Pemerintah memilih PSBB ketimbang lockdown untuk menangani pandemi virus corona di Indonesia. Lalu, apa beda PSBB dengan lockdown?
Jakarta menjadi salah satu wilayah yang menerapkan PSBB. Kebijakan ini mulai efektif pada Jumat 10 April 2020.
PSBB dinilai pemerintah sebagai salah satu langkah yang lebih tepat diterapkan untuk menekan penyebaran virus corona. Sebab, beberapa aktivitas saat PSBB masih bisa tetap berjalan dengan syarat adanya pembatasan jarak atau physical distancing yang ketat.
Beda PSBB dengan Lockdown
Lockdown sendiri dapat diartikan sebagai penguncian wilayah secara penuh. Ketika lockdown diterapkan, setiap orang di wilayah tersebut harus tinggal di tempat mereka. Tidak boleh masuk atau keluar dari sana kecuali hanya untuk beberapa hal yang diizinkan.
Sedangkan PSBB, dikutip dari Permenkes Nomor 9 Tahun 2020, merupakan pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam satu wilayah yang diduga terinfeksi virus corona. Kebijakan ini dilakukan demi mencegah penyebaran virus yang lebih luas lagi.
Aktivitas Saat PSBB dan Lockdown
Aktivitas yang berjalan saat PSBB dan lockdown tentu berbeda. Penerapan lockdown berarti segala aktivitas diluar rumah atau kediaman dihentikan.
Masyarakat tidak diperkenankan melakukan aktivitas apapun di luar rumah mereka. Kecuali, hanya untuk melakukan aktivitas tertentu yang diizinkan dengan sistem serta aturan yang ketat.
Sedangkan PSBB, masih ada aktivitas yang terus berjalan selama penerapan berlangsung. Akan tetapi berbagai aktivitas tersebut dibatasi secara luas.
Beberapa kegiatan yang dibatasi saat PSBB sebagaimana dikutip dari Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 adalah meliputi:
- Diliburkannya sekolah dan tempat kerja
- Pembatasan kegiatan keagamaan
- Pembatasan kegiatan di tempat umum
- Pembatasan kegiatan sosial budaya
- Pembatasan moda transportasi
- Pemabatasan khusus lainnya terkait aspek pertahanan keamanan
Lalu Mana yang Lebih Efektif?
Beberapa negara di dunia menerapkan kebijakan terkait penanganan virus corona dengan penuh pertimbangan. Oleh karenanya, PSBB dan lockdown keduanya bisa menjadi langkah yang efektif bila didukung penuh semua elemen masyarakat.
Indonesia memilih PSBB ketimbang lockdown setelah mempertimbangkan berbagai faktor mulai dari geografis hingga ekonomi.
Kebijakan PSBB diambil setelah mempertimbangkan keselamatan warga negara terhadap virus. Termasuk karakteristik bangsa Indonesia dengan persebaran pulau, jumlah penduduk, dan demografi yang begitu besar.
Pemerintah berharap dengan pelaksanaan PSBB dapat memutus rantai penularan dari hulu. Pemerintah juga meminta dukungan masyarakat guna mencegah virus corona.
Dengan mematuhi kebijakan dan aturan pemerintah, melakukan physical distancing, dan pencegahan lainnya, tentu pandemi virus corona bisa segera berakhir. Kontribusi masyarakat dalam mendukung kebijakan ini juga sangat penting dan dibutuhkan.