Batu ginjal adalah meterial keras menyerupai batu yang terbentuk akibat penumpukan mineral atau garam di dalam ginjal. Proses pembentukan batu ginjal memakan waktu bertahun-tahun tanpa pernah disadari oleh penderitanya.
Ukuran batu ginjal pun berbeda-beda, ada yang hanya seperti kristal, pasir, biji jagung hingga sebesar bola golf. Pada ukuran kecil seperti kristal atau pasir, umumnya dapat dikeluarkan bersama dengan urine saat buang air kecil.
Namun jika batu ginjal telah berukuran besar seperti biji jagung atau bahkan bola golf maka berisiko menyumbat saluran ginjal, ureter hingga kandung kemih. Kondisi ini menyebabkan penderitanya akan merasakan kesakitan saat buang air kecil, mulai dari sensasi seperti terbakar hingga terasa seperti ditusuk pisau.
Dibutuhkan perawatan medis seperti pemberian obat penghancur batu ginjal hingga operasi pembedahan. Tindakan operasi dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi atau menimbulkan kondisi medis berbahaya seperti kerusakan ginjal, infeksi hingga pendarahan.
Baca juga: Pengobatan Batu Ginjal Tanpa Operasi, Konsumsi 8 Obat Alami Berikut Ini
Penanganan Batu Ginjal
Tidak semua pasien yang menderita penyakit batu ginjal dapat menjalani tindakan operasi pengangkatan batu ginjal, hal ini tergantung dari kondisi pasien. Jika terdapat penyakit lain yang mana dapat terpengaruh terhadap tindakan operasi maka pasien tidak dapat menjalani operasi.
Pasien yang tidak dapat menjalani operasi batu ginjal maka akan mendapatkan penanganan rawat jalan dengan rutin mengkonsumsi obat batu ginjal. Dokter akan meresepkan beberapa jenis obat, bisa terdiri dari obat pereda nyeri, antibiotik hingga obat batu ginjal.
Jika pasien tidak mempunyai penyakit lain dan batu ginjal telah berukuran sangat besar sehingga sulit untuk dikeluarkan maka tindakan operasi batu ginjal dapat dilakukan, dokter akan membedah bagian perut untuk kemudian mengeluarkan batu ginjal.
Selain tindakan operasi, penanganan penyakit batu ginjal dapat menggunakan metode atau prosedur lain seperti:
- Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). Dokter akan menggunakan alat ESWL yaitu metode penghancuran batu ginjal menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Jika proses ini berhasil maka batu ginjal dapat keluar bersama dengan urine.
- Percutaneous Nephrolithotomy. Jika batu ginjal berukuran antara 2-3 cm maka prosedur ini dapat dilakukan dengan cara memasukkan nefroskop menembus kulit untuk kemudian masuk ke dalam ginjal. Setelah itu batu ginjal dapat dipecahkan menjadi bagian kecil-kecil menggunakan laser atau ditarik keluar.
- Ureteroskopi. Prosedur pemecahan batu ginjal di dalam ureter atau ginjal agar berukuran lebih kecil sehingga dapat dikelurkan bersama dengan urine, dokter akan menggunakan alat ureteroskop berkamera dalam melakukan tindakan ini.
Komplikasi Batu Ginjal
Batu ginjal yang dibiarkan saja tanpa pernah dilakukan usaha pengobatan maka berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan berbahaya bahkan mengancam jiwa. Berikut 5 bahaya komplikasi batu ginjal yang harus diwaspadai:
- Gagal ginjal.
- Terjadi penyumbatan pada saluran kemih.
- Infeksi Saluran Kemih (ISK)
- Terjadi cidera ureter.
- Sepsis atau infeksi yang menyebar melalui darah.
- Pendarahan saat operasi batu ginjal.
- Merasakan sakit begitu hebat.
Penyakit batu ginjal dapat kembali kambuh meski penderita telah menjalani operasi pengangkatan batu ginjal, sekitar 80 persen pasien kembali mengalami batu ginjal.
Pencegahan Batu Ginjal
Semua orang berisiko mengalami batu ginjal, untuk menghindari atau memperkecil risiko menderita penyakit jenis ini maka dapat melakukan langkah sederhana seperti:
- Tetap Terhidrasi. Konsumsi air putih minimal 8 gelas sehari dan untuk penderita atau orang berisiko batu ginjal dapat minum hingga 12 gelas air putih setiap hari. Memenuhi cairan tubuh akan memperlancar dan mengoptimalkan kerja ginjal dalam melakukan penyaringan atau pembuangan limbah. Sehingga risiko penumpukan cairan penyebab batu ginjal dapat dikeluarkan bersama dengan urine.
- Pola makan. Hindari untuk mengkonsumsi terlalu banyak makanan berlemak dan mengandung zat purin seperti daging merah, jeroan, unggah, dan beberapa jenis sayuran. Selain itu, kurangi dalam mengkonsumsi makanan mengandung tinggi kalsium, biasanya banyak ditemukan pada produk susu dan suplemen. Wajib mengkonsultasikan hal ini kepada dokter untuk memilih produk susu atau suplemen yang cocok untuk kesehatan.
- Rutin olahraga. Kegiatan satu ini tidak hanya mencegah batu ginjal namun juga meningkatkan daya tahan tubuh dan menyehatkan secara keseluruhan. Lakukan olahraga rutin setiap hari minimal 30 menit, ada pun beberapa jenis olahraga yang dapat dilakukan untuk siapa saja mulai dari jalan sehat, berlari, bersepeda, senam, atau berenang.
Bagi penderita atau orang yang berisiko batu ginjal akan lebih baik jika rutin melakukan medical check-up secara berkala kepada dokter mengetahui kesehatan secara menyeluruh.
Baca juga: