Katarak pada lansia menjadi salah satu penyakit mata yang paling sering terjadi. Tidak jarang, penyakit ini juga menjadi penyebab terjadinya kebutaan. Berbagai faktor dapat menjadi penyebab terjadinya gangguan mata pada orangtua.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena katarak adalah bertambahnya usia. Oleh karena itu, katarak pada lansia kerap disebut sebagai penyakit lansia.
Sebagai negara tropis yang disinari matahari sepanjang tahun membuat Indonesia memiliki jumlah penderita katarak yang besar.
Pada usia 40-50 tahun akan mulai muncul gejala-gejala awal timbulnya katarak pada mata dengan diagnosa yang ringan dan tidak terlalu mengganggu penglihatan. Pada usia di bawah 50 tahun sebaiknya mulai rutin melakukan pemeriksaan mata minimal dua tahun sekali untuk mendapatkan diagnosa kesehatan mata secara akurat.
Penyebab Katarak Pada Lansia
Risiko katarak meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar katarak berkembang ketika penuaan atau cedera mengubah jaringan yang membentuk lensa mata Anda. Penyebab gangguan mata ini pada orang lanjut usia, kemungkinan karena dua faktor, yaitu:
- Gumpalan protein mengurangi ketajaman gambar mencapai retina.
- Lensa mata sebagian besar terdiri dari air dan protein.
Seiring bertambahnya usia juga beberapa protein dapat menggumpal dan mulai mengaburkan area kecil lensa dan menyebabkan adanya katarak. Seiring waktu, katarak dapat tumbuh lebih besar dan lebih banyak menutupi lensa, membuat lebih sulit untuk melihat.
Faktor risiko lain katarak meliputi:
- Faktor usia atau degenerative
- Selain disebabkan faktor usia, katarak juga dapat disebabkan tingkat paparan sinar UV yang tinggi.
- Katarak juga bisa disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan/suplemen, khususnya steroid, trauma atau kecelakaan pada mata, operasi mata sebelumnya, dan penyebab lain yang belum diketahui.
Menurut data hasil Survei Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun 1993 –1996 angka kebutaan nasional Indonesia mencapai 1,5%, pada tahun 2013 sudah menurun menjadi 0.9 %.
Lebih dari separuh angka kebutaan tersebut disebabkan oleh katarak. Katarak secara sederhana dapat dijelaskan sebagai kekeruhan yang terjadi pada sebagian maupun keseluruhan lensa mata.
Gejala Katarak Pada Lansia
Gejala katarak pada lanjut usia yang bisa dikenali adalah
- Pandangan samar dan berkabut
- Mata sensitif terhadap cahaya
- Muncul lingkaran di sekeliling sumber cahaya
- Sulit melihat di malam hari
- Objek terlihat ganda
Penyakit ini juga bisa menyebabkan pengidapnya kesulitan dalam mengenali warna, karena terlihat pudar atau tidak cerah. Pengidap katarak juga sering mengalami gejala berupa ukuran lensa kacamata yang sering berubah.
Mendiagnosis Katarak
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan mata komprehensif untuk memeriksa gangguan mata dan menilai penglihatan pada orang lanjut usia, seperti:
- Tes ketajaman visual. Tes grafik mata ini mengukur seberapa baik orangtua dalam melihat di berbagai jarak.
- Tes tonometri yang paling umum menggunakan embusan udara tanpa rasa sakit untuk meratakan kornea pada lansia dan menguji tekanan mata pasien.
- Pemeriksaan retina mata, dokter akan memberi obat tetes mata untuk membuat pupil lebih besar. Setelah itu, dokter akan menggunakan lensa pembesar khusus untuk memeriksa retina dan saraf optik Anda untuk melihat tanda-tanda kerusakan dan masalah mata lainnya..
Penanganan Katarak Pada Lansia
Operasi gangguan pengaburan lensa mata pada orang lanjut usia menjadi satu-satunya cara pengobatan yang bisa dilakukan pada lansia. Pada operasi katarak, lensa yang keruh akan diangkat dan diganti dengan lensa tiruan yang terbuat dari plastik atau silikon dan bisa digunakan seumur hidup. Jika seseorang mengidap katarak pada kedua mata, maka operasi akan dilakukan secara terpisah.
eperti halnya operasi apa pun, operasi katarak memiliki risiko, seperti infeksi dan perdarahan. Sebelum operasi katarak, dokter mungkin meminta orang tua untuk sementara waktu berhenti minum obat tertentu yang meningkatkan risiko pendarahan selama operasi.
Setelah operasi, jaga kebersihan mata, penting bagi pengasuh atau senior untuk mencuci tangan sebelum menyentuh mata, dan menggunakan obat yang diresepkan untuk membantu meminimalkan risiko infeksi. Infeksi serius dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.
Operasi katarak sedikit meningkatkan risiko ablasi retina. Gangguan mata lainnya, seperti miopia tinggi (rabun jauh), selanjutnya dapat meningkatkan risiko ablasi retina setelah operasi katarak
Nah, untuk menghindari hal tersebut, pastikan untuk selalu berkonsultasi dan ikuti saran dari dokter untuk menyembuhkan melalui operasi katarak.
Secara umum, katarak adalah suatu kondisi yang biasa terjadi pada manula. Meskipun kita mungkin tidak dapat sepenuhnya mencegah katarak pada orang tua, ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan mata. Sebagai berikut :
- Makanlah diet tinggi buah-buahan dan sayuran berdaun hijau. Nutrisi yang baik penting untuk menjaga kesehatan mata. National Eye Institute menyatakan diet tinggi antioksidan dapat memperlambat perkembangan katarak.
- Periksa mata secara teratur untuk menemukan katarak secara dini.
- Batasi penggunaan alkohol. The Mayo Clinic melaporkan bahwa minum alkohol dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko katarak.
- Kelola kondisi kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas.
- Lindungi mata. Mata rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan perkembangan katarak yang lebih cepat. Saat berada di bawah sinar matahari, pastikan untuk mengenakan topi dengan pinggiran dan kacamata hitam.
- Berhenti merokok. Merokok membatasi jumlah oksigen ke area sensitif seperti mata dan menyebabkan kehilangan penglihatan yang lebih cepat
Baca juga:
- Manfaat Vitamin A Bagi Kesehatan Tubuh
- 10 Manfaat Wortel Untuk Kesehatan
- Keratomalacia, Penyakit Mata Karena Kekurangan Vitamin A
lReferensi:
- https://www.agingcare.com/articles/what-is-a-cataract-age-related-eye-diseases-108282.htm