Puasa merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat Islam di bulan Ramadan. Berpuasa diklaim bisa menurunkan berat badan atau membersihkan tubuh dari racun.
Melansir dari gulfnews, saat kamu puasa, tubuh akan membakar kalori lebih lambat. Ia beralih dari memanfaatkan karbohidrat menjadi lemak sebagai bahan bakar utama dan memastikan sumber energi yang konstan bagi tubuh.
Puasa dapat memicu reaksi biokimiawi dari hormon glukagon dan kortisol yang merangsang pelepasan asam lemak dari jaringan lemak ke dalam aliran darah. Asam lemak diambil oleh otot dan jaringan lain dan dipecah, dioksidasi untuk menghasilkan energi dalam sel.
Memang benar bahwa berpuasa, yaitu: makan sedikit atau tidak makan – akan menghasilkan penurunan berat badan, setidaknya dalam jangka pendek. Tetapi risikonya jauh lebih besar daripada manfaatnya, dan pada akhirnya, puasa dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada manfaatnya.
Saat Anda secara dramatis mengurangi asupan kalori, Anda akan menurunkan berat badan. Tapi itu juga bisa menyebabkan semua jenis masalah kesehatan, termasuk kehilangan otot. Selanjutnya, ketika Anda mulai berpuasa, tubuh Anda masuk ke mode konservasi, membakar kalori lebih lambat.
Perlu diingat bahwa berat awal yang hilang saat puasa terutama adalah cairan atau “berat air,” bukan lemak dan ketika Anda kembali makan, berat badan yang turun biasanya akan kembali.
Tidak hanya sebagian besar orang mendapatkan kembali berat badan yang hilang saat puasa, mereka cenderung menambah beberapa kilo karena metabolisme yang lebih lambat membuatnya lebih mudah untuk menambah berat badan.
Lebih buruk lagi, berat yang diperoleh kembali kemungkinan berasal dari lemak karena semua otot yang hilang harus diperoleh lagi dengan berolahraga.
Efek samping dari puasa termasuk pusing, sakit kepala, gula darah rendah, nyeri otot, lemah, dan kelelahan. Puasa yang berkepanjangan dapat menyebabkan anemia, sistem kekebalan yang melemah, masalah hati dan ginjal, dan detak jantung yang tidak teratur. Puasa juga dapat menyebabkan defisiensi vitamin dan mineral, kerusakan otot, dan diare.
Ketika Anda minum ramuan pencahar selama puasa, ada risiko peningkatan ketidakseimbangan cairan dan dehidrasi. Risiko semakin rumit dan parah semakin lama Anda berpuasa, atau jika Anda berulang kali berpuasa.
Namun, cara paling efektif untuk menurunkan berat badan adalah dengan memilih rencana makan sehat yang bisa diikuti dalam jangka panjang. Ramadan bisa menjadi peluang bagus untuk mengadopsi modifikasi diet sehat jika kamu ingin menurunkan berat badan dan mempertahankan penurunannya.
Tentunya dengan berbagai makanan sehat dan buah-buahan yang dapat mengisi nutrisi tubuh pada saat berpuasa. Kurangi juga mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu manis dan berminyak.