Penyakit Alzheimer adalah suatu kondisi gangguan yang memengaruhi fungsi otak dalam berpikir dan mengingat. Umumnya penyakit ini kerap terjadi pada lansia, namun terdapat kasus langka di mana usia lebih muda dapat mengalami gejala Alzheimer di usia dini.
Apa Itu Penyakit Alzheimer?
Penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum terjadi, penyakit gangguan ingatan ini mengalami kelainan otak progresif atau hilangnya fungsi kognitif yang menyebabkan matinya sel-sel otak.
Hal ini ditandai dengan adanya perubahan di otak, termasuk plak amyloid dan neurofibrillary yang mengakibatkan hilangnya neuron dan koneksinya. Dengan adanya perubahan ini dapat memengaruhi gangguan ingatan penderita.
Secara perlahan gangguan ini akan menghancurkan ingatan-ingatan, keterampilan dalam berfikir serta akan memengaruhi pada kemampuan perilaku penderita. Sehingga, adanya kondisi ini akan mengganggu kehidupan dan aktivitas sehari-hari pada penderitanya.
Melakukan pengobatan pada penyakit ini tidak akan memengaruhi proses penyakit, sebab Alzheimer termasuk penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
Namun, melakukan pengobatan dapat memperbaiki gejala atau memperlambat laju penurunan ingatan penderita. Selain itu, juga dapat membantu dalam memaksimalkan fungsi otak.
Dalam kasus yang parah penyakit Alzheimer akan menimbulkan komplikasi akibat hilangnya fungsi otak, seperti kekurangan gizi atau infeksi dan dehidrasi yang dapat mengakibatkan kematian.
Gangguan kelainan otak ini lebih umum terjadi pada golongan lanjut usia (lansia) yang berusia di atas 65 tahun. Namun, kurang dari 5% pengidap Alzheimer di dunia adalah orang dengan usia yang lebih muda.
Alzheimer Menyerang Usia Muda
Tidak ada yang tidak mungkin, salah satunya pada penyakit Alzheimer. Secara umum, penyakit gangguan otak ini sering terjadi pada lansia dengan usia 60 tahun keatas dan kebanyakan orang mengira bahwa gangguan otak ini tidak menyerang usia muda di bawah 60 tahun.
Para ahli medis belum mengetahui apa penyebab pastinya, namun penelitian menemukan beberapa gen yang secara langsung dapat menyebabkan Alzheimer. Gen tersebut juga lebih cenderung mengalami gejala pada usia 30 hingga 50 tahun.
Penyebab Alzheimer Di Usia Muda
1. Genetik
Secara umum, penyebab gangguan otak ini karena adanya penumpukan amyloid di otak. Namun, siapa sangka jika gen juga memengaruhinya. Gen tertentu membuat keturunan lebih mungkin memiliki penyakit Alzheimer.
Gen mengontrol fungsi setiap sel di tubuh, beberapa gen menentukan karakteristik dasar, seperti warna mata dan warna hingga bentuk rambut . Gen lain dapat membuat keturunan lebih mungkin mengembangkan penyakit tertentu, termasuk penyakit Alzheimer.
Terlebih lagi, apabila salah satu keluarga atau kedua orang tua memiliki riwayat penyakit ini. Maka akan ada kemungkinan yang besar untuk keturunan mengidap penyakit gangguan otak ini.
2. Mengidap Down syndrome
Seorang dengan Sindrom Down atau dikenal sebagai trisomy 21, yang membawa gen APP. Gen ini menghasilkan protein spesifik yang disebut protein prekursor amiloid (APP). Terlalu banyak protein APP menyebabkan penumpukan gumpalan protein yang disebut plak beta-amiloid di otak.
Pada usia 40, hampir semua orang dengan sindrom Down memiliki plak ini, bersama dengan endapan protein lainnya yang menyebabkan masalah dengan fungsi sel otak dan meningkatkan risiko pengembangan demensia Alzheimer.
3. Usia
Usia termasuk satu-satunya faktor terpenting. Kemungkinan terkena penyakit Alzheimer berlipat ganda setiap 5 tahun setelah mencapai usia 65 tahun.
Namun tidak hanya orang tua yang berisiko terkena penyakit gangguan otak ini, melainkan sekitar 1 dari 20 orang dengan kondisi berusia di bawah 65 tahun juga kemungkinan bisa mengidap penyakit ini.
Hal tersebut dikatakan bahwa penyakit Alzheimer dapat menyerang usia dini atau dapat menyerang orang-orang berusia sekitar 40 tahun.
Gejala Alzheimer di Usia Muda
Hati-hati jika kerap dan sedang mengalami salah satu atau beberapa tanda-tanda gejala Alzheimer berikut ini. Lakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui hal pasti dari setiap gejala yang dialami.
1. Sulit Berfikir
Pengidap penyakit gangguan ingatan di usia dini akan cenderung lebih sulit untuk berkonsentrasi dan berpikir terutama terkait konsep angka.
Selain itu, dalam melakukan multitasking juga akan sulit dijalani, jadi memungkin kesulitan ini akan berkembang menjadi ketidak kemampauan penderita untuk mengenali angka.
2. Hilang Ingatan
Biasanya tanda ini akan terjadi pada awal-awal gejala. Pengidap akan mengalami hilang ingatan sementara atau sesaat, seperti melupakaan percakapan yang baru saja dikatakan atau dibicarakan.
3. Lupa Terhadap Kebiasaan
Pada sebelumnya penderita hanya akan melupakan percakapan yang baru saja dibicarakan. Seiring waktu, pengidap juga akan mengalami hilang ingatan terhadap sesuatu aktivitas sehari-hari hingga kebiasaan yang sering dilakukan.
4. Mengalami Perubahan Suasana Hati
Seorang dengan gangguan ingatan akan sering mengalami perubahan suasana hati.
Seperti merasa sangat sedih dan menangis, hal tersebut akan terjadi secara tiba-tiba tanpa sebab.
Gangguan ini bisa memungkinkan penderita hingga mengalami depresi. Ini termasuk gejala yang dialami oleh penderita usia dini.
5. Sulit Mengambil Keputusan
Tanda-tanda ini akan dialami oleh penderita Alzheimer, yaitu sulit untuk menentukan keputusan yang paling sederhana seperti memilih pakaian, makanan atau pilihan lainnya.
Tak heran jika penderita Alzheimer akan terlihat kebingungan saat dihadapkan pada setiap pilihan.