Diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya gula darah (glukosa) akibat gangguan pada produksi insulin atau hormon yang berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi energi.
Penyakit yang disebut juga dengan kencing manis ini dapat terjadi kepada siapa saja, baik pra atau wanita dan segera golongan usia pun tidak luput dari diabetes melitus.
Wanita lebih berisiko mengalami diabetes lebih buruk yang disebabkan oleh berbagai faktor risiko, mulai dari pengobatan, komplikasi, penyakit tertentu dan hormon.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan sejak 2015 kasus diabetes pada wanita di Amerika Serikat mencapai 11,7 juta, sedangkan kasus diabetes pada pria sekitar 11,3 juta.
Baca juga: Kerap Mengalami Ini? Waspadai 5 Ciri-ciri Diabetes Di Usia Muda Berikut Ini
Gejala Diabetes Pada Wanita dan Pencegahannya
Mengetahui gejala diabetes dapat membantu pengobatan dan perawatan yang tepat sejak dini guna mencegah komplikasi atau kerugian kesehatan lebih buruk.
Gejala diabetes yang terjadi pada wanita hampir sama dengan pria, namun ada beberapa gejala khusus yang hanya terjadi pada wanita. Berikut 4 ciri-ciri gejala diabets:
Gejala Awal Diabetes Wanita
1. Infeksi Jamur di Mulut dan Vagina
Kadar gula darah (glukosa) terlalu tinggi pada wanita dapat menyebabkan jamur tumbuh subur yang terjadi pada rongga mulut hingga di area vagina.
Gejala yang dirasakan ketika vagina mengalami infeksi jamur adalah:
- Timbul rasa gatal.
- Timbul rasa sakit.
- Keputihan.
- Penetrasi sex yang menyakitkan.
2. Infeksi Saluran Kemih
Tingginya kadar gula darah (glukosa) dapat memasuki saluran kemih dan menyebabkan Infeksi Saluran Kemih (ISK). Kasus infeksi ini kerap dialami oleh wanita dengan risiko diabetes.
Gejala yang dirasakan ketika mengalami infeksi saluran kemih adalah:
- Rasa sakit ketika buang air kecil.
- Rasa panas saat buang air kecil.
- Urin bercampur dengan darah.
- Urin berwarna gelap atau keruh.
3. Disfungsi Seksual
Glukosa darah yang terlalu tinggi dapat merusak serabut sarah dan menyebabkan sering mengalami kesemutan hingga menganggu sensitifitas sensori pada bagian tubuh tertentu.
Gejala yang dirasakan ketika mengalami disfungsi seksual pada wanita adalah:
- Sering kesemutan atau mati rasa pada tangan atau kaki.
- Gairah seksual menurun karena sensasi pada area vagina terganggu.
4. Sindrom Ovarium Polikistik
Sindrom ovarium polikistik (Polycystic Ovary Syndrome) adalah kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan hormon pada wanita.
Sindrom ini juga dapat menyebabkan resistensi insulin sehingga kadar gula darah dapat melonjak tinggi.
Gejala yang dirasakan oleh penderita Polycystic Ovary Syndrome adalah:
- Haid tidak teratur.
- Kenaikan berat badan.
- Tumbuh jerawat.
- Gangguan psikologi.
5. Gejala Diabetes Lainnya
Gejala diabetes berikut ini tidak hanya terjadi pada wanita saja, melainkan juga dapat dialami oleh pria. Jika kerap mengalami gejala berikut ini, sebaiknya konsultasikan kepada dokter.
- Sering merasa haus.
- Sering buang air kecil.
- Sering merasa lapar.
- Berat badan naik atau turun secara drastis.
- Mudah kelelahan.
- Gangguan penglihatan.
- Mempunyai luka yang lama sembuhnya.
- Mempunyai infeksi pada kulit.
- Sering merasa mual.
- Terdapat bercak gelap pada area lipatan kulit.
- Gangguan psikologi.
- Bau mulut.
- Sering mengalami mati rasa pada tangan dan kaki.
Diabetes tipe 2 sering tidak menunjukkan gejala yang mengarah ke diabetes, untuk mengetahui secara pasti dibutuhkan diagnosis langsung oleh dokter.
Pencegahan Diabetes
Setelah mengetahui tanda-tanda diabetes pada wanita atau pria, maka penting dan wajib untuk melakukan pencegahan diabetes agar tidak berkembang menjadi komplikasi diabetes.
- Makan dengan porsi yang cukup.
- Makan makanan tinggi serat.
- Diet karbohidrat.
- Kurangi gula.
- Kurangi kalori.
- Kurangi makanan berlemak.
- Rutin olahraga.
- Perbanyak minum air putih.
- Dapatkan berat badan ideal.
- Jangan merokok.
- Jangan terlalu lama berdiam diri.
- Dapatkan vitamin D.
- Kurangi makanan cepat saji.
- Kurangi makanan olahan.
- Minum kopi atau teh tanpa gula.
- Konsumsi obat herbal dengan pengawasan dokter.
Pada dasarnya orang dengan risiko diabetes baik diabetes keturunan yang kerap terjadi pada anak-anak, remaja atau anak dewasa muda dapat hidup normal.
Hanya saja harus mempunyai dan menerapkan gaya hidup serta pola makan sehat. Lebih baik lagi jika rutin melakukan kontrol atau cek gula darah secara berkala.
Baca juga: