Pada saat artikel ini ditulis, angka kematian akibat virus corona di Indonesia tercatat mencapai 3,4 persen.
Persentase ini lebih tinggi dari 0,9 persen dari angka kematian global, yaitu 2,5 persen.
Tingginya angka kematian tersebut tak lepas dari sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi).\
Baca juga: Aliansi Dokter Dunia Klaim COVID-19 Tidak Ada, Ini Pernyataanya
Penyebab Tingginya Angka Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia
Melalui Menteri Muhadjir Effendy, Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI), menyebutkan setidaknya ada 3 faktor:
1. Kedisiplinan Pasien
Pasien yang mengalami gejala atau keluhan terhadap suatu penyakit terkadang tidak langsung memeriksakan diri ke rumah sakit, melainkan menunggu hingga parah terlebih dahulu.
Akibatnya, risiko kematian menjadi lebih tinggi karena keterlambatan penanganan atau perawatan.
“Pertama disebabkan oleh kedisiplinan pasien. Misalnya ketik sudah parah baru masuk rumah sakit,” jelas Muhadjir dilansir dari detikcom.
2. Pelayanan Rumah Sakit
Meski pasien telah dibawa dan dirawat di rumah sakit secepatnya ketika mengalami keluhan, bukan berarti pelayanan bisa cepat juga.
Kadang pasien di rumah sakit over load sehingga mengakibatkan pelayanan menjadi lebih lambat.
Hal ini tentu menyebabkan peningkatan risiko kematian bagi pasien yang membutuhkan penanganan cepat.
“Kedua, cepat tidaknya rumah sakit berikan pelayanan. Walaupun pasiennya sudah cepat ke rumah sakit tapi pelayanannya lambat itu juga menimulkan risiko kematian,” sambung Muhadjir.
3. Komplikasi Penyakit
Tingginya kematian akibat COVID-19 bukanlah disebabkan atas satu penyakit tunggal saja, melainkan juga penyakit penyerta lainnya (komorbid).
“Ketiga, tingkat kerentanan mereka (pasien) yang menderita komorbid,” terang Muhadjir saat diwawancarai di Gedung Radioterapi, Kemoterapi, dan Isolasi terpadu RS PKU Muhammadiyah Gombong.
Menyoal komorbid adalah istilah umum di dunia kedokteran untuk menggambarkan kondisi pasien dengan penyakit lain atau penyakit penyerta dari penyakit utama.
99 Persen Kematian Akibat Penyakit Penyerta
Menurut Muhadjir, banyaknya pasien berjatuhan akibat COVID-19, 99 persen disebabkan oleh penyakit penyerta atau komorbid.
Ia pun menyampaikan untuk memberikan perhatian ekstra untuk pasien golongan rentan tersebut.
Selain masyarakat umum, COVID-19 juga tidak pandang bulu. Tercatat, virus ini sudah menyebabkan 130 dokter atau tenaga kesehatan yang gugur selama pandemi COVID-19 di Indonesia.
Menteri Menko PMK RI pun terus mewanti-wanti agar seluruh dokter atau pun perawat untuk mematuhi SOP serta protokol kesehatan COVID-19 khususnya ketika bertugas.
“Saya wanti-wanti betul para dokter dan perawat jangan sembrono dengan SOP karena mereka (tenaga kesehatan) berada pada kepadatan virus yang tinggi, potensinya besar sekali,” tandas Muhadjir.
Baca juga: