Pernikahan sedarah atau disebut juga inses dapat didefinisikan sebagai aktivitas seksual dengan seseorang dari dalam keluarga dekat.
Namun, hubungan persis yang dapat ditafsirkan sebagai inses akan bervariasi dari satu budaya ke budaya lainnya. Banyak negara memiliki undang-undang yang melarang inses tetapi ada banyak variasi dalam sifat yang tepat dari ini.
Resiko Pernikahan Sedarah
Kondisi pernikahan dengan saudara yang sagat dekat atau sekandung dapat meningkatkan secara drastis yang memungkinkan memiliki dua salinan gen yang sangat merugikan, dibandingkan jika menikah dengan orang yang berasal dari luar darah yang berbeda atau luar keluarga.
Hal tersebut disebabkan masing-masing orang membawa salinan gen yang buruk sehingga tidak memiliki gen normal yang dapat menggantikannya.
Dan nantinya akan menimbulkan beberapa masalah yang bisa menyebabkan anak memiliki waktu hidup pendek.
Profesor Alan Bittles, direktur dari pusat genetic manusia di Peth, Australia telah mengumulkan data terkait kematian anak yang dilahirkan dari parnikahan antara sepupu dari seluruh dunia.
Hasilnya ialah adanya peningkatan resiko tambahan kematian sekitar 1,2 persen dibandingkan pernikahan bukan saudara kandung.
Sementara itu, untuk resiko anak cacat lahir terdapat peningkatan sekitar 2 persen pada populasi umum dan 4 persen pada pernikahan yang menikah dengan saudara dekat.
Jadi, kondisi genetik sangat umum terjadi pada pernikahan sedarah yaitu gangguan resesif langka yang dapat menyebabkan berbagai macam masalah, seperti kebutaan, ketulian, penyakit kulit dan konsisi neurodegenerative.
Baca juga : 10 Manfaat Wortel Untuk Kesehatan
Beberapa bahayanya anak hasil dari hubungan sedarah yang akan menimbulkan kelainan berupa cacat fisik bawaan, antara lain :
- Albinisme, salah satu penyakit kulit dimana kekurangan melanin.
- Fumarase Deficiency (FD), penyakit ini ialah temasuk gangguan khusus yang mempengaruhi sistem saraf pada otak. Selain itu, keadaan ini secara umum memiliki kelainan fisik mulai dari bibir sumbing hingga scoliosis.
Anak hasil pernikahan saudara sedarah ternyata rentan juga mengidap microcephaly yang ditandai dengan ukuran kepala bayi yang sangat kecil tidak seperti bayi normalnya.
Nah, pada umumnya anak-anak hasil dari pernikahan inses memiliki risiko kelainan resesif hingga penurunan fungsi intelektual yang sangat parah. Kemungkinan untuk timbulnya kelainan fisik dan mental akan semakin berkembang jika dari keturunan hasil inses melakukan perkawinan sedarah juga.
Baca juga : Manfaat Daun Sirsak Untuk Kesehatan Tubuh