Ada kalanya beberapa lansia bersikap keras kepala, rewel dan sensitif, salah ucap atau bertindak bisa jadi bulan-bulanan. Tidak semua orang dapat dan betah merawat orang tua yang seperti itu.
Keadaan emosional lansia kadang dipengaruhi oleh beberapa penyakit medis seperti demensia atau alzheimer. Kedua penyakit tersebut merupakan penyakit degeneratif yang mengganggu kemampuan berpikir, mengingat dan bertindak.
Tidak jarang, lansia yang semula tenang bisa berubah gelak seperti orang kesurupan, bicara dan bertingkah seperti orang yang tidak dikenal. Selang beberapa saat kemudian bisa tenang kembali seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.
Bila hal tersebut terus terjadi, ada baiknya untuk mengkonsultasikan ke dokter. Bisa jadi orang tua atau lansia membutuhkan obat serta terapi untuk mengatasi kondisi tersebut.
Umumnya orangtua yang telah berusia jelang 60 tahun ke atas merupakan salah satu fase yang paling krisis karena perubahan fisik seperti otot melemah dan lambat dalam berpikir, perubahan emosional yang menjadi lebih sensitif, serta menjadi kurang aktif karena tidak bisa menyesuaikan dengan kebiasaan baru.
Perubahan-perubahan inilah yang membuatnya jadi susah ditebak, dan seperti orang yang berbeda dari yang dikenal sebelumnya. Bahkan tak jarang tingkah laku dan sifat lansia menjadi seperti anak-anak.
Cara Menghadapi Orang tua yang Sensitif
Bagaimana pun, namanya orang tua tetap harus dihormati dan diberi perhatian, berikut cara mengatasi lansia yang sensitif dan rewel di rumah.
1. Jangan Dibantah, Dengarkan saja
Lansia terkadang suka sekali berbicara, bahkan terkesan cerewet bagi sebagian orang. Hal ini dikarenakan mereka sudah mengalami banyak sekali hal dan merasa bahwa mereka lebih tau tentang suatu hal dari pada anak-anak mereka.
Ketika menghadapi orang tua yang seperti ini, kita tidak boleh menanggapinya sambil lalu atau malah mencibir mereka cerewet. Ada baiknya cukup dengarkan saja apa pun yang diucapkan sambil mengiyakan tanpa perlu berkomentar.
2. Berbicara Dengan Lembuat dan Baik
Orang tua atau lansia mungkin akan berbicara terus tentang apa pun. Terkadang semua hal tidak akan luput dari komentar mereka atau terkadang mereka memiliki pendengaran yang berkurang, sehingga kita dapat sedikit mengeraskan volume suara ketika berbicara dengan mereka.
Meski dengan suara yang sedikit lebih keras bukan berarti boleh menggunakan kata-kata yang kasar atau menyakiti perasaan.
3. Jawablah Setiap Pertanyaan, Meski Berulang-ulang
Beberapa indera pada lansia seperti pendengaran, penglihatan, peraba atau bahkan ingatan telah mengalami penurunan fungsi. Hal tersebut dapat mengakibatkan lansia sering bertanya secara berulang-ulang meski telah diberitahu.
Jangan pernah membentak bagaimana pun kondisinya, cukup jawab pertanyaan intinya tidak perlu menjelaskannya karena setelah dijelaskan bisa jadi lupa lagi.
4. Jangan Biarkan Lansia Melamun dan Kurang Kegiatan
Perubahan fisik, kondisi serta situasi akan membuat lansia merasa kesepian dan tersisih. Tak jarang mereka lebih banyak menyendiri atau melamun. Jangan membiarkan orang tua terlalu sering dalam kondisi seprti itu, mulailah untuk melibatkan lansia dalam setiap kegiatan atau perbincangan.
Efek buruk dari kebiasaan lansia menyendiri dan melamun dapat memunculkan masalah baru seperti penurunan kesehatan fisik serta mental.
Kondisi ini, jika berlangsung lama dapat membuat orang tua menjadi cepat pikun bahkan sakit. Maka dari itu, untuk mengatasinya ajaklah orang tua kita beraktifitas. Jika mereka suka membaca buku, ajaklah ke toko buku dan berikan buku-buku yang mereka senangi.
5. Masak Makanan Yang Mudah Dimakan
Jangan memasak makanan yang susah untuk dikunyah atau pun keras untuk orang tua. Beberapa kondisi mulut dan gigi pada lansia mungkin tidak lagi berfungsi secara optimal.
Ada baiknya buatkanlah masakan yang mudah untuk dimakan seperti bubur, sup, jus atau ruti gandum.
6. Pastikan Lantai Kering dan Tidak Licin
Selalu perhatikan lantai di rumah, terutama di kamar mandi. Orang tua atau lansia tidak lagi mempunyai keseimbangan tubuh yang baik. Mereka mudah sekali terjatuh dan sekalinya terjatuh terkadang bisa fatal sekali.
Kondisi seperti rematik, asam urat, radang sendi, osteoporosis dapat meningkatkan risiko lansia mudah terjatuh terutama di lantai yang licin.
7. Perhatikan Makanan dan Minuman
Aturlah makanan atau minuman apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh lansia, jangan sampai lansia mengkonsumsi makanan atau minuman yang dilarang.
Salah memberikan makanan bisa berakibat fatal khususnya bagi orang tua yang mempunyai kondisi medis tertentu. Buatkan menu makanan khusus lansia agar tetap sehat tanpa memicu risiko penyakit.
8. Terima Kondisi
Jangan pernah mengeluh dengan kondisi orang tua, bagaimana pun tugas anak kepada orang tua harus tetap mengabadi tanpa ada batasnya. Tetap berikan kasih sayang, pengertian dan lakukan yang terbaik.
Hal yang paling penting adalah dengan menerima kondisi orang tua apa adanya, jika membutuhkan bantuan untuk merawat orang tua di rumah selama 24 jam. Anda dapat mencari perawat home care terdekat dengan menggunakan aplikasi MHomecare atau kunjungi website MHomecare.co.id.
Baca juga:
- Tips Cara Merawat Lansia Dengan Tepat
- Jasa Perawat Lansia 24 Jam, Siap Rawat Orang Tua di Rumah
- 10 Cara Merawat Lansia Yang Mengalami Kelumpuhan di Rumah
Referensi:
https://www.aplaceformom.com/caregiver-resources/articles/parents-wont-listen