Hamil anggur atau disebut juga mola hidatidosa adalah kelainan yang jarang terjadi. Kondisi ini membentuk ari-ari (plasenta) yang abrnormal saat kehamilan. Untuk lebih jelasnya, yuk simak dibawah ini.
Pengertian Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)
Plasenta atau ari-ari yang terbentuk pada penderita mola hidatidosa tidak normal dan terbentuk seperti sekumpulan anggur. Sering kali janin sama sekali tidak terbentuk, hanya jaringan plasenta yang abnormal.
Hamil anggur atau mola hidatidosa sulit terdeteksi pada awal kehamilan, karena pada awalnya mirip dengan kehamilan normal.
Hamil anggur akan terdeteksi saat pemeriksaan rutin kehamilan. Pengidap yang pernah mengalami hamil anggur akan lebih berisiko mengalami hamil anggur kembali di kemudian hari.
Gejala Mola Hidatidosa
Tanda-tanda hamil anggur awalnya terasa sama dengan kehamilan normal. Namun seiring pertambahan usia kehamilan, hamil anggur atau mola hidatidosa akan menimbulkan gejala-gejala, seperti:
- Perdarahan dari vagina pada trimester pertama.
- Mual dan muntah yang parah.
- Perut terlihat membesar melebihi usia kehamilan yang seharusnya.
- Keluarnya cairan berwana kecoklatan atau gumpalan berbentuk seperti anggur dari dalam vagina.
- Anemia.
- Hipertensi.
- Nyeri pada panggul.
Penyebab Mola Hidatidosa
Penyebab hamil anggur atau mola hidatidosa terjadi karena awal proses pembuahan yang tidak normal. Berikut ini penyebabnya:
- Pada hamil anggur lengkap, satu atau dua sel sperma membuahi sel telur kosong dan sel terbentuk hanya dari gen ayah sehingga janin tidak terbentuk. Namun, plasenta atau ari-ari tetap tumbuh dan tumbuh menjadi tidak normal.
- Pada hamil anggur sebagian, 2 sel sperma yang membuahi 1 sel telur. Pada kondisi ini terdapat tambahan genetik dari ayah, sehingga hasil pembuahan tidak bisa bertahan lama atau mati dalam beberapa minggu.
Pengobatan
Metode penanganan utama hamil anggur atau mola hidatidosa adalah dengan melakukan operasi pengangkatan jaringan abnormal tersebut. Langkah ini dapat dilakukan melalui beberapa prosedur yang meliputi:
- Kuret. Prosedur ini dilakukan dengan melebarkan serviks agar dokter dapat mengangkat jaringan abnormal dengan alat khusus. Kuret adalah opsi terbaik jika pengidap berencana untuk hamil kembali.
- Histerektomi atau pengangkatan rahim. Prosedur ini hanya dilakukan jika pengidap tidak berencana untuk hamil lagi atau berisiko tinggi mengalami penyakit berbahaya seperti GTN.
- Pemantauan HCG. Setelah jaringan abnormal diangkat, dokter masih akan memeriksa kadar HCG pengidap sampai kembali normal.
Baca juga:
- Plasenta Previa, Gejala, Penyebab, Dan Cara Pengobatannya
- Manfaat Grapeseed Oil Untuk Kesehatan
- Macam-Macam Olahraga Ibu Hamil
Referensi:
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/molar-pregnancy/symptoms-causes/syc-20375175