Penyebab gangguan pencernaan sangat bermacam-macam, semua tergantung pada penyakit yang diderita. Seperti penyebab mag akan berbeda dengan penyebab konstipasi, untuk itu simak penjelasan berikut.
Gangguan pencernaan ialah kondisi kesehatan yang ditandai dengan adanya sensasi panas pada perut bagian atas, tepat dibawah tulang dada. Dalam dunia medis keluhan ini dinamakan dyspepsia.
Secara umum, dyspepsia merupakan indikasi utama dari penyakit lain yang berhubungan dengan digest-system, seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD), maag, bahkan penyakit usus buntu. Pada kondisi yang lebih parah, gangguan sistem pencernaan juga bisa berujung pada russaknya jaringan perut esophagus atau bagian perut anda.
Sistem pencernaan berfungsi menerima dan mencerna makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap. Nutrisi tersebut kemudian disalurkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Sistem pencernaan juga berfungsi memisahkan dan membuang bagian makanan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh. ketika tubuh tidak dapat mencerna makanan dengan baik, maka kondisi tersebut dapat menyebabkan intoleransi makanan.
Faktor-faktor penyebabnya juga bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan. Keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi dan kelainan pada organ pencernaan.
Macam-Macam Penyebab Gangguan Pencernaan
Penyebab gangguan pada pencernaan berbeda-beda semua tergantung terhadap penyakit yang diderita. Berikut beberapa macam penyakit gangguan pencernaan sesuai dengan penyebab yang mendasarinya, antara lain :
- konstipasi atau biasa disebut sembelit yakni keadaan yang dialami seseorang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisa makanan.
Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang air besar. Selain itu, juga karena kurangnya penderita dalam mengonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan dayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini.
- Keracunan Makanan, keracunan makanan termasuk salah satu jenis gangguan pencernaan yang cukup sering terjadi pada manusia. Orang yang keracunan biasanya akan mengalami mual, nyeri perut, muntah, hilang nafsu makan, diare, lemas, serta nyeri otot. Untuk itu, pastikan menu yang anda konsumsi benar-benar higienis dan bebas bakteri, terutama E-coli.
- Gastritis, suatu peradangam akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung, penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klori (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
- Wasir, gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini. Atau sembelit kronis yang membuat anda harus mengeluarkan tenaga lebih banyak untuk mengejan.
- Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit asam lambung terjadi ketika asam lambung naik menuju kerongkongan. Kondisi ini disebabkan oleh melemahnya katup (sfingter) yang terletak di dalam saluran kerongkongan bagian bawah.
Pada orang sehat, katup tersebut akan berkontraksi dan menutup saluran kerongkongan setelah makanan turun ke lambung. Namun, pada penderita GERD, katup yang lemah menyebabkan kerongkongan tetap terbuka sehingga asam lambung naik ke kerongkongan.
- Apendistis, gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
- Pankreatitis, peradangan pada organ pankreas. Pankreas merupakan organ yang menghasilkan enzim untuk mencerna makanan dan hormone untuk mengatur kadar gula darah. Pankreatitis dapat disebabkan oleh penyakit batu empedu atau kecanduan alkohol.
- Diare, peningkatan frekuensi BAB lebih dari 3 kali dalam sehari disertai perubahan konsistensi menjadi lebih cair. Kondisi ini bisa disebabkan oleh perubahan pola makan, infeksi rotavirus atau bakteri. Diare bisa berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu.
Selain menyebabkan perubahan frekuensi dan konsistensi BAB, diare juga bisa mengakibatkan penderitanya mengalami keram perut, demam, kembung dan mual.
- Esofagistis, peradangan di lapisan kerongkongan yang dapat menimbulkan nyeri, sulit menelan dan nyeri di bagian dada. Apabila dibiarkan tidak tertangani, esophagitis dapat menyebabkan penyempitan pada kerongkongan.
- Malnutrisi (kurang gizi), yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pankreas atropi yang kehilangan banyak tericulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.
Nah, sekianlah pembahasan terkait macam-macam penyebab gangguan pencernaan. Jika anda mengalami salah satu gangguan di atas, maka segera ditangani dengan meminum obat khusus pencernaan yang sudah diresepkan dokter. Dan jangan lupa beristirahat agar obat bisa bekerja lebih maksimal.