Apa Itu Reaktif Corona? – Hasil deteksi antibodi dikatakan reaktif apabila salah satu atau kedua antibodi IgM atau IgG menunjukkan hasil reaktif. Ini menandakan bahwa pasien mengalami infeksi tertentu.
Istilah reaktif dan non reaktif digunakan pada pemeriksaan rapid test karena prinsip pemeriksaan ini melihat reaksi yang ditimbulkan antara antigen dan antibodi.
Antigen pada kaset rapid test akan menimbulkan reaksi bila bertemu dengan antibodi dalam spesimen darah yang diteteskan pada kaset dan reaksi tersebut dapat dilihat dari warna pita yang muncul.
Bukan berarti bila pasien reaktif sudah pasti terinfeksi dan sebaliknya bila non reaktif bukan berarti pasien bebas dari kemungkinan infeksi.
Sehingga pemeriksaan ini perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kemungkinan infeksi.
Bisa saja laboratorium menggunakan istilah positif atau negatif untuk interpretasi hasil rapid test namun awam dapat salah mengartikan bahwa seseorang sudah terinfeksi atau tidak terinfeksi dari penggunaan istilah positif atau negatif tersebut
Pemeriksaan rapid tes bukanlah suatu diagnostik terhadap penyakit corona / covid 19, namun hanya suatu screening. Kesimpulan yg dapat diambil dari pemeriksaan rapid tes adalah reaktif dan non reaktif (bukan positif atau negatif) sehingga perlu dikonfirmasi dengan swab bila hasil rapid reaktif, dan bila hasil rapid non reaktif maka diulang 7 sd 10 hari kemudian.
Rapid test corona adalah salah satu jenis pemeriksaan untuk mendeteksi adanya infeksi virus Corona (COVID-19) dalam tubuh.
Pemeriksaan ini dilakukan sebagai skrining awal infeksi virus Corona pada orang yang berisiko tinggi. Rapid test corona di Indonesia sendiri menggunakan sampel darah untuk mendeteksi kadar antibodi imunoglobulin terhadap virus dalam tubuh.
Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.
Prosedur pemeriksaan rapid test dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari yang kemudian diteteskan ke alat rapid test. Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit setelahnya.
Hasil reaktif pada rapid test menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona. Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus Corona dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang non reaktif karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus Corona.
Oleh karena itu jika hasilnya non reaktif, pemeriksaan rapid test perlu diulang sekali lagi 7-10 hari setelahnya. Anda juga tetap disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari walaupun tidak mengalami gejala sama sekali dan merasa sehat. Karena apabila hasil rapid test pertama non reaktif, Anda dapat menularkan virus ke orang-orang di sekitar.