Demensia adalah penyakit yang terjadi pada penurunan fungsi otak dalam berpikir, berkomunikasi, dan berperilaku. Pada awalnya, penyakit demensia tidak menimbulkan gejala sama sekali, namun pada tahap menengah dan akhir, gejala seperti halusinasi, marah-marah hingga berlaku kasar dapat terjadi.
Dibutuhkan pendampingan atau perawatan khusus dari anggota keluarga untuk membantu penderita menjalani aktivitas sehari-hari.
Pasalnya, demensia tahap akhir benar-benar akan menyebabkan penderitanya kesulitan untuk mobilitas seperti berdiri, duduk, atau berjalan bahkan tak jarang penderita kesulitan untuk makan.
Adanya layanan kesehatan di rumah seperti MHomecare dapat menjadi solusi tepat untuk memastikan lansia tetap dapat mempertahankan kesehatan terbaiknya.
Perawat lansia home care sepenuhnya telah dibekali dan disiapkan untuk merawat lansia tanpa alat medis di rumah sesuai dengan standar layanan kesehatan.
Sampai saat ini belum ada obat demensia yang dapat menyembuhkan penyakit ini, penggunaan obat-obatan hanya bertujuan untuk memperlambat perkembangan penyakit, mencegah komplikasi, dan meringankan gejala.
Baca juga: 7 Tahap Penyakit Alzheimer, Nomor 1 Tidak Disadari
7 Faktor Penyebab Demensia
Berbagai faktor risiko dapat meningkatkan seseorang mengalami demensia, berikut 7 faktor penyebab demensia yang wajib diketahui sejak dini:
1. Kondisi Medis Tertentu
Penyakit demensia dapat disebabkan oleh penyakit tertentu seperti Alzheimer, Parkinson, diabetes, dan stroke. Keempat penyakit tersebut sangat erat kaitannya dengan kesehatan otak.
Kerusakan sel pada otak yang diakibatkan oleh ketidaklancaran aliran darah menuju otak sangat berisiko menyebabkan banyak sel-sel di otak mati.
2. Usia
Lansia merupakan golongan usia yang kerap menderita berbagai jenis penyakit, beberapa jenis penyakit dapat memicu risiko demensia.
Meski sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan demensia, namun fakta berkata jika faktor usia pada seseorang meningkatkan risiko lebih tinggi mengalami demensia.
Hal tersebut terbukti jika penyakit demensia mayoritas di alami oleh orang tua atau lansia yang telah berusia di atas 65 tahun.
3. Cidera di Kepala
Kepala adalah bagian tubuh yang paling vital, mengalami cidera di kepala dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, salah satunya adalah risiko demensia di kemudian hari.
Hal ini seperti studi tahun 2014 yang dimuat di laman Everyday Health jika risiko demensia lebih tinggi terjadi kepada mereka yang mempunyai riwayat cidera pada otak.
4. Depresi
Depresi adalah perubahan suasana hati yang tidak dapat dikelola dengan baik sehingga kerap membuat penderitanya murung, menarik diri dari pergaulan, dan sedih berkepanjangan.
Jika depresi tidak segera diatasi maka dapat memengaruhi produktivitas, sosial, dan kebahagiaan. Tidak hanya itu saja, dalam sebuah studi memaparkan jika depresi dapat meningkatkan risiko demensia hingga dua kali lipat.
Risiko demensia akan naik hingga lima kali lipat jika penderita juga mengalami kondisi medis serius seperti stroke. Sedangkan jika mengalami tekanan darah tinggi dibarengi dengan depresi maka risiko demensia bisa naik tiga kali lipat.
5. Merokok
Secara keseluruhan kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan secara serius, di antaranya serangan jantung, stroke, impotensi, hingga kanker.
Tidak berhenti di situ saja, penelitian terbau yang diterbitkan di Plos One pada tahun 2015 memaparkan jika merokok dapat meningkatkan risiko demensia hingga 30 persen dibandingkan seseorang yang tidak merokok.
Kandungan zat beracun dan berbahaya dari rokok tembakau akan menyebabkan gangguan sirkulasi darah ke seluruh tubuh terutama ke otak.
Jika otak tidak mendapatkan suplai darah yang cukup maka sel-sel di otak akan mengalami kematian. Inilah awal mula dari munculnya penyakit demensia.
6. Jarang Olahraga
Olahraga memberikan efek positif bagi tubuh yang berdampak terhadap kesehatan secara keseluruhan. Jarang olahraga akan menyebabkan banyak fungsi di tubuh yang bekerja kurang optimal.
Selain itu, jarang olahraga juga dapat meningkatkan berbagai jenis penyakit berbahaya seperti obesitas, serangan jantung, hingga demensia.
Khusus untuk penyakit demensia pada orang yang jarang olahraga dapat berisiko hingga berkali-kali lipat daripada pada orang yang rutin olahraga.
7. Makanan Tidak Sehat
Masing sering mengkonsumsi makanan tidak sehat yang banyak mengandung gula, minyak atau lemak?
Makanan seperti fast food atau makanan tinggi akan kadar lemak jahat dapat meningkatkan risiko berbagai jenis penyakit, beberapa di antaranya adalah penyakit jantung, hipertensi, obesitas, hingga demensia.
Baca juga:
- 5 Makanan Pencegah Alzheimer dan Demensia
- 5 Vitamin Untuk Mencegah Demensia dan Alzheimer
- Mengenal 5 Obat Alzheimer Terbaik Beserta Efek Sampingnya
Referensi:
https://www.nhs.uk/conditions/dementia/causes/