Social distancing kini ramai menjadi perbincangan masyarakat, rumornya dapat menghindari terjadinya penyebaran coronavirus atau Covid-19.
Angka penyebaran wabah virus corona saat ini semakin tinggi. menurut data yang dikumpulkan sudah ada lebih dari 145 ribu kasus virus corona terkonfirmasi di dunia. Hal ini mengakibatkan beberapa negara memutuskan untuk lockdown. Mulai dari kegiatan di tempat umum seperti sekolah, universitas, hingga objek wisata sementara juga ditutup.
Presiden RI, Joko Widodo menghimbau para masyarakat untuk mengurangi aktivitas d luar rumah demi menekan penyebaran COVID-19 di Indonesia. Jokowi menghimbau agar kegiatan seperti belajar, bekerja dan beribadah baiknya dilakukan di rumah. Untuk mengantisipasi pencegahan Covid-19, Presiden Joko Widodo mengatakan langkah social distancing penting untuk dilakukan.
Lantas, apa itu Social Distancing ?
Social distancing atau social distance merupakan istilah yang diterapkan serangkaian tindakan pengendalian infeksi nonfarmas. Nah, untuk itu masyarakat diminta untuk menghindari hadir di pertemuan besar atau kerumunan orang.
Mungkin terdengar mengecewakan untuk menghindari keramaian, seperti acara festival, pertemuan besar, acara olahraga atau acara lainnya yang dibatalkan. Semua itu memiliki alasan tersendiri untuk kesehatan masyarakat terkait coronavirus.
Pembatalan ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan kontak antara orang yang membawa infeksi atau oranglain yang tidak terinfeksi, juga untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular misalnya Covid-19 yang kini sedang menjadi permasalahan dunia. Lalu, jika anda harus berada di sekitar orang, maka jaga jarak dengan orang lain sekitar 6 kaki atau 2 meter.
Membatalkan acara yang cederung menarik perhatian banyak orang adalah salah satu contoh dari social distancing. Social distance sengaja meningkatan ruang fisik antara orang-orang untuk menghindari penyebaran penyakit.
Social Distancing yang Efektif
Sudah ramai istilah social distancing disebut di media sosial lokal maupun internasional. Lankah ini dianggap salah satu cara paling sederhana dan efektik mencegah penyebaran penyakit COVID-19.
Social distancing paling efektif dilakukan saat ini, ketika infeksi dapat ditularkan melalui kontak droplet/tetesan (batuk atau bersin). Melalui kontak fisik langsung, termasuk kontak seksual. Melalui kontak fisik tidak langsung, misal dengan menyentuh permukaan yang terkontaminas, hingga transmisi melalui udara.
Saat ada orang lain yang tidak terinfeksi memegang permukaan tersebut, lalu menyentuh area wajaht seperti mulut, hidung atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Maka ia akan berisiko tinggi untuk tertular, inilah yang membuat angka penularan penyakit ini naik semakin tinggi dalam kurun waktu yang singkat.
Banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya sudah terinfeksi, kemudian pergi ke berbagai lokasi untuk menemui seseorang teman atau kerabatnya. Akibatnya, penyebaran virus ini semakin luas. Terlebih lagi virus ini dapat menular ke orang lain, meskipun orang-orang yang terinfeksi tidak merasakan gejala yang berat.
Mungkin dia hanya merasa flu biasa dan sedikti bersin-bersin, tetapi ternyata sudah terinfeksi Covid-19. Nah, kita bayangkan saja jika orang yang terinfeksi itu masih tetap beraktivitas seperti kerja, sekolah atau datang ke acara-acara besar seperti festival. Hal ini memungkinkan infeksi tersebut dapat menyebar ke satu bahkan ribuan orang lainnya yang berada di tempat tersebut.
Nah, jadi mulai sekarang agar penyebaran virus ini tidak semakin meluas di Indonesia peran yang tepat untuk dilakukan ialah dengan melakukan social distancing. Untuk sementara waktu, hindari beraktivitas di luar rumah kecuali jika benar-benar diperlukan.