Depresi pada Lansia

Depresi pada Lansia

Depresi pada Lansia (Img: bridgestorecovery.com)

Depresi pada lansia, adalah penyakit atau gangguan mental pada orang lanjut usia.

Emosi dan mood sedih yang terjadi beberapa kali memang normal. Namun, kalau berkepanjangan bukanlah hal yang normal bagi lansia sekalipun.

Depresi yang merupakan masalah mental paling banyak ditemui pada lanjut usia (lansia) membutuhkan penatalaksanaan holistik dan seimbang pada aspek fisik, mental dan sosial.

Di samping itu, depresi harus diwaspadai dan dideteksi sedini mungkin karena dapat mempengaruhi perjalanan penyakit fisik dan kualitas hidup pasien.

Penyebab Depresi pada Lansia

Berikut beberapa penyebab depresi pada lansia:

1. Masalah Kesehatan

Masalah-masalah kesehatan seperti penyakit kronis atau berat, dan penurunan fungsi kognitif dapat berpengaruh pada depresi.

2. Ketakutan

Ketakutan akan kematian ataupun cemas karena masalah keuangan dan masalah kesehatan juga dapat berpengaruh pada depresi.

3. Berkurangnya Tujuan Hidup

Setelah pensiun, lansia umunya akan merasa kehilangan identitas dan kepercayaan diri yang dapat meningkatkan risiko depresi. Selain itu, keterbatasan fisik karena pengaruh usia dapat mempengaruhi tujuan hidup lansia.

4. Kesepian

Hidup sendirian, lingkaran pertemanan dan sosial yang mengecil dapat memicu depresi. Berduka karena kematian teman atau anggota keluarga dan kehilangan pasangan merupakan penyebab umum terjadinya depresi.

Faktor Risiko pada Lansia

Faktor Risiko pada Lansia (Img: homecare-aid.com)

Sejumlah faktor pencetus depresi pada lansia, antara lain:

Gejala Depresi pada Lansia

Gejala klinis depresi pada lansia memang agak berbeda dibandingkan gejala depresi pada dewasa muda. Beberapa lansia yang menderita depresi bahkan tidak melaporkan perasaan sedih sama sekali.

Namun, gejala yang sering muncul antara lain:

Gejala-gejala seperti nyeri otot atau nyeri sendi juga kerap ditemukan. Beberapa gejala di atas sering disalahartikan sebagai bagian dari proses penuaan dan merupakan hal yang dianggap wajar sehingga tidak mendapatkan perhatian yang serius.

Apabila kita menemui orang tua dengan gejala-gejala di atas, apalagi pada orang tua yang telah lama menderita penyakit kronis, ada baiknya kita juga menyarankan mereka untuk memeriksakan kesehatan jiwanya.

Pencegahan

Perlu dilakukan untuk mewaspadai depresi, terutama pada lansia dengan penyakit degeneratif, lansia yang menjalani perawatan lama di rumah sakit, lansia dengan keluhan somatis kronis, lansia dengan imobilisasi berkepanjangan serta lansia dengan isolasi sosial.

Pencegahan yang dapat dilakukan:

Depres seringkali lambat terdeteksi karena gambaran klinisnya tidak khas. Depresi lebih banyak tampil dalam keluhan somatis, seperti kelelahan kronis, gangguan tidur, penurunan berat badan, dan sebagainya. Depresi juga dapat tampil dalam bentuk perilaku agitatif, ansietas atau penurunan fungsi kognitif.

Penanganan dan Pengobatan

Penanganan dan Pengobatan Depresi pada Lansia (Img: agedcare.org.au)

Ada beberapa cara dalam pengobatan depresi pada lansia, yaitu:

Apabila kita memiliki orang tua atau kakek-nenek, terutama yang hidup sendiri, tidak ada salahnya jika kita sering-sering bertanya kabar atau mengunjungi mereka.

Suasana kekeluargaan, bahkan sedikit perhatian, akan memberi secercah kebahagiaan pada hati para lansia dan menghindarkan mereka dari depresi.

MHomecare adalah perusahaan layanan kesehatan home care satu-satu di Indonesia yang menjamin 100% seluruh tenaga kesehatan adalah perawat. Tersedia layanan home care utama seperti Perawat Lulusan S1 + STR, Perawat Pendamping Lansia serta Bidan atau Perawat Bayi. Dapatkan penawaran menarik khusus pembaca artikel ini, pesan sekarang!

Baca juga:

Pesan Perawat Home Care Profesional Tersedia 24 Jam/7 Hari

PERAWAT MEDIS, PERAWAT LANSIA, dan BIDAN

Dapatkan promo bebas biaya admin dan transportasi khusus pemesanan hari ini


Referensi:

Exit mobile version