Puluhan orang di India mengalami gejala yang mengerikan akibat infeksi jamur hitam atau dikenal dengan nama Mucormycosis. Menurut dokter, jamur tersebut dipicu oleh virus Corona atau COVID-19.
Para tenaga kesehatan atau dokter di rumah sakit Sir Ganga Ram (SGRH) di Delhi menyebutkan dalam 15 hari terakhir telah ada sebanyak 13 kasus Mucormycosis.
Selain itu, pihak rumah sakit juga mengatakan jika lebih dari 50 persen pasien infeksi Mucormycosis disebabkan COVID-19 dengan gejala hilangnya penglihatan.
“Ahli bedah THT telah menyaksikan 13 kasus Mucormycosis yang dipicu COVID-19 di lebih dari 50 persen pasien,” terang pihak rumah sakit SGRH dalam pernyataan yang dikutip dari laman NDTV.
Baca juga: 400 Warga Tiba-Tiba Kejang dan Pingsan Disebabkan oleh Wabah Ini
Apa dan Bagaimana Mucormycosis Menginfeksi?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan jika infeksi jamur hitam atau Mucormycosis mempunyai dampak yang serius dan mengancam jiwa.
Mucormycosis bisa hidup atau ditemukan di berbagai tempat, sebagian besar kasus mengenai infeksi jamur hitam ini banyak terjadi kepada orang dengan masalah kesehatan.
Selain itu, beberapa kasus lainnya juga terjadi pada orang yang tengah mengonsumsi obat penurun kekebalan tubuh dengan tujuan melawan kuman atau penyakit tertentu.
Proses infeksi jamur hitam dapat melalui spora di udara yang terhirup atau menempel pada luka, baik luka bakar, luka terbuka atau luka jenis lainnya.
Melalui udara yang terhirup, spora jamur akan menyebabkan masalah serius pada sinus hingga paru-paru.
Gejala Infeksi Mucormycosis
Infeksi jamur hitam atau Mucormycosis ini sangat mengkhawatirkan khususnya jika terjadi pada orang dengan sistem imun lemah atau pada pasien COVID-19.
Selain berbahaya dan mengancam jiwa, infeksi Mucormycosis juga dapat memperlambat proses penyembuhan seseorang dari suatu penyakit.
Dibutuhkan pemeriksaan secara langsung oleh dokter untuk mengetahui gejala dan penyebabnya. Secara umum, gejala infeksi jamur hitam adalah sebagai berikut:
- Salah satu sisi wajah bengkak.
- Sakit kepala.
- Hidung atau sinus tersumbat.
- Muncul lesi hitam di batang hidung atau bagian dalam dan atas mulut. Kondisi ini bisa terjadi dengan sangat cepat dan berisiko menimbulkan masalah serius.
- Demam.
Selain itu, infeksi Mucormycosis juga dapat menyebabkan masalah serius pada organ paru-paru, adapun gejalanya seperti:
- Demam.
- Batuk.
- Nyeri dada.
- Sesak napas.
Sementara jika infeksi Mucormycosis terjadi pada gastrointestinal maka seseorang dapat mengalami gejala seperti:
- Sakit perut.
- Mual.
- Muntah.
- Pendarahan gastrointestinal.
Sedangkan apabila infeksi Mucormycosis terjadi pada kulit maka akan menyebabkan kulit melepuh, tumbuh bisul, dan kulit menjadi lebih gelap.
Selain itu, kulit yang terinfeksi juga akan terasa nyeri, panas, meradang atau bengkak, dan kemerahan pada sekitar luka.
Kasus Pertama yang Terjadi
Pihak rumah sakit melalui ahli bedah THT Manish Munjal menyebutkan jika kasus infeksi Mucormycosis belum pernah terjadi sebelumnya dan baru kali ini.
“Terjadinya Mucormycosis yang dipicu oleh COVID-19 dengan comorbid dan mortalitas tinggi belum pernnah terlihat sebelumnya,” ucap Munjal.
Menurut Varun Rai, konsultan ahli bedah THT menganjurkan agar setiap pasien dengan infeksi Mucormycosis agar mendapatkan perawatan anti-jamur sebelum menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca juga:
- Waspada Bagi Kaum Hawa! Tak Haid 10 Bulan, Seorang Wanita Idap Penyakit Ini
- Gawat! Belum Selesai COVID-19, Norovirus Sudah Terdeteksi di Indonesia
- Viral! Setiap Hari Selalu Ada Penampakan di Rumah Sakit Ini
Referensi:
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5298396/infeksi-jamur-mematikan-akibat-covid-19-ditemukan-di-rumah-sakit-india (Diakses 17 Desember 2020)
https://www.cnbcindonesia.com/news/20201216144108-4-209545/duh-ditemukan-infeksi-jamur-berbahaya-di-tubuh-pasien-covid (Diakses 17 Desember 2020)
https://www.dnaindia.com/india/news-covid-linked-deadly-fungal-infection-detected-in-patients-delhi-ganga-ram-hospital-reports-13-cases-2862211 (Diakses 17 Desember 2020)
https://www.cdc.gov/fungal/diseases/mucormycosis/index.html (Diakses 17 Desember 2020)