Norovirus dikonfirmasi telah menginfeksi lebih dari 70 mahasiswa di Provinsi Shanxi, China dengan gejala utama demam, diare, mual, dan muntah. Disinyalir puluhan orang yang positif norovirus tertular dari makanan, air atau kontak secara langsung dengan penderita.
Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), norovirus sangat mudah menular. Berbeda dengan virus Corona atau COVID-19, norovirus menyebar melalui air dan makanan (food borne) yang terkontaminasi.
R0 atau angka reproduksi norovirus mulai dari satu hingga tujuh tergantung dari lingkungan sekitar. Dalam penjelasan sederhana, satu kasus norovirus dapat mengakibatkan satu hingga tujuh tambahan kasus infeksi baru.
Di Indonesia, penelitian mengenai norovisur yang dimuat di Journal of Medical Virology pada Mei 2020 yang lalu, ditemukan terdapat 14 atau 15,4 persen dari sampel fases sebanyak 91 yang diteliti.
Penelitian lain terhadap norovirus juga telah diterbitkan di jurnal internasional Institute of Tropical Deisease Universitas Airlangga. Melansir dari Detik Health, Prof Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD(K) mengkonfirmasi hal tersebut.
“Virus ini (norovirus) juga ada di Indonesia seperti yang dilaporkan oleh peneliti Indonesia di jurnal internasional dari Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut.
Baca juga: Butuh Perawat Pribadi di Rumah? 3 Jenis Layanan Perawat Home Care Beserta Tarifnya
Pertama Kali Dideteksi
Norovirus adalah genus virus dari keluarga Caliciviridae dan hanya mempunyai satu spesies yaitu Norwalk virus. Penamaan terhadap spesies virus ini tidak terlepas dari sejarahnya.
Norovirus pertama kali dideteksi dan langsung menjadi wabah di Kota Norwalk, Amerika Serikat pada tahun 1972. Dari kota Norwalk inilah nama spesies Norovirus diambil.
Gejala Norovirus

Norovirus akan mulai menyebabkan gejala setelah 12-48 jam sejak pertama kali menginfeksi seseorang, dengan gejala yang paling umum melingkupi:
- Diare.
- Sakit perut.
- Mual.
- Muntah.
- Demam.
- Sakit kepala.
- Pegal-pegal.
Gejala yang dirasakan bisa sangat buruk, seperti diare atau muntah sebanyak beberapa kali dalam sehari. Pada anak-anak, lansia atau orang dengan kondisi medis tertentu dapat mengalami dehidrasi.
Dehidrasi pada orang yang terinfeksi norovirus akan mengalami penurunan buang air kecil, mulut dan tenggorokan menjadi kering hingga pusing saat berdiri.
Pada anak-anak, gejala norovirus akan menyebabkan kantuk dan rewel sepanjang hari. Ketika anak menangis, dehidrasi menyebabkan air mata yang keluar hanya sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali.
Penyebaran atau Penularan Norovirus
Seperti yang telah dituliskan pada awal-awal tulisan ini, norovirus menyebar atau menular melalui makanan, air atau kontak secara langsung dengan orang yang telah terinfeksi.
Secara rinci, berikut penularan norovirus yang dilansir dari CDC:
- Makanan atau minuman yang terkontaminasi norovirus.
- Menyentuh benda yang terkontaminasi norovirus lalu memasukkan jari ke dalam mulut.
- Melakukan kontak langsung dengan orang yang telah terinfeksi norovirus.
- Merawat, berbagi makanan atau menggunakan alat makan yang sama dari orang yang terinfeksi norovirus.
Norovirus tetap bisa berada di tubuh seseorang selama berminggu-minggu meski tidak lagi merasakan gejala apapun.
Obat dan Pengobatan Norovirus
Sampai sekarang tidak ada antibiotik atau antivirus yang mampu melawan norovirus. Orang yang terinfeksi norovirus hanya dapat berusaha menjaga cairan tubuh agar tidak dehidrasi dengan banyak minum.
Dehidrasi akibat diare dan muntah dapat menyebabkan masalah serius, pada kasus yang buruk, penderita diharuskan menjalani perawatan di rumah sakit untuk rawat inap.

Baca juga:
- Virus Corona Bisa Sebabkan Penyakit Tinnitus. Apa itu?
- Muncul Virus Corona Jenis Baru? Berikut Penjelasannya
- Lima Kombinasi Obat Virus Corona Yang Dipercaya Efektif
Referensi:
https://www.cdc.gov/norovirus/
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/jmv.26057