 hingga 96 persen.
Peter Daszak ahli ekologi penyakit dari WHO yang telah melakukan perjalanan ke China mengatakan adanya kemungkinan penularan SARS-CoV-2 kepada hewan liar tersebut.
China Tampik Virus Corona dari Peternakan Hewan Liar
Kendati demikian, pemerintah China mengatakan jika peternakan satwa liar tersebut sudah dijalankan seaman mungkin termasuk mencegah penularan virus.
Bahkan pemerintah China juga mengatakan jika masyarakat telah diberikan pelatihan dan pengarahan dalam membunuh, mengubur, dan membakar hewan liar agar tidak menyebabkan penularan penyakit.
Meski telah melakukan penelitian dan penyelidikan di China, sayangnya WHO belum mengumumkan hewan apa yang membawa virus Corona dari kelelawan berpindah ke manusia.
Baca juga: