Hipermetropi, atau rabun dekat, adalah masalah penglihatan yang umum, mempengaruhi sekitar seperempat dari populasi. Orang-orang dengan hipermetropi dapat melihat benda-benda jauh dengan sangat baik, tetapi mengalami kesulitan untuk fokus pada benda-benda yang dekat. Kondisi ini kadang-kadang disebut sebagai “hipermetropi” daripada hiperopia.
Orang yang memiliki hiperopia (rabun dekat) mungkin mengalami penglihatan kabur, terutama untuk pekerjaan dekat. Semakin besar hiperopia tersebut, semakin sulit untuk fokus.
Jika ada sejumlah besar hiperopia, upaya menfokuskan untuk waktu yang lama dapat menyebabkan mata lelah atau sakit kepala. Anak-anak yang memiliki sakit kepala harus selalu diperiksa untuk Hipermetropi, bahkan jika mereka tidak melaporkan masalah dengan pandangan mereka.
Orang-orang muda yang sedikit Hipermetropi mungkin tidak memiliki masalah. Memperbaiki Hipermetropi melalui memakai kacamata atau lensa kontak dapat meningkatkan kemampuan membaca dan konsentrasi melalui peningkatan kenyamanan dan kejelasan penglihatan. Jarak penglihatan juga dapat ditingkatkan. Operasi laser dapat memperbaiki beberapa kasus hiperopia.
Hipermetropi berjalan akibat cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus ke tempat yang harusnya (retina), namun terfokus ke belakangnya. Hal ini disebabkan oleh bola mata yang amat pendek, atau wujud kornea maupun lensa mata yang tidak normal.
Hipermetropi memiliki beberapa tingkatan, tergantung pada kemampuan mata untuk fokus pada objek jarak dekat. Penderita hipermetropi mengalami gangguan yang memaksa otot-otot mata bekerja lebih keras, untuk bisa melihat objek yang jelas.
Hal ini kemudian akan menyebabkan timbulnya gejala rabun dekat.
- Sakit kepala atau pusing ketika membaca atau melihat computer dalam jangka waktu lama
- Mata terasa lelah
- Sulit untuk berkonsentrasi atau fokus melihat objek yang jaraknya dekat
- Mudah merasa lelah atau pusing setelah melakukan aktivitas yang mengharuskan Anda fokus untuk melihat dalam jarak dekat, seperti membaca.
Pemeriksaan mata dapat membantu mendeteksi hipermetropi. Biasanya dokter akan meneteskan cairan untuk melebarkan mata agar bagian dalam mata lebih mudah untuk diperiksa. Dokter juga akan menggunakan berbagai macam alat dan lensa yang digunakan unutk memeriksa mata Anda.
Untuk mengatasi hipermetropi, arah cahaya yang masuk ke mata perlu diubah menuju tempat yang tepat. Supaya tujuan ini tercapai, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti menggunakan kacamata, lensa kontak, hingga operasi.
Selain itu juga dapat menerapkan metode mengkonsumsi jus wortel secara rutin, karena wortel mengandung vitamin A yang besar. Metode jus wortel terbukti ampuh untuk mengembalikan mata menjadi normal kembali.